Bad Bodyguard - 16

43.3K 2.5K 113
                                    

Warn : 18+ !

Gw mengerjap saat cahaya matahari berhasil menerpa wajah gw dengan sempurna, tapi ini dimana? Apa ini? Kenapa gw ga mengenakan pakaian sama sekali? Apa yang terjadi sama gw?

Bukankah semalam gw sama kai ada di restoran, tapi sekarang gw ada di mana? Dan kenapa gw ga ingetin sama sekali.

"Udah bangun?" Gw langsung melihat ke arah sumber suara, Kai dia? Dan gw?

Gw menyelimuti tubuh gw dengan selimut, apa yang semalam terjadi sama gw dan Kai? Dasar aiina bodoh, kenapa Lo ga ingat sama sekali.

Gw tergelonjat kaget saat Kai duduk di samping gw, dengan spontan gw menaikan selimut supaya benar-benar menutupi tubuh gw yang tidak berpakaian.

"Kai semalam apa yang terjadi?" Tanya gw dan menatap Kai.

Tangan Kai terulur dan membelai rambut gw, itu berhasil membuat tubuh gw menegang.
Ahhhhh sialan kak brengsek.

"Nona tidak ingat?" Tanya Kai sambil mengelus pipi gw, ingat apa? Kalau gw ingat ga mungkin gw nanya.

"A-apa Kai?" Kai mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir gw.

"Semalam adalah malam yang benar-benar panjang, semalam kita benar-benar sudah bersatu"

DEG

Apa semalam gw dan Kai melakukannya? Gw menatap Kai gw ga berani bertanya semoga Kai mengerti dengan tatapan yang gw berikan, sepertinya dia mengerti dengan tatapan gw.

"Tenang saja, nona jangan takut, saya akan bertanggung jawab" Oke gw sedikit menenang, tapi tetap saja gw merasa tidak nyaman.
Jadi gw sama kai semalam...?

"Kai apa semalam kita benar-benar melakukan i-itu?" Sialan bukannya menjawab dia malah terkekeh.

"Oohh Kai ahhh fasterrr ahhhhh hmmph fasterrr faster, desahan nona semalam masih teringat jelas" Entah mengapa gw merasa pipi gw memanas, astaga apa gw seliar itu semalam? Apa-apaan ini pipi gw memanas sekarang.

"Gw ga ingat sama sekali" Raut wajah Kai berubah masam, apa gw mengatakan sesuatu yang salah? Tapi gw benar-benar tidak mengingatnya.

"Malam pertama kita menyatu tapi nona tidak mengingatnya sama sekali?" Gw menggeleng.

"Tidak sama sekali?" Ucap dia memastikan, Gw mengangguk pelan, nada bicara Kai semakin serak, apa dia marah?

Tapi mau bagaimana lagi gw sama sekali ga ingat.

"Mau saya ingatkan?" Apa kata dia tadi? Tiba-tiba Kai memagut bibir gw dengan lembut dengan tangan yang mengelus lengan gw.

Tangan gw tidak diam dan meraba-raba dada Kai, tunggu dada Kai? Gw bahkan ga sadar kalau Kai tidak memakai baju.

Kebiasaan Kai adalah ketika di awal lembut lama kelamaan dia terus menuntut dan semakin dalam mencium gw dengan nafsu, tubuh gw rasanya lemas dan Kai dengan masih melumat bibir gw nafsu dengan perlahan menidurkan gw.

Ciuman Kai turun ke leher gw yang spontan mendongak dan meremas-remas rambut Kai yang basah dengan gemas, tubuh gw meliuk-liuk saat Kai menghisap dan menjilati leher gw, gw juga merasakan Kai menggigit-gigit leher gw.

Astaga kenapa begitu nikmat, gw ga kuat dan meraih pipi Kai dan memagut bibirnya dengan entahlah seperti gw ingin memakan bibir Kai, gw mengulum dan menghisap bibir Kai yang terasa sangat manis, bahkan lebih manis dari permen yang sering gw makan.

"Hnmnnpph" gw mendesah tertahan dengan bibir Kai, tangan Kai meremas dada kanan gw dengan kencang.

Ciuman Kai turun ke leher kembali tapi hanya sebentar, Kai menurunkan selimut yang membungkus tubuh gw, pipi gw memerah saat Kai menatap dua benda menonjol di depan matanya, dada gw sudah mengeras.

"Kai jangan seperti itu gw malu" gw hendak menarik selimut untuk menutupi dada gw, namun Kai menahan tangan gw dan dengan cepat Kai mengulum nipple gw.

"Ahhhhh Kai" tubuh gw menggeliat saat Kai menghisapnya seperti bayi yang sedang kehausan, tangan kanannya tidak diam dan meremas dada kanan gw.

"Ahhh Kai jangan ahhh mempermainkan ahhh aku seperti ini" tubuh gw semakin menggeliat saat Kai meremas dada gw dengan kencang.

Kini Kai beralih pada dada kanan gw, Kai menghisapnya dengan rakus, sampai gw merasakan perih tapi ini sangat nikmat.

"Aww Kai" gw memukul punggung Kai saat dia menggigit nipple gw.

"Sakit bodoh!" Ucap gw, sadar dengan perkataan kasar yang gw ucapkan Kai menatap gw dengan tajam.

Mata gw turun dan melihat bibir Kai yang sangat menggoda dengan cepat gw melumat bibir Kai, namun baru menempel Kai memegang kedua bahu gw dan mendorong tubuh gw pelan sehingga tautan bibir gw lepas.

Gw mengerjap menatap Kai yang tersenyum ke arah gw, sialan apa ini? Apa dia sedang menggodaku?

"Nakal yah" blussh ucapan Kai berhasil membuat kedua pipi gw memanas, gw memastikan kedua pipi gw sudah memerah saat ini.

"Sudah jangan di lanjutkan lagi, nona harus kuliah, ini sudah siang" Kai mengelus kepala gw lembut.

Gw udah ga kuat dan menarik Kai dan melumat bibirnya dengan nafsu, enak saja mau menghentikan ini, yang di bawah sudah basah.

"Hnmnnpph" Kai menarik kepalanya dan kembali melepaskan tautan bibir kami.

"Mandi sudah siang" Gw mempoutkan bibir gw.

"Nona sebenarnya semalam tidak terjadi apa-apa, saya hanya iseng saja membuka semua baju nona, jadi tolong jangan menggoda saya, saya takut tidak bisa mengontrolnya kalau nona terus memancing saya" Sialan jadi dia nipu gw?

Gw menggigit bibir bawah gw dan menarik selimut untuk menutupi dada gw yang sedari tadi sudah terekspos.

"Gw kaya cewek murahan yah Kai" gw merasa pipi gw menghangat saat air mata gw mengalir.

"Ssst jangan bicara seperti itu" Kai menangkap wajah gw dan mengahapus air mata gw dengan kedua ibu jarinya.

"Jangan menangis, waktunya nona mandi, apa mau saya mandikan, heum?" Gw memukul lengan Kai yang masih menangkap wajah gw sambil terkekeh pelan.

"Tapi ini dimana?" Tanya gw sambil mengedarkan pandangan.

"Apartemen saya" Gw cuman mengangguk.

"Ya udah gw mandi dulu yah" gw menggulung selimut untuk menutupi tubuh gw dan turun dari kasur, yah gw ga merasa sakit di daerah kewanitaan gw, berarti Kai emang ga menyentuh gw.

Laki-laki mana coba yang dapat menahannya? Bukankah Kai bisa saja menodai gw kapan aja? Tapi dia ga, dia sangat mencintai gw sampai tidak berani menodai gw.


Ahhhhh Kai gw cinta banget sama Lo!!

Bad Bodyguard • KaiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora