36 # Wondering

13.9K 2.3K 472
                                    

Ada flashback singkat di dalam chapter ini. Kalau lupa, silahkan cek Chapter 4 # Friends. Sedikit di modifikasi karena disini flashback itu dari sudut pandang Draco. Enjoy!

###

"Mr. Malfoy."

"Professor McGonagall, bagaimana kabarmu?"sapa Draco.

"Sangat baik. Apa ada yang bisa kubantu?"tanyanya. Dalam hati, ia bersyukur melihat perubahan positif yang ia lihat dari diri Draco. Mengingat betapa nakalnya laki-laki itu saat tahun-tahun pertamanya di Hogwarts.

"Kurasa tidak. Aku... hanya ingin bernostalgia di asramaku,"ucap Draco.

Professor McGonagall mengangguk, "Silahkan, Mr. Malfoy. Beritahu aku jika kau membutuhkan apapun,"ucap Professor McGonagall. Tentu saja dia akan membiarkan Draco mengelilingi Hogwarts karena Draco merupakan salah satu donatur terbesar untuk Hogwarts. Sejujurnya, jikapun Draco bukan donatur, Professor McGonagall akan dengan lapang tangan menerima kehadiran Draco.

"Sejujurnya, Professor, aku ingin mengetahui sesuatu,"ucap Draco dengan ragu. Haruskah ia bertanya mengenai Val?

"Katakanlah."

"Apa kau cukup dekat dengan gadis bernama Val? Gadis yang ada di Slytherin juga,"tanya Draco.

"Val?"

Draco mengangguk, "Ya, dia satu tahun di bawahku."

"Oh, aku mengingatnya sekarang. Tentu saja aku mengenal Miss Lynch, gadis kebanggaan Slughorn setelah Harry. Walaupun sejujurnya kurasa ia lebih akrab dengan Dumbledore,"tutur McGonagall.

"Benarkah? Kurasa dia adalah gadis yang cerdas,"gumam Draco.

"Tentu saja, Mr. Malfoy. Tetapi Slughorn tampak cukup sedih dan kecewa dengan kepergiannya,"ujar Professor McGonagall menatap Draco dengan simpati. Tentu saja ia tahu apa yang terjadi antara Draco dan Val di Battle of Hogwarts. Sejujurnya, Professor McGonagall sedang bertanya-tanya dalam hatinya mengapa Draco bertanya mengenai Val saat ini.

"Maksudmu setelah dia meninggalkan Hogwarts? Aku setuju,"ucap Draco dan Professor McGonagall menatap Draco dengan pandangan bingung tetapi hanya tersenyum.

"Tentu, Mr. Malfoy,"ucapnya. Ada sesuatu yang ganjal dari diri Draco.

"Baiklah. Aku permisi dulu, Professor,"ucap Draco. Laki-laki itu langsung berjalan menyusuri lorong yang sepi itu karena sekarang masih jam pelajaran di Hogwarts.

Tangan Draco menyentuh dinding yang ada di kirinya. Dia merasa ada sesuatu yang pernah ia alami tetapi tidak bisa ia ingat. Sampai akhirnya sebuah memori kembali menghinggapinya. Memori ini menyeruak dengan setiap langkah yang Draco buat.

"Apa yang kau lakukan disini, hah?"tanya Malfoy dengan geram, "kau ingin membuat poin asrama kita dikurangi hanya karena kau berkeliaran malam-malam?!"

Val mendengus, "Lalu, kau sendiri, apa yang kau lakukan malam-malan begini, hah?"balasnya sambil menyandarkan punggungnya ke tembok.

"Ck. Aku adalah prefect. Apa kau melupakan fakta itu?"kata laki-laki itu. Val mendengus.

"Si Weaselbee hampir saja menangkap basah kau!"tutur Malfoy.

"Oke-oke! Maafkan aku! Aku hanya membantu Hermione membuat ramuan sampai aku tidak sadar bahwa sudah malam,"kata Val berusaha memberikan penjelasan.

"Sejak kapan kau kenal dengan si Granger yang sok pintar itu?"

Val menghembuskan nafasnya perlahan, "Haruskah kita berdebat sekarang? Aku benar-benar lelah,"ujar Val sambil duduk di lantai dengan bersandar pada tembok.

Slytherin's ShadowWhere stories live. Discover now