10 # Truth

19.7K 2.8K 448
                                    

Kembali ke Hogwarts setelah liburan musim dingin. Val berjalan dengan menunduk. Sudah berhari-hari sejak kejadian makan malam di Malfoy Manor, tetapi Val masih tidak bisa melupakan apa yang ia lihat di tangan Draco malam itu.

Draco merupakan pelahap maut.

Val meringis pelan. Kalau apa yang ia lihat itu benar, semuanya mulai terdengar masuk akal. Draco diperintahkan oleh The Dark Lord untuk membunuh Professor Dumbledore. Itu sebabnya ia mengirimkan kalung terkutuk itu pada Professor Dumbledore melalui Katie Bell, tetapi gagal.

Sepanjang lorong dipenuhi oleh banyak murid, karena sekarang merupakan pergantian jam pelajaran, dan Val berusaha berjalan melewati lorong ini. Sampai Val melihat sosok Draco yang berjalan dari ujung lorong tersebut. Gadis itu langsung membalikkan badannya dan berjalan melawan arah dari tujuannya agar ia tidak sempat berpapasan dengan Draco. Ia benar-benar tidak ingin melihat wajah Draco saat ini. Val melihat Hermione yang sedang tersenyum dengan sangat lebar sambil membawa buku di tangannya.

"Hermione!"panggil Val.

Hermione menoleh, "Selamat pagi, Val!"

"Kelihatannya kamu sedang senang. Ada kabar baik?"tanya Val berjalan bersisian dengan Hermione. Val bisa saja menggunakan legilimency pada Hermione saat ini juga, tetapi lebih menyenangkan apabila Hermione menceritakannya pada Val langsung. Lagipula, Val sudah terbiasa untuk mengendalikan keahlian legilimency dalan dirinya.

"Ron sedang dirawat di Hospital Wing,"ucap Hermione masih dengan senyuman lebar.

"Dan kamu senang karena itu?"tanya Val bergidik ngeri.

"Tentu saja! Karena saat ia beristirahat tadi, ia menyebutkan namaku dalam tidurnya,"ungkap Hermione.

"Benarkah?!"

"Ya! Dan dia mengatakan itu saat ada Lavender disana! Kamu tidak akan bisa membayangkan wajahnya!"seru Hermione menggebu-gebu.

"Berarti itu sebuah kemajuan, bukan? Akhirnya!"timpal Val yang membuat Hermione terkekeh.

"Tapi, tunggu. Kamu belum menceritakan padaku kenapa Ron bisa dirawat."

"Ah, ya. Dia tidak sengaja mengonsumsi love potion yang begitu banyak, lalu Harry mengantarnya ke kantor Professor Slughorn. Setelah diberikan penawar, Professor Slughorn menawarkan sebuah minuman untuk mereka berdua. Ron langsung meminumnya, dan ternyata minuman itu beracun,"jelas Hermione.

"Beracun? Bagaimana bisa?"tanya Val bingung.

Hermione mengangkat bahu, "Entahlah. Professor Slughorn juga tidak mengetahuinya. Tetapi yang aku ketahui, minuman itu tadinya ingin ia berikan pada Professor Dumbledore,"ucap Hermione yang membuat Val membeku seketika. Ini tanda yang kedua. Tanda yang kedua bahwa ada yang ingin membunuh Professor Dumbledore. Val merasakan tubuhnya mulai lemas.

"Val, kamu baik-baik saja?"tanya Hermione khawatir.

"Aku baik-baik saja, Hermione. Sebaiknya aku ke kelas sekarang, sebelum terlambat. Aku harap Ron cepat sembuh. Sampai jumpa,"kata Val tersenyum tipis sebelum berjalan lawan arah dengan Hermione. Gadis itu berjalan dengan tatapan kosong. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia tahu banyak hal tetapi ia sama sekali tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Gadis itu melangkahkan kakinya ke dalam perpustakaan untuk meminjam beberapa buku. Ia melewati beberapa lorong di perpustakaan sampai ia menangkap suatu pemandangan. Draco sedang membaca buku di bagian buku-buku charm. Val terhenyak. Apa laki-laki itu benar-benar mempelajari bagaimana memproduksi patronus charm?

Val memilih untuk keluar dari perpustakaan.

###

"Val, apa kau-"

Slytherin's ShadowDonde viven las historias. Descúbrelo ahora