25 # Dungeon

16.4K 2.5K 1K
                                    

Seluruh anak-anak Slytherin telah berbaris dengan sangat rapi. Mereka berjalan dengan langkah yang teratur. Suasana Hogwarts sudah berubah, bukan rasa hangat lagi, melainkan sudah digantikan oleh rasa dingin yang mencekam. Draco yang berada di sebelah Val hanya bisa memberikan senyuman tipis pada Val dan menggenggam tangan gadis itu lebih erat saat mereka memasuki The Great Hall.

"Pasti banyak dari kalian yang bertanya-tanya mengapa aku memanggil kalian selarut ini,"ucap Snape dari depan.

"Aku diberitahu bahwa malam ini, Harry Potter terlihat di Hogsmeade."

Semuanya tampak kaget dan mulai berbisik-bisik satu sama lain. Apakah Harry Potter benar-benar datang?

Snape kembali berbicara, "Siapapun dari kalian, murid atau staf yang membantu Mr. Potter, akan dihukum dengan berat atas kelakuan mereka sesuai peraturan. Siapapun yang mengetahui kejadian ini yang tak mau maju ke depan akan dihukum dengan sama bersalahnya,"seru Snape dengan datar. Semua murid langsung menunduk dengan ketakutan.

"Sekarang... Aku mengundang siapapun disini yang mengetahui pergerakan Mr. Potter untuk maju ke depan."

Tiba-tiba seseorang maju dan membuat semua orang yang ada di ruangan besar itu kaget.

Harry maju ke depan.

Val membuka mulutnya seperti kaget dengan apa yang Harry lakukan.

"Apa yang si bodoh itu lakukan?"desis Draco.

"Sepertinya, walaupun dengan strategi pertahananmu, kau masih memiliki masalah keamanan, Kepala Sekolah,"seru Harry dengan sorot kebencian yang terlihat jelas di matanya. Tiba-tiba pintu Great Hall terbuka lebar dan menunjukkan anggota Order of The Phoenix.

"Beraninya kau berdiri ditempat-nya berdiri?"seru Harry.

"Beritahu mereka apa yang terjadi malam itu! Beritahu mereka, bagaimana kau melihat ke dalam mata-nya, pria yang mempercayaimu, dan membunuhnya! Katakan!"seru Harry lagi. Snape tampak tak bisa berkata-kata dan langsung mengeluarkan tongkatnya. Tiba-tiba Professor McGonagall maju untuk melindungi Harry dan menyebutkan beberapa mantra dengan tongkatnya. Para murid mundur dan menatap kedua professor mereka yang bertarung. Val menatap bingung ke arah Snape. Pria itu tidak membalas dengan mantra, tapi hanya menangkis mantra yang dilemparkan Professor McGonagall. Apa yang sebenarnya pria itu rencanakan?

Semua terjadi dengan begitu cepat. Snape melarikan diri melalui jendela dan tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang gadis yang sangat nyaring. Suasananya mendadak mencekam kembali. Val menutup telinganya erat-erat, tidak ingin mendengar suara itu. Apalagi, suara Voldemort yang mulai mendesis dengan mengerikan. Val menutup telinganya erat-erat. Di hatinya sudah muncul kebencian yang mendalam saat Voldemort mengeluarkan mantra tak termaafkan itu pada ibunya. Val tidak ingin mendengar suara hina itu.

"Val? Kau baik-baik saja?"tanya Draco dengan khawatir.

"Mom..."lirih Val. Draco menatap Val dengan rasa bersalah memeluk Val dengan erat.

"Kita akan menghancurkannya, Val. Ibumu tidak akan mati dengan sia-sia,"bisik Draco. Setelah suara Voldemort berhenti, ruangan besar itu terdengar hening. Sangat hening sampai Pansy kembali berseru.

"Apa yang kalian tunggu?! Seseorang tangkap dia!"seru Pansy menunjuk Harry. Ginny langsung maju untuk menjadi tameng Harry. Begitu pula dengan Hermione, dan murid-murid lainnya.

"Mr. Filch, jika kau bisa, aku ingin kau membawa Miss Parkinson dan semua murid Slytherin keluar dari aula,"ucap Professor McGonagall pada Mr. Filch. Pansy membuka mulutnya, kaget, dan tidak percaya.

Slytherin's ShadowWhere stories live. Discover now