Chapter 1

15.2K 555 10
                                    

Chapter 1 : Bad Boy
:::::::::::::::::::::::::::::::::::

    'BRAK'
    Suara pintu yang dibuka dengan tidak wajar itu membuat seisi kelas terperanjat dan membuat mereka menoleh ke arah pintu.
    "Ara? Kakashi-sensei sudah datang? Ku pikir kau akan masuk terlambat" ujar pemuda bersurai blonde ala durian.
    "Kalian, kenapa terlambat?" tanya sang guru dan menatap tajam lima siswa itu.
    "Hoaamm, tanyakan hal itu pada dirimu sendiri sensei, kau bahkan lebih sering terlambat dari kami" ucap pemuda dengan bentuk rambut seperti nanas yang sesekali menguap dan berjalan menuju tempat duduknya.
    "Hehe, jangan diambil hati ya sensei. Kami sedang ada urusan sebentar jadi kami agak terlambat ttebayo" ucap pemuda blonde tadi saat melewati sang guru lalu duduk ditempat duduknya. Begitupula teman-temannya yang lain.
    "Kalian berlima setelah ini ke ruanganku" ucap Kakashi-sensei sebelum menghela nafas berat, tanda lelah menghadapi lima pemuda yang bahkan baru satu minggu bersekolah di sekolah itu.
    Konoha International High School, nama sekolah itu tidak asing lagi terdengar diberbagai negara, sekolah swasta dengan seleksi yang ketat dan memiliki mutu pendidikan yang benar-benar sangat baik, sekolah ini hanya bisa di masuki oleh siswa siswi yang memiliki IQ diatas rata-rata atau orang-orang dari kalangan atas. Tak jarang, siswa yang masuk dengan jalur beasiswa mendapat perlakuan yang kurang baik dari siswa yang berada.

::
::

    Berbeda dengan ruang kelas tadi yang sempat kacau, di sisi lain sekolah terdapat ruangan khusus yang dirahasiakan dan hanya bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja.
    Gadis bersurai soft pink itu mengernyitkan dahinya saat menatap ke arah taman sekolahnya.
    "Hm?" gumannya yang cukup keras untuk didengar oleh keempat sahabatnya yang tengah berkutat pada kegiatan masing-masing dan membuat sahabatnya menoleh pada gadis musim semi itu.
    "A-ada apa S-Sakura-chan?" tanya gadis bersurai blonde yang tengah mencatat materi pelajaran di buku catatannya.
    "Ah, gomen. Aku mengganggu kalian ya" ucapnya dan mengalihkan pandangannya kearah sahabat-sahabatnya.
    "Memangnya apa yang kau lihat di taman itu Forehead? Serius sekali" tanya gadis bersurai blonde ponytail yang kini melanjutkan kegiatannya memoles kuku-kukunya dengan cat kuku.
    "Iie, aku hanya sedang gelisah. Aku merasa ada yang aneh akhir-akhir ini" jawab Sakura dan kini tatapan kembali ke taman sekolah.
    "Hm? Kurasa kau benar, akhir-akhir ini sering terjadi pembullyan di lingkungan sekolah" ucap gadis blonde dikucir empat yang sedang membaca sebuah novel.
    "Dari yang kudengar katanya itu kelakukan murid pindahan yang baru saja pindah seminggu lalu" ucap gadis bersurai coklat dicepol dua yang sedang membenarkan tali sepatunya yang sedikit longgar.
    "Seminggu?" tanya Sakura dan kembali menoleh ke arah sahabatnya.
    Gadis bercepol dua itu menghendikkan bahu sebelum berujar.
    "Aku tidak tau pasti tapi mereka benar-benar kelewatan. Tadi pagi aku mendapati mereka datang terlambat bahkan lebih lambat dari Kakashi-sensei, saat Kakashi-sensei menanyakan kenapa mereka terlambat mereka malah mencibir Kakashi-sensei".
    "Mereka kelas XI A?" tanya gadis blonde ponytail.
    "Ya, sepertinya begitu"
    "M-mereka keterlaluan sekali".
    "Kurasa aku akan menanyakan ini pada Gaara dan Matsuri" ucap Sakura dan mengetikkan sesuatu pada smartphonenya lalu menekan tombol send pada orang yang bersangkutan.
    "I-Inoue-chan, t-tolong ambilkan kamus biologi di lemari" pinta gadis bersurai indigo itu dan membuat yang bersangkutan mendengus kesal dan menggembungkan pipinya.
    "Mo, Hinata-chan sudah kubilang berhenti memanggilku Inoue. Panggil aku Ino" dengus Ino lalu beranjak dan berjalan menuju sebuah lemari lalu mengambil kamus biologi yang diminta sahabat indigonya itu.
    "G-gomen Ino-chan" ucap Hinata yang merasa tidak enak lalu mengambil kamus yang yang baru saja di ambilkan oleh Ino.
    'Tok, tok, tok'
    "Sumimasen” ucap seseorang sambil mebuka pintu ruangan itu. "Sazaki-san memanggilku dan Gaara-kun?" tanya gadis itu yang masih berdiri diambang pintu bersama pemuda dengan tato AI di dahinya.
    "A'a. Masuklah, apa kau membawa apa yang ku minta?" tanya Sakura setelah gadis dan pemuda itu masuk dan menghampiri Sakura.
    "Hai'. Mereka berlima pindahan dari Suna High School, dan baru masuk seminggu yang lalu" ucap Matsuri lalu memperlihatkan lima foto pemuda tampan. "Dalam waktu seminggu mereka sudah membuat banyak siswa babak belur dan para guru mengeluh akan sikap buruk mereka" jelas Matsuri dan kini keempat gadis lainnya merapat ke meja Sakura.
    Ino meringis melihat foto dari lima pemuda itu.
    "Padahal mereka tampan sekali. Sangat disayangkan jika sikap mereka seburuk itu" keluhnya.
    "Siapa nama mereka?" tanya Sakura dan Matsuri mulai menjelaskan.
    "Ini Nara Shikamaru, dia sangat pemalas dan sering tertidur di kelas, tapi dia genius. Aku juga kagum dengan kepintarannya" ucap Matsuri sambil menunjuk pria bersurai hitam berambut nanas. "Ini-".
    "I-itu Neji nii-san" seru Hinata saat melihat foto pemuda bersurai coklat sepinggang bermanik lavender seperti Hinata.
    "Ara? Ku pikir dia seorang gadis" dengus gadis bercepol dua.
    "Hmm, awalnya aku berpikir begitu Shishi-san. Namanya Hyuga Neji, dia pintar namun tidak sepintar Shikamaru-san dan dia sangat hebat dalam bela diri Judo" jelas Matsuri. "Lalu yang ini Shimura Sai, dia tidak begitu pintar tapi dia sangat pandai melukis, bahkan sudah banyak lukisannya dipajang di galeri Konoha" ucap Matsuri sambil menunjuk pemuda bersurai raven klimis sedang tersenyum yang nampak dipaksakan.
    "Senyumnya palsu, entah kenapa melihatnya tersenyum seperti itu membuatku ingin menonjok wajahnya" dengus Ino.
    "Lalu yang ini Uzumaki Naruto. Orangnya ceroboh, bodoh, konyol, penggila ramen, tapi bakatnya dalam bidang olahraga tidak perlu dipertanyakan lagi" jelas Mantsuri sambil menunjuk pemuda blonde berbentuk durian dengan manik shapphire dan tiga goresan di masing-masing pipinya.
    "Cih, kentara sekali".
    "Dan yang ini-".
    "Uchiha Sasuke" guman Sakura memotong ucapan Matsuri dan membuat semua orang di ruangan itu menoleh padanya.
    "S-Sazaki-chan mengenalnya?" tanya Hinata.
    "Ya Irata-chan. Putra bungsu dari direktur Uchiha Corp dan pemilik sekolah ini. Dia sangat genius dan menguasai berbagai macam bidang baik akademik maupun nonakademik, sifatnya sangat dingin, sangat populer dan menyebalkan" jelas Sakura setelah melihat foto pemuda bersurai raven yang berbentuk seperti err, pantat ayam dengan tatapan datar andalannya.
    "Bagaimana kau bisa mengenalnya sejauh itu Forehead?" tanya Ino.
    "Hm, dia temanku saat di sekolah dasar. Dia memang sangat menyebalkan dan pernah mendorongku ke kolam saat musim dingin dan membuatku demam berhari-hari" jawab Sakura dengan raut kesalnya.
    "Jadi dia putra pemilik sekolah? Pantas saja dia bertingkah semena-mena" guman Matsuri.
    "Hn, Matsuri-chan, Gaara-kun terima kasih untuk informasinya. Aku akan menemui Miko-sensei" ucap Sakura lalu mengenakan jaket hitam, masker dan menutup kepalanya dengan tudung jaketnya. "Kalian berdua, urus para siswa yang terlalu sering melanggar" ucap Sakura lalu meninggalkan ruangan itu.
    "Bahkan Taichou sampai turun tangan menangani masalah mereka" guman Matsuri yang masih menatap pintu dimana Sakura menghilang.
    "Lalu, kalian berdua tidak ingin kembali ke kelas? Pelajaran masih berlangsung loh" tanya Temari dan membuat Gaara dan Matsuri menoleh kearahnya.
    '"Hn, ayo Matsuri" ajak Gaara dan ditanggapi anggukan oleh Matsuri lalu mereka meninggalkan ruangan itu.
    "Sepertinya akan terjadi hal yang menggemparkan" ucap Ino disertai seringainya.

For My Bad BoyWhere stories live. Discover now