16 # Waiting Room

16.7K 2.6K 156
                                    

Val mengeratkan pelukannya pada jaketnya dan menenteng tas punggungnya dengan langkah lambat. Di depan, dia sudah bisa melihat Professor McGonagall yang memasang senyum untuknya. Val hanya membalasnya dengan senyuman lemah. Setidaknya, walaupun tanpa Professor Dumbledore, Val bisa berharap Professor McGonagall yang menggantikan posisi kepala sekolahdi Hogwarts. Val menghembuskan nafasnya perlahan, tak ingin memperkirakan hal-hal baik yang akan terjadi di Hogwarts tanpa adanya Professor Dumbledore.

Val menaiki Hogwarts Express dan langsung memilih compartment yang masih kosong. Dia masuk ke dalam dan duduk bersandar sambil memejamkan matanya. Mungkin Luna akan datang untuk menemaninya nanti. Val menghembuskan nafasnya perlahan. Begitu banyak pertanyaan di kepalanya dan satu-satunya hal yang benar-benar mengganggunya adalah;

Apakah Draco membunuh Professor Dumbledore?

Suara ketukan di pintu pun membuat Val membuka matanya.

"Hei..."sapa Hermione sambil membuka pintu compartment.

"Hei..."jawab Val dengan suara pelan. Hermione duduk di hadapan Val dengan senyumannya.

"Aku hanya ingin menyapamu. Aku melihatmu begitu stress sejak kematian Professor Dumbledore,"ucap Hermione dengan lembut.

"Ya... Cukup sulit untuk menerima kenyataan,"ucap Val.

"Kamu sepertinya begitu dekat dengannya,"kata Hermione.

Val menunduk, "Kurasa begitu. Hh... Dia yang menyelamatkan hidupku saat aku depresi karena kematian kakakku. Aku berhutang banyak padanya,"kata Val.

"Aku minta maaf,"ucap Hermione dengan rasa bersalah.

"It's fine. The pain comes and goes."

Hermione tersenyum simpati dan menggenggam tangan Val. Val tersenyum kepada Hermione. Jujur saja, dia ingin sekali melihat apa yang sedang Hermione pikirkan saat ini. Tetapi pikirannya cukup lemah untuk masuk ke dalam pikiran orang lain.

"Aku tahu ada sesuatu yang ingin kamu katakan padaku, Hermione. Katakanlah,"ujar Val.

"Hh... A-aku..."

Val tersenyum, "Kamu akan berburu horcrux."

Hermione tersentak kaget, "Darimana kamu tahu?"tanyanya dengan kaget bercampur bingung.

"Aku punya caraku sendiri untuk mengetahuinya,"tutur Val.

"Well... Ya, kamu benar. Aku, Harry, dan Ron sudah merencanakan itu. Dan, sepertinya aku tidak akan menjalani tahun ketujuhku di tahun pelajaran berikutnya,"jelas Hermione. Val mengangguk pelan.

"Aku sudah menebak-nebak rencanamu dan aku ingin memberikan sesuatu padamu. Aku berharap ini bisa berguna di perjalanan kalian nanti,"ucap Val mengambil sesuatu dari tas punggungnya dan mengeluarkan beaded handbag, tas tangan yang diberikan Ibu Val padanya.

"Tas kecil yang manis,"komentar Hermione.

"Ini untukmu. Tas ini bisa dimasukkan berapa banyak pun barang yang kamu inginkan. Mungkin lebih efisien daripada kalian harus membawa tas ransel yang berat,"ucap Val menyodorkan tas itu pada Hermione.

"Kamu serius ingin memberikan ini padaku?"tanya Hermione tidak percaya.

"Tentu. Kalian lebih membutuhkannya daripada aku,"ujar Val menarik tangan Hermione dan meletakkan tas itu di tangan Hermione.

"Terima kasih banyak, Val,"kata Hermione setulus mungkin.

"Itu tidak masalah. Aku berharap kalian bisa menemukan semua horcrux itu,"ujar Val.

Slytherin's ShadowDonde viven las historias. Descúbrelo ahora