[iii]

1.5K 140 11
                                    

Song for this chapter :

1. Eminem ft. Rihanna - The Monster

2. One Direction  - One Way or Another

*****

Khayalannya berbanding terbalik dengan kenyataan, Ia tidak bermimpi indah apalagi bermimpi buruk, faktanyalah yang membuatnya bermimpi buruk.

Semalaman Natalie tidak bisa tidur akibat terlalu banyak masalah yang menaiki rollercoaster pikirannya itu. Ia berusaha mencari hasrat untuk memejamkan matanya, tapi Ia gagal. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan melangkah menuju dapur. Natalie memutar handle pintu aluminum itu, perlahan-lahan Ia melangkah keluar dari batas zona–lebih tepatnya ruangan–nyamanannya itu.

Ia mendapati sang kakak yang sedang tertidur lelap di sofa, Ia pun melangkah secara perlahan-lahan agar sang kakak tidak bangun dari tidurnya yang lelap.

Ia menyeduh secangkir mochacinno agar tidak tertidur saat bekerja nantinya. Perlahan Ia berjalan dan duduk di sebelah kakaknya yang sedang tertidur. Natalie yang saat itu masih terjaga, mencoba mengganti channel tv dari tontonan malam favorit kakaknya itu. Ia meneguk seteguk mochacinno hangat dan langsung menonton tontonan paginya itu, ya, lebih tepatnya pukul 03:58 a.m. Merasa ada yang bergetar, Ia mencoba mencari sumber getaran itu. Didapatinya sebuah ponsel milik sang kakak yang sedang menerima tiga pesan masuk. Ia membuka ketiga pesan tersebut.

From : Shopia Smith

Li, aku baru selesai shopping nih. Aku langsung otw ke rumah kamu atau gimana?

Ia melihat bahwa pesan itu diterima pada pukul 02:55. Natalie menatap pesan itu dalam-dalam, berharap bahwa pesan selanjutnya berasal dari Sophia yang menjelaskan mengapa Ia berbelanja dini hari.

From : Shopia Smith

Kira-kira Natalie bangun jam berapa ya? Aku udah bawa semua alat make-up nih.

Natalie yang melihat hal itu, langsung membuka pesan terakhir yang masuk ke dalam ponsel Liam.

From : Shopia Smith

Aku on the way sekarang ya, bby. Tunggu aku<3

Natalie tercengang melihat pesan dari Shopia yang masuk ke dalam ponsel Liam. Seorang peserta–sebuah masalah–masuk ke dalam arena mind rollercoaster -nya itu. Tanpa berpikir panjang lagi, Ia langsung membangunkan Liam yang sedang tidur terlelap.

"Li, bangun", Ucap Natalie sambil menggerak-gerakan badan Liam.

Liam terbangun dari tidurnya dan menatap Natalie dengan tatapan yang aneh, "Apa?"

Natalie mendengus kesal akibat ulah sang kakak yang  menanggapinya dengan sepele, "Mengapa kau menyuruh Sophia untuk membantuku berdandan?"

Liam mematung ketika mendengar pertanyaan adiknya, "Dari mana kau tahu halitu?"

Ketika Natalie belum sempat menjawab pertanyaan dari sang kakak, bel rumah sudah berbunyi, pertanda bahwa Sophia sudah datang. Natalie segera memutarkan handle pintu dan membukakannya untuk Sophia.

"Hai, Natalie", Sapa Sophia yang sedang membawa empat tas belanja yang semuanya berasal dari factory outlet ternama.

Natalie hanya membalasnya dengan sebuah senyuman tipis. Ia segera menutup pintu ketika Sophia melangkahkan kakinya menghampiri Liam. Natalie melangkah menghampiri Sophia dan duduk tepat di sampingnya.

"Ini semua untukku?", Tanya Natalie sambil membuka sebuah tas belanja yang berasal dari Forever 21.

Sophia tersenyum ke arah Natalie, "Iya, kamu suka?"

Black // tomlinsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang