23 # Dying

16.5K 2.4K 1K
                                    

"Jadi apa keputusanmu, Draco?"tanya Voldemort menantang Draco. Pemuda itu hanya bisa terdiam dengan ketakutan dan kekhawatiran luar biasa. Bahkan Narcissa tidak menatap Draco lagi. Lucius, Narcissa, dan Draco cukup pintar untuk menyadari bahwa apapun yang mereka lakukan, Ibu Val akan tetap dibunuh.

"Apa kau ingin aku yang melakukannya, My Lord?"tanya Bellatrix. Wanita itu langsung ditatap oleh ketiga Malfoy. Bahkan Val langsung meringis dan semakin meronta untuk dilepaskan. Draco menatap Val dengan pandangan bersalah.

"Pertama, biarkan dia berbicara, Bellatrix. Dia pasti ingin berbicara kepada ibunya untuk terakhir kalinya,"ucap Voldemort pura-pura simpati. Bellatrix tentu saja langsung menuruti perkataan tuannya dan melepaskan mantra yang menutup mulut Val.

"Mom!"seru Val. Ibu Val seakan mulai kehilangan kesadarannya tetapi wanita itu memaksakan dirinya untuk melihat wajah Val.

"Lepaskan aku!"seru Val dengan suara bergetar. Lucius menatap Val dengan tatapan bertanya. Ia melihat ke arah Draco dan melihat bahwa putranya itu sedang mengalami ketakutan yang luar biasa. Di dalam hatinya, Lucius bertanya-tanya siapakah gadis yang berada di depan mereka ini.

"Val..."lirih Ibu Val dengan sangat pelan. Wanita itu tersenyum tipis dan itu membuat Val semakin frustasi. Gadis itu mulai menangis dan terus memanggil ibunya. Ibu Val kemudian menatap Narcissa, masih dengan senyumannya. Narcissa membeku melihat keadaan Athena yang berlutut dengan luka di sekujur tubuhnya.

"Jaga putriku."

Suara Ibu Val kepada Narcissa membuat Narcissa menatap sahabatnya itu dengan tidak percaya.

"Tidak! Mom! Lepaskan! Lepaskan aku!"seru Val dengan marah ke arah Bellatrix sedangkan wanita itu tertawa dengan gila. Voldemort hanya menatap kejadian yang ada di hadapannya dengan seksama. Val kemudian menatap ke arah Draco dengan pandangan memohon. Dia berharap agar pemuda itu bisa melakukan sesuatu.

"K-Kumohon... L-Lepaskan mereka..."ujar Draco dengan pelan. Pemuda itu akhirnya berani untuk berbicara ke Pangeran Kegelapan.

"Dan mengapa aku harus melakukan itu?"ujar Voldemort dengan menantang.

"Ini salahku. Mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan ini,"ucap Draco dengan getir. Ia berusaha menatap Voldemort. Lucius yang mendengar perkataan Draco tersebut dengan kaget. Sejak kapan putranya menjadi seperti ini?

"Lalu... Apakah kau berani untuk menggantikan posisi mereka, Draco? Apa kau siap bertemu ajalmu?"tanya Voldemort dengan seringaiannya.

"Tidak,"lirih Narcissa kepada Draco. Draco terdiam dan menatap Val yang masih terus meronta agar dilepaskan. Gadis itu menangis semakin keras sedangkan ibunya berusaha memberikan pandangan agar Val tetap tenang.

"Oh... Kau tidak bisa memilih ternyata,"ucap Voldemort.

"Avada Kedavra!"

Dan saat itu juga, dunia Val terasa runtuh tepat di wajah gadis itu. Val menatap ibunya yang terjatuh ke lantai dingin Malfoy Manor dengan pandangan kosong. Ibunya sudah pergi. Ibunya sudah meninggalkannya, dan tak akan pernah kembali. Val berhenti meronta-ronta dan menatap jasad ibunya. Narcissa pun menatap Ibu Val dengan terkaget.

"Nagini..."panggil Voldemort. Ia dan ularnya pun langsung ber-apparate dari tempat itu. Bellatrix pun langsung melepaskan mantra pengikat pada Val dan ikut ber-apparate dari Malfoy Manor. Saat itu juga, tubuh Val langsung terjatuh ke lantai Malfoy Manor. Tubuh Val seakan sudah tidak bernyawa. Gadis itu terdiam menatap jasad ibunya. Ia bahkan tidak peduli dengan darah goblin di lantai yang mengenai wajahnya.

"Val!"seru Draco langsung menghampiri Val. Draco dan Narcissa berusaha memanggil nama Val tapi gadis itu tidak berkutik. Gadis itu tidak menangis, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi dan Draco seakan mengingat kejadian ini. Jadi begini juga yang terjadi pada Val saat ia kehilangan kakaknya, Rafael.

Slytherin's Shadowحيث تعيش القصص. اكتشف الآن