Bad Bodyguard • Kai

Bad Bodyguard - 20

Btw, gw lupa kalau pacarnya Irene itu Chanyeol bukan sehun.
Readers juga pada lupa ya 😂

"Hahahaha pria itu lucu ya? Anda melarang saya bersama pria lain karena anda suami saya? Terus apa yang anda lakukan dengan wanita lain di rumah ini, rumah yang ada istri anda?"

"Astri, kamu boleh pulang sekarang" Wanita yang bersama Aiiden kini sudah berpakaian lengkap, tapi terlihat berantakan dengan wajah yang kesal.
"Cepat pulang! Gw mau melakukannya bersama istri gw!" Wanita yang bernama Astri itu kesal dan berjalan dengan cepat.

"Apa maksudmu?" Tanyanya pada Aiiden dengan kening mengerut.

"Saya mau tubuh kamu" Bisik Aiiden pada telinga Aiina di akhiri menggigit telinga Aiina.

"Jangan macam-macam tuan Aiiden"

"Kenapa? Kamu itu istri saya, wajar bukan jika saya menginginkan tubuh kamu?" Tangan Aiina mengepal lalu melayangkan sebuah tamparan pada pipi Aiiden sangat keras.

"Berhenti bersikap seperti ini!"

"Berani-beraninya kamu nampar saya!" Dengan kesal Aiiden langsung mengangkat tubuh aiina di bahunya.

"Turunin saya!" Aiina meronta-ronta sambil memukuli punggung Aiiden, namun pukulan itu untuk Aiiden seperti sebuah kapas yang menyentuh kulitnya.

Aiiden langsung membanting tubuh aiina di kasur dengan kasar, lalu dengan cepat menindih tubuh Aiina.

"Kamu mau apa hah?" Sentak aiina tepat di wajah Aiiden.

"Mau kamu" Aiiden langsung melumat bibir Aiina dengan kasar dan nafsu. Aiina berusaha melepaskan ciuman itu dengan terus mencoba mendorong Aiiden, karena merasa kesal dengan aiina yang terus melawannya, kedua tangan Aiina langsung Aiiden naikan ke samping kepalanya.

"Mhhhn" Aiiden mencoba memasukan lidahnya pada rongga mulut Aiina namun sang empu menutupnya rapat-rapat. Dengan gemas Aiiden menggigiti bibir bawah dan bibir atas aiina.

Lama-lama Aiina terbuai dengan ciuman Aiiden dan membalasnya. Aiiden merasa menang dan langsung menciumi aiina dengan agresif. Setelah puas bermain dengan bibir Aiina dia langsung menurunkan ciumannya ke leher, mengecup, menjilat dan menghisap membuat aiina mengerang geli dan nikmat.

Tangan Aiiden tidak tinggal diam, tanganya melepaskan kancing piyama yang aiina pakai, setelah terlepas semua Aiiden menyibak bajunya dan menampilkan dua gundukan yang masih terbungkus bra.

Aiina mencoba mengatur nafasnya lalu melihat Aiiden yang tersenyum miring sambil menatap dadanya. Sadar dengan apa yang akan terjadi aiina mendorong Aiiden yang lengah dengan kekuatan yang masih tersisa.

"Kurang ajar!" Umpat aiina kesal sambil berdiri dari atas kasur, namun sayang dengan cepat Aiiden menarik lengannya dan kembali menindih aiina.

"Sayang, kamu miliku" Ucap Aiiden mengecup puncuk hidung Aiina.

"Kamu gila ya? Lepasin aku mau tidur"

"Apa salah jika seorang suami meminta haknya pada sang istri?" Baru saja Aiina ingin berucap, bibirnya sudah di bungkam oleh ciuman Aiiden yang meminta lebih. Aiina terus bergerak-gerak mencoba melepaskan diri dan tanpa sengaja kakinya menyentuh junior Aiiden.

"Ya ampun kamu mau langsung ke intinya ya?" Ucap Aiiden membuat pipi aiina memerah karena merasa malu dan juga marah.

"Ak-hmmmmph" Aiiden sepertinya tidak mau mendengar ucapan aiina langsung membungkam bibir Aiina dengan bibirnya.

Aiina mulai kesal, tapi dia juga sudah lelah karena sedari tadi terus berontak, kini air mata aiina mengalir sampai Aiiden merasakannya, merasakan hangat akibat air mata aiina.