12 # Anger

19.3K 2.5K 493
                                    

"Val, apa kamu bisa membantuku? Aku mulai stres karena ini!"pekik Ginny frustasi. Val terkekeh melihat rambut Ginny yang tadinya terikat rapi, kini sudah berantakan. Val menghampiri meja Ginny.

"Kau memang terlihat cukup stres,"komentar Val merapikan beberapa bahan yang sudah berserakan di meja Ginny.

"Kamu pernah membuat Draught of Peace? Pantas saja kamu tidak kesulitan saat Professor Slughorn memberikan tugas menyebalkan ini,"bisik Ginny karena ia takut Professor Slughorn, yang sedang berada di sudut ruangan, bisa mendengar apa yang ia bicarakan. Sedangkan Val hanya bergumam dan menggabungkan beberapa bahan.

"Ya, ibuku pernah mengajariku. Hm... Sebaiknya kamu mengulangnya, Gin. Sepertinya tadi kamu lupa memasukkan bubuk moonstone, ya?"tanya Val dan itu membuat Ginny menepuk keningnya, menandakan bahwa ia lupa.

"Jangan lupa, dan sebaiknya kamu jangan mengaduknya terlalu kencang. Itu bisa membuat ramuanmu gagal nanti,"ucap Val memberi saran dalam langkah-langkah pembuatan Draught of Peace kepada Ginny. Ginny pun mengangguk dan mulai memasukkan bahan ke cauldron dengan buru-buru.

"Pelan-pelan, Ginny,"tegur Val.

"Ups, maaf,"ucap Ginny dan mulai mengaduk dengan lebih pelan. Sedangkan Val memilih untuk duduk, menunggu giliran ramuannya untuk dinilai oleh Professor Slughorn.

"Bagaimana, Valeria? Apa sudah berhasil?"tanya Professor Slughorn menghampiri Val. Val langsung berdiri dan mengangguk. Professor Slughorn mengaduk sedikit ramuan milik Val dan tersenyum.

"Nilai sempurna untukmu, Miss Lynch,"kata Professor Slughorn.

"Terima kasih, Professor,"ujar Val. Professor Slughorn pun berjalan mengelilingi ruangan untuk menilai ramuan milik murid lainnya.

"Kamu itu seperti Hermione versi angkatan kita, kamu tahu?"komentar Ginny.

"Well... Terima kasih?"ucap Val. Gadis itu hanya duduk di mejanya dengan bosan sambil sesekali menjawab pertanyaan Ginny tentang ramuan yang sedang dibuatnya. Mata Val menangkap sebuah buku menarik yang ada di meja Ginny. Val mengambilnya dan melihat halaman depan buku tersebut.

"Buku apa ini, Gin?"

Ginny menoleh, "Oh. Itu buku yang aku pinjam untuk membuat essay dari Professor McGonagall. Tentang vanishing spell dan sebagainya. Aku akan mengembalikannya setelah ini,"jawab Ginny memasukkan sejumput bubuk ke dalam ramuan. Val mengangguk sebagai respon untuk jawaban Ginny. Gadis itu membuka sebuah halaman secara acak dan ia langsung terkesiap.

Tercetak sebuah gambar vanishing cabinet di lembaran tersebut. Val menahan nafasnya. Matanya membaca setiap kata yang tertulis. Disana tertulis teknik penggunaan dan teknik untuk memperbaiki lemari tersebut. Val buru-buru menutup kembali buku tersebut. Itu adalah buku yang sangat bisa membantu Draco. Tetapi bagaimana mungkin Val dapat memberikannya? Itu sama saja bahwa Val ikut berperan dalam pembunuhan Professor Dumbledore nantinya.

"Val, apakah ini-"

Ginny diam sejenak dan menatap pintu ruangan kelas dengan kening berkerut. Sebelum Val sempat membalikkan badannya untuk ikut melihat apa yang Ginny lihat, gadis itu langsung menghentikan Val.

"Jangan berbalik!"bisik Ginny.

"Memangnya ada apa?"balas Val sambil berbisik.

"Ada Malfoy di pintu dan daritadi dia melihat ke arahmu!"bisik Ginny dengan kedua matanya yang terbelakak. Val mendengus. Suatu kebetulan yang mengejutkan. Apakah alam memang ingin mendukung Draco untuk melaksanakan misi gila ini?

"Oh..."

"Hanya 'oh'? Katakan padaku, apa kamu punya masalah dengannya? Astaga, Valeria! Kamu tahu kan kalau dia itu-"

Slytherin's ShadowWhere stories live. Discover now