Sisi Gelap Sirkus

1.9K 125 15
                                    

Kalau kau tidak ingin mengetahui kebenaran yang ada di dalam cerita ini, berbalik dan pergilah. Kalau kau terus membaca kisah sedih ini, kau tidak akan bisa menyalahkanku kalau terjadi apa-apa. Aku sudah memperingatkanmu.

Aku berani taruhan kalau kau selalu berpikir sirkus itu hanya penuh dengan kegembiraan dan permainan. Aku berani taruhan kalau semua 'mahkluk aneh' di sirkus adalah manusia seperti kau dan aku, yang senang tampil di sirkus sama seperti kau senang menonton mereka. Aku berani taruhan kau berpikir semua 'mahkluk aneh' itu selalu tampak seperti itu, cacat dan 'berbeda'.

Kau berpikir bahwa badut berkepala dua itu memang terlahir seperti itu. Kau berpikir si penyanyi dengan kaki kambing itu mendapat kakinya karena dia terlahir tanpa kaki. Kau berpikir cowok bertampang normal dengan rambut bagai langit tengah malam itu hanyalah pemain sirkus biasa yang kabur dari rumah.

Tapi sebenarnya kau tidak peduli. Kau tidak peduli bagaimana semua mahkluk aneh itu tampak seperti apa sebenarnya. Kau tidak pernah memikirkan apa yang mereka lakukan untuk bergabung dalam sirkus. Aku berani mempertaruhkan segalanya kau tidak tahu apa-apa soal kesakitan dan penderitaan yang telah mereka alami.

Kau belum pernah mendengar jeritan dan teriakan mereka merobek malam. Kau belum pernah mendengar permohonan mereka untuk mati. Kau belum pernah mencium bau daging yang membusuk.

Kau tidak tahu apa-apa. Tidak satu hal pun. Tapi itulah yang akan kukatakan padamu sekarang. Kalau kau tidak ingin tahu kebenaran itu, atau kau tidak cukup kuat untuk mengetahuinya, pergilah sekarang.

Mari kita mulai dengan bagaimana semua mahkluk aneh itu tergabung di sini. Tapi 'tergabung' itu bukan kata yang tepat, ya kan? Tidak ketika semua 'mahkluk aneh' adalah manusia berfisik sempurna, dan diculik ketika mereka hanyalah anak-anak yang ingin menonton sirkus. Ya, benar, mereka diculik. 

Mereka diculik dari jalan-jalan, tanpa mempedulikan jeritan mereka, teriakan dan pintaan pertolongan. Semua tendangan, pukulan, mereka melakukan segalanya untuk bisa kabur. Hanya untuk menemui kesia-siaan dan takdir mereka menjadi kelinci percobaan.

Sebelum sirkus ini dimulai, ada seorang anak asuh dengan rambut biru tua yang baru saja menemukan sebuah rumah dengan ibu yang mencintainya. 

Ya, dia mungkin miskin. 

Ya, dia mungkin akan menjalani hidup yang keras. 

Ya, dia bisa saja mati jika dibiarkan hidup di jalan. 

Tapi sirkus sialan itu.. Sirkus sialan itu merusak seluruh kesempatannya untuk hidup! Hidup seperti seorang manusia, dan bukannya bagaikan hewan yang haus darah.

Tapi tidak. Tentu saja tidak. Mereka harus menculiknya. Mereka harus menculiknya ketika dia baru menginjak umur sembilan tahun. 

Dia hanyalah seorang anak kecil ketika mereka menyuntiknya dengan segala macam hal. Dan kau tahu apa terjadi padanya? Apa kau tahu? Mereka membuatnya gila. 

'Gila' secara harafiah, anak itu kehilangan kewarasannya. Dia menjadi seorang kanibal. Dia akan memakan manusia lain dengan senang hati.

Dan kau tahu? Dia menyukai semua itu. Dia menyukai rasa yang hanya bisa didapatnya dari daging manusia. Sebenarnya, dia lebih suka semuanya dingin, mentah, dan manusia. Dia menikmati merasakan darah berlumuran di mulutnya dan menetes dari dagunya. Bayangan yang indah, bukan?

Dan apakah kau tahu kenapa anak itu yang dipilih? Kenapa harus dia, seorang anak kecil yang hampir mati di jalanan, yang dipilih? Karena dia hanyalah anak kecil yang belum mengisi hidupnya dengan memori-memori indah, dan bukannya keinginan atas daging, darah, dan daging lagi.

Nah, sekarang kau mulai mengerti penjelasanku. Sekarang kau tahu setidaknya sedikit dari horor ini. Jadi, akan kutanya lagi, apakah kau ingin berhenti? Karena aku akan melanjutkan ceritaku.

Creepypasta IndonesiaWhere stories live. Discover now