[x]

1K 117 13
                                    

Song for this chapter :

1. Kate Havnevik - You Again

=====

Natalie dan Louis melangkah masuk menuju lift. Di antara tombol-tombol yang penuh nomor itu, Louis hanya menekan sebuah tombol yang membawanya ke sebuah lantai perkantoran di mana tempat Ia bekerja.

Mereka berdiam diri, tidak mengatakan sepatah kata pun. Suasana di dalam lift sangatlah hening-sehening lautan-hingga pintu lift terbuka secara perlahan-lahan di tempat yang mereka tuju. Suasana berbanding terbalik dengan keadaan di dalam lift yang begitu hening.

Mereka melangkah masuk menuju ke dalam ruangan masing-masing dan saling melambaikan tangan. Natalie masuk ke dalam ruangannya, begitu pula dengan Louis. Ruangan mereka yang hanya berjarak lima meter, membuat mereka sesuka hati bermain dan menyapa ke dalam ruangan masing-masing. 

"Hey, kalian berdua!"

Kecepatan suara yang lebih cepat daripada kecepatan langkah kaki mereka, membuat mereka tidak bisa bersembunyi setelah mendengarkan seruan yang ditunjukkan kepada mereka. Kedua tumit mereka terhenti begitu saja. Masing-masing memutar balikan badannya agar bisa melihat keadaan yang sebenarnya.

"Ke ruangan saya! Sekarang!". Daniel menekankan setiap kata yang Ia ucapkan serta menaikkan nada suaranya setengah oktav dari suara asli–sehingga seluruh kaca yang berada di sekelilingnya bergetar.

Natalie dan Louis saling melemparkan pandangan yang mengadukan tatapan mata mereka yang saling memancarkan pantulan sinar ketakutan dan rasa sesal. Mereka mengangguk dan melangkahkan tumit mereka agar saling berdekatan.

Daniel memutar balikan tumitnya dan kembali memasuki lift aluminum itu dan menekan tombol yang menujukkan tujuannya. Ia melihat Natalie dan Louis mendekat ke arahnya, dengan sigap Ia menekan tombol yang memerintahkan lift untuk menutup dirinya sendiri. Daniel menatap kedua pasang bola mata yang sedang mendekat ke arahnya. "Gunakan tangga!". Telunjuk kokoh milik Daniel yang terbentang beberapa senti itu membuat seluruh pasang mata di koridor tersebut memandangi Louis dan Natalie yang dalam keadaan kalut.

Natalie dan Louis saling memandang satu sama lain, lalu mereka berlari menuju tangga. Natalie menyikut sikut Louis, diikuti dengan lirikan sinisnya.

"Apa?". Louis menoleh ke arah Natalie sembari tetap menaiki anak tangga satu per satu. Natalie membungkam mulutnya. Ia memalingkan wajahnya dari wajah Louis. Louis yang sebal melihat tingkah lakunya merasa geram. "Ada apa sih?".

"Semua ini karena ulahmu". Natalie menekuk paras cantiknya yang menawan itu. "Kalau sudah begini, kita harus berbuat apa?"

Louis terdiam–merenungkan segala resiko atas sesuatu yang telah diperbuat olehnya. Ia menatap Natalie dalam-dalam. "Menurutmu?"

Pun Natalie mendengus kesal.

PLAK!

Sebuah tamparan berisi amarah tersalurkan dengan sangat amat lancar dan keras. Louis memegang pipinya yang memerah.

"Kau ini kenapa sih?!". Louis menatap Natalie dengan tatapan yang menggambarkan sebuah pembalasan amarah dan kekalutan dalam situasi yang sedang dihadapinya. "Jangan mencari masalah dalam masalah!"

Natalie membalas tatapan Louis. "Whatever, Tomlinson". Pun Ia bergegas menaiki tangga menuju lantai sepuluh untuk menemui Daniel–entah berapa anak tangga yang masih harus Ia naiki untuk mencapai lantai tujuannya.

Natalie menaiki anak tangga lebih lihai dibandingkan dengan Louis. Ia berlari menaiki anak tangga kurang dari lima menit untuk mencapai lantai sepuluh. Pun Ia segera berlari menuju ruangan Daniel.

"Permisi."

Sosok berperawakan tinggi besar yang sedang berada di kursi khusus baginya itu. "Ya, masuk, Nat."

Natalie melangkahkan kakinya dan masuk ke dalam ruangan Daniel dan segera mengambil tempat duduk kosong yang berada tepat di depan Daniel. "Ada apa, pak?"

Daniel menghembuskan nafas. "Polisi mencari kalian."

Natalie membelalakan kedua bola matanya yang indah itu. "Lalu apa yang harus kami lakukan?". Natalie memejamkan kedua matanya dan menunduk. "Jika itu jalan yang terbaik, maka beritahulah apa yang harus saya lakukan."

"Dipenjara."

Natalie tertegun mendengar pernyataan tersebut. "Tidak ada jalan yang lain?". Natalie mengusap-usap kedua matanya. "Denda masih berlaku?"

Daniel mengangguk tetapi anggukannya menandakan ketidakpastian hal tersebut. "$700. Itu terlalu banyak, Nat. Bahkan gajimu sebulan saja masih berada di bawah nilai tersebut."

'Ya sudah, biarkan saya dipenjara, tetapi tidak dengan Louis."

=====

A/N

AH, MAAF BANGET ALAY INI PENDEK KEBANGETAN SUMPAH:( LAIN KALI PANJANG LAGI DEH KAYA PERTAMA-TAMA. MAAF YAA:( DONT FORGET TO VOTE AND COMMENT.

Pict of Daniel Applebaum (Skylar Astin) on Multimedia!

Sincerely,

Shafa xxx

Black // tomlinsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang