14 # Forgiveness

17.2K 2.5K 420
                                    

"Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kamu katakan, Astoria."

"Ayolah, Val. Kamu salah satu orang terpintar di angkatan kita. Kamu pasti bisa membantuku,"mohon Astoria.

"Baiklah, baiklah. Aku akan membantumu. Tapi tidak hari ini, oke?"kata Val akhirnya sambil memotong daging yang ada di piringnya. Astoria memekik senang.

"Kendalikan suaramu, As,"tegur Daphne yang berada di sebelah Astoria. Val hanya diam. Ia sama sekali tidak berniat untuk ikut berbicara dengan Daphne. Val sedang  meneguk air yang ada di gelasnya saat Draco masuk ke Great Hall. Wajah laki-laki itu semakin pucat dari kemarin. Draco menatap tajam Val untuk beberapa saat sebelum matanya menatap Harry dan Katie Bell yang sedang berbicara sekitar dua puluh meter dari pemuda tersebut. Draco membeku dan Harry pun menoleh ke Draco. Val menahan nafas saat Harry berlari mengikuti Draco yang buru-buru keluar dari Great Hall.

"Apalagi sekarang?"gerutu Val dalam diam. Astoria menoleh ke arah Val dengan pandangan bertanya. Val bangkit berdiri dan mengikuti langkah kedua pemuda tersebut.

"Kemana Draco mau pergi?"batin Val.

Draco belok ke kanan dan diikuti oleh Harry, juga Val di belakang. Val mengkerutkan keningnya saat ia melihat Draco masuk ke kamar mandi masih tetap diikuti oleh Harry. Val memutar kedua bola matanya. Val terlalu mencurigai apa yang akan Draco lakukan. Beberapa menit, mereka belum keluar dari kamar mandi dan Val mulai berpikir untuk pergi. Sampai ia mendengar suara ledakan kecil di dalam kamar mandi. Val menoleh ke dalam dan melihat Draco dan Harry sedang bertarung menggunakan berbagai mantra. Val panik dan melihat Professor Snape yang berada di ujung lorong.

"Professor!"panggil Val sambil berlari ke arah Professor Snape. Pria itu hanya diam dan mengangkat satu alisnya.

"Draco! Dia bertarung dengan Harry di kamar mandi!"seru Val dengan terengah-engah. Sebelum Professor Snape sempat merespon, Val langsung membali berlari ke arah kamar mandi. Dia menerobos masuk ke dalam saat seruan Harry terdengar.

"Sectumsempra!"seru Harry. Dan kutukan itu pun mengenai Draco.

"Tidak!"pekik Val. Harry terkaget begitu melihat Val. Val berlari ke arah Draco yang terbaring di lantai kamar mandi yang sekarang terdapat banyak air.

"Draco!"seru Val. Val memegang dada Draco dan melihat darah mulai menembus kemeja pemuda tersebut. Tidak hanya di dada, tapi di seluruh tubuhnya. Val menatap tangannya yang sudah terdapat darah Draco dengan panik. Professor Snape tiba-tiba muncul dari belakang Val. Val terlalu panik untuk mengucapkan sesuatu. Professor Snape berlutut dan mengecek keadaan Draco sedangkan Harry berjalan keluar dari kamar mandi dengan wajah syok.

Pria itu mengarahkan tongkatnya di tubuh Draco, "Vulnera sanentur..."ucap Professor Snape. Professor Snape mengulang mantra itu tiga kali sebelum ia kembali berbicara pada Val.

"Katakan pada Mr. Potter untuk datang ke ruanganku setelah makan malam,"ujar Professor Snape dengan nada datar. Val mengangguk kaku dan melakukan apa yang Professor Snape katakan. Dia mengejar Harry yang sedang berjalan dengan langkah yabg benar-benar lamban.

"Harry Potter!"panggil Val. Harry menghentikan langkahnya dan berbalik badan, menghadap Val.

"Professor Snape ingin kau menemuinya di ruangannya setelah makan malam,"kata Val menyampaikan pesan Professor Snape. Harry mengangguk ragu. Val terdiam dan menatap Harry untuk beberapa saat.

"Kenapa, Harry?"tanyanya.

"A-Apa?"

"Kenapa kau lakukan ini padanya?"desis Val. Harry membeku.

"Karena kau membencinya? Dia sudah tidak mengganggumu lagi sejak awal tahun pelajaran ini. Bukankah seharusnya kau senang?"kata Val tidak habis pikir. Harry terlihat seakan dia kehabisan kata-kata.

Slytherin's ShadowWhere stories live. Discover now