[xxi]

856 102 25
                                    

Song for this chapter :

1. Ed Sheeran - One

2. Christina Perrie - Jar of Heart

=====

Enam bulan kemudian.

Angin sejuk bersemilir membuat rambut coklat panjang itu bergerak perlahan. Pemilik rambut coklat tersebut sedang duduk menikmati angin pagi yang sejuk. Kaki jenjangnya berendam di dalam kolam renang. Percikan-percikan air itu membasahi wajah cantiknya.

Sebuah tangan menepuk bahunya, Ia menoleh ke belakang. "Hai, Liam," sap Natalie.

"Kau mau kue jahe?" Liam menyodorkan sepiring kue jahe hangat yang dibuatkan Jane khusus anak-anaknya.

Natalie menolak tawaran Liam. "Tidak, aku tidak lapar."

"Ada masalah lagi?" Liam segera duduk tepat di samping adiknya. Ia menatap adiknya. "Ceritakan padaku."

Natalie menghela nafas. Ia menopangkan kepalanya di atas bahu Liam. "Aku sangat merindukan, Louis."

Liam tersedak mendengar perkataan Natalie. "Setelah enam bulan lamanya Ia tak kembali kau masih tetap merindukannya?"

Natalie mengangguk. "Ya, tidak semudah yang kau bayangkan Liam."

"Ya, aku mengerti perasaanmu." Ia mengelus-elus rambut Natalie. "Tetapi bagaimana kalau ternyata Ia sudah menikah?"

Natalie meremas tangannya. "Tidak mungkin, Liam."

"Tidak mungkin?" Liam terkekeh. "Nothing impossible, bukan?"

Natalie mengangguk. "Nothing impossible juga bukan bahwa Ia akan kembali untukku?"

"Bagaimana jika Ia sudah melupakanmu, Natalie?" Liam menyerengitkan dahinya. "Bagaimana jika Ia sudah memiliki seorang anak?"

Air mata Natalie secara perlahan-lahan membasahi pipinya. "Tidak mungkin," ucapannya terpotong ketika hatinya terasa pedih sekali, "Tidak ada yang mengandung dalam waktu enam bulan."

Liam melahap sepotong kue jahe. "Nothing impossible, kawan."

Natalie memercikkan air berkaporit itu ke atas piring kue jahe milik Liam. "Kau sungguh membuatku kesal, Tn. Payne."

Liam menekukkan mukanya. "Dan sekarang kau mengajakku untuk membalas dendamku padamu, Natalie Payne."

Pun Liam mulai menggelitikan tubuh Natalie sembari menjaganya agar tidak jatuh ke air saat Ia kegelian.

Natalie pun tertawa geli. "Oke, aku menyerah." Ia menepis tangan Liam. "Bagaimana rasanya tahun baru tak ditemani oleh seorang gadis?"

"Membosankan."

Natalie membelalakan kedua bola matanya. "Menjijikan sekali kau."

Mereka terus bergurau ria sembari melahap kue jahe yang sudah ternodai oleh kaporit itu. Tetapi seseorang merusak suasana.

"Pos!"

Seorang pengantar surat masuk ke dalam halaman rumahnya. Ia sengaja tak memasukannya ke mail box karena melihat pemilik rumah sedang berada di luar.

Natalie beranjak dari tempatnya dan segera menghampiri pengantar surat itu. "Ya?"

Pengantar surat itu membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah amplop berwarna merah muda dengan hiasan mawar putih di seluruh sisi kirinya. "Dengan Nn. Payne?" Natalie mengangguk. "Ada surat untukmu," ucap sang pengantar surat sembari menyodorkan surat itu.

"Dari siapa?" tanya Natalie sembari memperhatikan seluruh amplop untuk mencari nama pengirimnya.

Pengantar surat itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak tahu, sang pengirim tidak ingin diketahui identitasnya," ucapannya terpotong untuk mengambil nafas, "Ia berkata bahwa kau akan mengetahui siapa pengirimnya setelah kau membukanya."

Natalie memangut-mangut. "Oke, terima kasih."

Pengantar surat itu mengangguk sembari tersenyum, Ia kembali menaiki sepedanya untuk mengantarkan surat maupun paket yang tersisa.

Natalie kembali berjalan ke tempatnya semula. Ia melirik ke arah Liam.

"Dari siapa?" tanya Liam.

Natalie mengangkat kedua bahunya. "Tidak tahu." Ia memainkan merobek bagian atas amplop itu. "Menurutmu, siapa pengirimnya?" tanya Natalie sebelum mengambil surat itu.

"Mungkin dari si berengsekmu yang telah lama menghilang," jawab Liam. "Mungkin Ia ingin memintamu untuk menemuimu dan melamarmu?"

"Mungkin." Natalie mengambil isi dari amplop itu dan melihat apa yang dikirimkan oleh pengirim misterius itu. "Ya, kau benar ini dari si berengsek," ucap Natalie. "Tetapi berbeda dari apa yang kau bayangkan."

Liam melihat surat yang dikeluarkan oleh Natalie. Ternyata itu bukanlah sembarang surat biasa.

"Surat undangan pernikahan Louis dan Stacie."

=====

A/N

Masih ada satu chapter lagi! Gimana nih ending chapter yang ini? HAHAHA. Kita liat ya di last chapter endingnya bakalan kek gimana, hm. Gimme ur vote and comment!

Gif Natalie Payne (Anna Kendrick) on Multimedia!

Sincerely,

Shafa xxx

Black // tomlinsonWhere stories live. Discover now