[xi]

1K 124 12
                                    

Song for this chapter :

1. 5 Seconds of Summer - I Miss You

2. Taylor Swift - Ours

=====

Semenjak perbincangannya dengan Daniel. Ia mendekap di dalam jeruji besi yang sangat dingin. Ia meringkuk–melindungi tubuh mungilnya–dari terpaan hawa kejahatan yang beterbangan bebas dimana-mana.

Ia merenungkan semua kejadian yang terekam di memori lusuhnya. Sejauh ini belum ada seseorang pun yang menjenguknya kecuali sang kakak–Liam. Ia selalu datang menjenguknya dan membawakanya sekotak makanan kesukaan Natalie–Taco Bell. Ia selalu berkata bahwa Kate sama sekali tidak mencurigainya–dikarenakan alasan Liam yang memberitahu Kate bahwa Natalie sedang sibuk sehingga Ia harus lembur dan tak pulang selama beberapa hari lamanya.

Jam makan siang berdentang, pertanda para tahanan harus keluar dari jeruji besi dan memakan makanan penjara yang sungguh tidak memiliki rasa apapun. Ia beranjak dari sel tahanannya dan melangkah lunglai diikuti dengan beberapa teman satu selnya. Ia mengambil sebuah nampan besi yang sudah disediakan oleh pihak penjara.

"Hei, Nat", Ujar salah satu teman satu selnya–Britt.

Natalie menoleh dan tersenyum. Ia sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun, hatinya mengatakan bahwa Ia harus beristirahat sejenak untuk memulihkan pikiran dan rasa trauma yang telah diperbuat oleh temannya sendiri–Louis.

"Hei, tunggu aku. Hari ini menu harian tahanannya hanya ada bubur dan daging sapi". Britt menyamakan langkah kakinya dan mengantre tepat di belakang Natalie. "Kau pakai daging atau tidak?".

Natalie mengangguk. "Jika aku tidak memakai daging sapi, tamatlah riwayatku akibat direnggut oleh bubur yang tidak memiliki rasa itu."

"Iya."

Mereka menunggu giliran untuk mengambil makanan yang telah disediakan oleh pihak penjara. Natalie melirik ke arah daging sapi yang tenggelam dalam kuah kecap yang memiliki warna coklat pekat itu. Terpaksa Ia mengambil sepotong daging sapi berukuran sedang.

Pun Ia mengambil tempat duduk di pojokan ruangan dengan dua kursi yang tersisa diikuti dengan Britt yang melangkah lunglai dengan penuh gairah.

"Mengapa kau sangat bergairah?", Tanya Natalie sembari duduk di kursi yang berlapis aluminium.

Britt yang mendengar perkataan Natalie hanya tersenyum dan segera melahap makanan yang telah diperolehnya, Ia tidak menghiraukan makanan itu memiliki cita rasa yang lezat atau tidak.

Natalie tersenyum tipis. "Ya, aku tahu. Kau kelaparan."

Britt hanya mengangguk dan terus melahap makanan yang berada di depannya. Natalie terkekeh melihat teman satu selnya begitu semangat melahap makanan harian tahanan yang menyeramkan itu.

Mereka melahap makanan tahanan seadanya yang akan menempati ruangan kosong dalam perut mereka. Lambung mereka pun akan ikut berbahagia menyambut pekerjaan baru datang.

"Apakah kau sudah kenyang?". Natalie mendongkak agar bisa melihat temannya itu dengan jelas.

Britt yang terlihat sangat senang itu hanya bisa mengangguk. "Ya, bagaimana denganmu?". Britt menyilangkan sendok dan garpunya secara bersamaan. "Kembali ke sel, huh?"

Natalie mengangkat kedua bahunya. "Terserah". Pandangannya beralih menyapu pemandangan yang berada di sekelilingnya. "Kau ingin kita ke taman? Masih ada waktu lima belas menit lagi."

Britt mengangguk dengan cepat. Ia tidak perlu memikirkan hal itu selama dua kali. Karena memang itulah yang diinginkan olehnya.

Mereka beranjak dari tempat duduknya masing-masing. Britt menggandeng Natalie dengan penuh semangat. Ia menyamakan langkah kakinya dengan Natalie.

Black // tomlinsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang