18 # Plan

17.6K 2.5K 868
                                    

"Apa yang kita lakukan di menara kutu buku ini?"bisik Draco.

"Tutup mulutmu dan bersikaplah sopan. Untuk mendapat perhatian-nya, kau harus menunjukkan kesopananmu. Jadi, tolong simpan semua komentarmu yang tidak penting,"ucap Val berjalan lurus ke Menara Ravenclaw.

"Aku adalah seorang Malfoy. Kau tidak bisa melarangku untuk melakukan apapun,"ujar Draco menantang Val. Gadis itu terhenti dan memukul perut Draco kencang.

"Aw! Sakit, bodoh!"

"Dan satu lagi, dia lebih senang dipanggil dengan namanya. Bukan julukannya,"kata Val. Gadis itu kembali berjalan dengan Draco yang mengikutinya dari belakang. Mereka terhenti ketika mendengar suara yang lembut memanggil Val.

"Val? Apakah itu kamu?"

Draco berusaha mencari sumber suara. Satu hal yang dia tahu, orang yang akan mereka temui hari ini adalah seorang wanita. Draco menatap sekelilingnya dengan penasaran.

Val tersenyum, "Ya."

Dan sosok Helena Ravenclaw pun muncul dengan ragu-ragu saat ia menyadari bahwa Val tidak sendirian. Helena tidak bergerak dari tempatnya ketika ia melihat bahwa ada anak Slytherin lain yang mengikuti Val.

"Selamat sore, Gre-"

Val menginjak kaki Draco dengan keras.

"M-Maafkan aku. Maksudku, selamat sore, Miss Ravenclaw,"ucap Draco membungkuk kecil. Helena menatap Draco dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Draco berbisik pada Val, "Mengapa dia memperhatikan logo Slytherin jubahku?"

"Dia punya masa lalu yang buruk dengan seorang Slytherin, Bloody Baron,"bisik Val sepelan mungkin. Draco mengerutkan keningnya dengan bingung, tetapi akhirnya mengangguk mengerti.

"Selamat sore juga untukmu, Mr. Malfoy,"balas Helena.

"Apa yang kalian berdua lakukan disini?"tanya Helena menoleh ke arah Val.

"Kami membutuhkan bantuanmu, Helena,"ucap Val memulainya.

"Dan bantuan apa yang bisa kamu dapatkan dariku?"tanyanya. Val menarik nafasnya, bersiap untuk apa yang akan dikatakannya. Draco mulai penasaran dengan apa yang akan gadis itu katakan.

"Kami membutuhkan informasi tentang diadem milik ibumu,"ucap Val dengan pelan. Helena tampak cukup kaget.

"Tapi kamu sudah berjanji untuk tidak menceritakan hal itu kepada siapapun,"ucap Helena menatap ke arah Draco. Sedangkan Draco hanya berdiri dengan kebingungan. Apa yang mereka butuhkan dari diadem milik Rowena Ravenclaw?

"Aku tahu dan aku masih menepati janjiku. Aku ingin membantumu dan membantu Harry Potter, juga. Kita berdua tahu bahwa diadem itu harus musnah. Itu yang kamu inginkan, bukan?"kata Val berusaha memenangkan kepercayaan Helena.

"Lalu, untuk apa dia ada disini?"ucap Helena memicingkan matanya ke arah Draco.

"Aku membutuhkan bantuannya. Hanya dia yang mengetahui rencana you-know-who lebih dari siapapun,"kata Val. Helena masih tampak tidak yakin.

"Kamu tidak perlu takut. Dia sangat ahli dalam occlumency. Tidak akan ada yang tahu tentang hal ini kecuali kita bertiga,"ucap Val masih berusaha.

"Kamu bisa memberitahukannya tentang apa yang Tom Riddle lakukan pada diadem milik ibuku. Tapi jika kamu berharap aku akan memberitahukanmu dimana diadem itu, aku tidak tahu,"ucap Helena melayang mundur dari hadapan mereka berdua. Val tampak putus asa. Sedangkan Draco hanya tahu bahwa mereka harus menghancurkan diadem itu, begitu juga dengan Helena.

Slytherin's ShadowWhere stories live. Discover now