49|Stress

2.1K 37 0
                                    

Aku hanya berdiam diri mendengar cerita mama dan Rania . Sejak daripada waktu dinner tadi , sampai lah sekarang . Rania nampak sungguh manja dengan mama .

Banyak betul cerita mereka berdua . Sekejap pasal kawan baru Rania dipejabat . Tak sampai lima minit , dah jadi topik pasal pakcik sebelah rumah mama yang habits-nya sudah berubah daripada senamrobik selepas subuh kepada yoga . Eh macam pelik je bunyinya? Disebabkan tekak terasa dahaga , aku bangun ke dapur untuk meneguk segelas air .

" Haritu Miguel ada datang rumah cari Ran "

Dari dapur , kelihatan riak wajah Rania yang mula mulanya kelihatan ceria terus berubah masam . Lama mama memandang Rania sebelum anak gadisnya itu mengeluh .

" Dia nak apa lagi? "

" Ran , bagi lah dia peluang . Lagipun abang Ran tu dah kawin . And Olive is pregnant . Sampai bila Ran nak mengharapkan abang? He's innocent . Ran tahu kan abang takpernah sentuh Ran? "

Rania terdiam . Agak lama dia termenung . Aku hanya mendengar dari jauh . Macam rahsia besar je cerita mereka berdua kali ni .

" Ran .. "

Mama memanggil Rania lembut . Tangan anak gadisnya itu disentuh perlahan . Rania sedikit terkejut dan tersedar dari lamunannya .

" No mama! I wont give up on him . Miguel tu cuma masa silam Ran . Tak kisahlah siapa pun yang sentuh Ran , i still want to marry abang! Lelaki boleh kawin empat kan? Ran sayangkan abang . And that bitch takkan halang Ran daripada dapatkan abang "

Aku seperti hilang nafas mendengar kata kata Rania . Apa sebenarnya yang mama dan Rania sembangkan ni? Mama tahu yang Rania cuba rampas Rayyan daripada aku? Perlahan lahan aku melangkah memanjat anak tangga dan menuju kebilik . Lagi lima minit nak masuk pukul 9 . Dekat Jepun , waktu cepat sejam . Sempat kan nak skype dengan Rayyan?

*****

" Abang dah dinner? "

Rayyan tersenyum sambil mengangguk . Tetapi sejujurnya , senyuman Rayyan tak mampu menghilangkan rasa resah dihati dan segala tanda tanya yang muncul setelah terdengar perbualan mama dan Rania tadi .

" Sayang , are you okay? Ada benda yang ganggu fikiran awak ke? "

Teguran Rayyan menyedarkan aku dari lamunan . Banyak betul benda yang aku fikirkan . Haih .

" No im okay . Just penat sikit je . Rindu abang .. "

" I miss you more than everything! Dalam meeting pun teringat kat sayang . I hope kerja kerja ni settle cepat . Abang dah taktahan rindu kat sayang "

Rayyan mencebikkan mulutnya . Dah macam gaya itik . Mengada pulak dia malamni . Tanpa sedar , aku tergelak kecil .

" Mengada betul shuben saya ni . Dah laa , pergi masuk tidur . Saya ada kelas awal pagi besok . Goodnight abang "

Rayyan mengangguk dan mengucapkan selamat malam yang disertakan dengan kiss pada screen laptop . pelik pelik betul suami aku ni haih . Baru ingin menutup lampu , ketukan dipintu bilik membatalkan niatku .

" Olive dah tidur ke? Mama ganggu eh? "

Wajah mama yang kelihatan bersalah aku tatap kemudian senyuman diukir .

" No lah mama . Mana ada kacau . Ada apa apa ke? "

Mama menarikku duduk dihujung katil . Tanganku diraih dan diramas perlahan . Renungannya membuatkan aku nervous . Macam ada benda penting je?

" Olive dengar apa yang mama dengan Ran sembangkan tadi betul tak? "

Lidah kelu . Pemikiran beku . Idea hilang . Hanya mampu memandang mama dengan wajah muram . Nak mengaku ke tak?

" Olive , mama taktahu nak terangkan macam mana . Tapi , mama nak pesan . Hati hati dengan Ran ye sayang? Ran tu sakit . Sebabtu Rayyan layankan dia "

Aku menjadi buntu . Semakin banyak yang aku dengar , semakin banyak tanda tanya yang muncul . Rania sakit? Sakit apa?

" Mama kacau Olive kan? Takpe lah . Mama masuk bilik dulu . Selamat malam sayang . Jangan banyak fikir , tapi banyak rest . Kesian baby tu "

Mama bangun lalu keluar dan pintu ditutup rapat . Aku masih lagi kaku dihujung katil . Pesanan mama tadi membuatkan aku menjadi stress . Mama tak bagi aku banyak fikir tapi cerita separuh jalan pasal Rania? Are you serious?

*****

Sudah empat hari aku takde selera makan . Empat hari jugalah , aku banyak menghabiskan waktu terperap dalam bilik . Aku lapar , tapi selepas makan beberapa suap aku terus muntah . Macam macam yang aku mengidam tapi satu pun tak lekat . Asik keluar balik je .

Mood pun tak stabil . Aku tak boleh berhenti memikirkan tentang Rania . Adakah hubungan aku dan Rayyan akan berakhir?

*****

Aku tersedar apabila seseorang mencium dahiku . Tetapi disebabkan penat yang melampau beserta dengan keadaan yang gelap , aku langsung tidak sedar siapa yang mencium dahiku . Mungkin ini hanya mimpi?

Ah abaikan sahaja . Baik aku tidur semula . Mata terlalu berat untuk dibuka luas .

" Goodnight sayang . Sleep well "

*****

" Ahhh!! "

Aku menjerit apabila wajah Rayyan yang sedang tidur dengan nyenyak berada dekat dengan wajahku . Tangannya berada diatas perutku . Jeritan tadi membuatkan dia tersedar .

" Kenapa jerit jerit ni sayang? "

" Se-sejak bila abang balik?? Oh my god . Saya mimpi eh? "

Pipiku ditampar perlahan . Tapi terasa agak sakit . Maknanya aku tak mimpi kan?

" Kalau sayang nak fikir ni mimpi pun boleh . I'll make the best dream for you "

Pipiku yang tadinya terasa sedikit sakit , dicium Rayyan sekilas . Senyuman yang terukir dibibirnya membuatkan aku turut tersenyum . Aku yakin ini bukan mimpi . Tanpa rasa segan , aku mencium bibirnya sekilas . Mata Rayyan membulat .

" Tapi saya taknak mimpi . Nak realiti "

Aku mencebik . Rayyan menarik muncungku dan apabila aku tersenyum , bibirnya menyambar bibirku . Ciumannya , aku balas . Ahhh rindunya .

" Then this is reality . Im here , for you "

Aku memeluk Rayyan . Terasa panas didalam dakapannya . Tetapi , satu persoalan tiba tiba muncul menganggu mood baikku .

" Kenapa abang balik awal ni? Semalam kata lusa baru habis semua kerja? "

" I cancelled semua meeting dan kerja kerja tuu because abang tahu , my wifey needs me "

Ubun ubunku dicium . Pelukan semakin dieratkan . Air-cond yang terpasang langsung takmampu mengurangkan kehangatan tubuh Rayyan .

" Abang tahu sayang nakkan penjelasan . Pasal sakit Rania . Pasal siapa Miguel . Tapi , sekarang ni abang ngantuk . Nak tidur macamni kejap je "

" But i have class thi- "

Rayyan mencium bibirku sekilas membuatkan aku terdiam dan ayatku tergantung .

" Shh . Skip class harini . Pejam mata "






Im in holiday mood so maafkan saya kalau lambat update hehehe :P





Heartbreaker First Love ✔ | EDITWhere stories live. Discover now