11 # Memories

18.7K 2.6K 108
                                    

Draco menarik kain tebal yang menutupi vanishing cabinet dengan satu tarikan. Di sebelahnya, Val menatap lemari tersebut dengan seksama. Jemarinya menyentuh setiap sudut ukiran yang terdapat di permukaannya.

"Jadi kau berusaha memperbaiki lemari ini?"tanya Val. Draco mengangguk.

"Apa kau sudah berhasil?"

"Belum."

Val mengusap debu yang berada di permukaan lemari tersebut, "Lemari ini membuat sebuah jalur lintasan dari satu lemari ke lemari lainnya, bukan? Lalu dimana lemari yang lainnya? Kembarannya?"

"Di Borgin and Burkes,"jawab Draco.

"Toko aneh yang ada di Knockturn Alley itu?"tanya Val memastikan. Draco lagi-lagi mengangguk.

"Baiklah. Seandainya kau berhasil memperbaikinya, apa yang akan terjadi?"tanya Val lagi.

Draco menunduk, "Hh... Itu akan membuat para pelahap maut masuk ke dalam Hogwarts dengan mudah. Mereka ingin mengawasiku saat aku melakukan... Kau tahu..."kata Draco ragu.

"Membunuh Professor Dumbledore,"lirih Val. Draco menghembuskan nafasnya perlahan. Val memilih untuk duduk dan menyandarkan punggungnya di salah satu kaki meja yang berada tidak jauh dari vanishing cabinet. Ia sama sekali tidak bisa memikirkan cara lain agar Draco tidak melakukan misi gilanya.

"Kau legilimens yang hebat."

"Hm... Terima kasih?"ucap Val ragu.

"Kau bahkan bisa menembus occlumency yang sudah aku lakukan,"ujar Draco ikut duduk di samping Val.

"Maksudmu? Bukankah kau yang melepaskan occlumency-mu?"tanya Val bingung.

Draco menggeleng, "Aku sama sekali tidak melakukan apapun."

Val terdiam. Bagaimana caranya ia bisa menembus occlumency? Ia belum pernah melakukannya sebelumnya. Val terlarut dalam kebingungannya sementara pemuda di sampingnya terdiam memikirkan bagaimana dengan cepat semua hal ini terjadi. Draco sama sekali tidak membayangkan bahwa akan ada siswi Hogwarts yang mengetahui rahasianya. Bahkan kedua sahabatnya, Crabbe dan Goyle, sama sekali tidak tahu tentang misi yang diberikan The Dark Lord ini padanya.

"Draco?"

Laki-laki itu menoleh.

"Saat berada di Malfoy Manor, aku bisa melakukan legilimency pada ibumu untuk beberapa saat,"ujar Val.

"Kau bisa menembus occlumency ibuku juga?"tanya Draco dengan kaget.

Val kaget mendengar pertanyaan Draco tetapi ia langsung mengalihkan perhatiannya, "Abaikan itu. Intinya, aku melihat ibumu, seorang wanita berambut hitam yang aku tak bisa lihat wajahnya, dan Professor Snape."

"Berarti kau sudah tahu bahwa Professor Snape telah membuat unbreakable vow untukku."

"Sumpah apa yang ia buat?"tanya Val.

"Sumpah bahwa dia akan melindungiku selama aku berusaha memenuhi perintah The Dark Lord dan akan menggantikanku melakukan misi ini apabila aku gagal,"ujar Draco.

"Itu artinya dia bisa menggantikanmu, Draco! Kau tidak perlu membunuh Professor Dumbledore!"seru Val dengan sedikit harapan di hatinya. Jika Draco tidak membunuh Professor Dumbledore, maka Professor Snape akan menggantikan Draco untuk melakukan tugasnya. Professor Snape merupakan salah satu orang kepercayaan Professor Dumbledore, ia tidak mungkin membiarkan Professor Dumbledore mati.

Draco menggeleng, "Apa kau masih belum mengerti? Pikirkan apa yang akan terjadi pada keluargaku apabila aku gagal! Ayahku sudah gagal melakukan perintah The Dark Lord, dan membuat ia mendekam di Azkaban. Bisa kau bayangkan apa yang akan terjadi jika aku gagal? Ia bisa saja langsung memberikan aku dan ibuku pada dementor!"seru Draco dengan frustasi.

Slytherin's ShadowOù les histoires vivent. Découvrez maintenant