Chapter 10

9.5K 443 15
                                    

Ok readers, mumpung lagi bisa, author lanjutin ffnya nih.
Semoga semua suka dan maaf kalau ceritanya nggak sesuai harapan kalian😊😊
Kalau begitu selamat membaca,,,,

Chapter 10 : I'm Sorry Naruto-kun
*Hinata Vs Hanabi*
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

    "Yo"
    "Yare-yare, kami terlambat yah?".
    "Kaichou, kau nekat sekali. Kalau kau kena pukulannya wajahmu bisa jelek"
    "Hanabi kau baik-baik saja?" tanya gadis lain dan membantu Hanabi namun gadis itu menepis tangan dari Fuku Kaichou 1 HK itu.
    Waktu seakan berhenti kelima gadis itu datang tiba-tiba dari arah yang berbeda, terlebih sang ketua yang tiba-tiba memasang wajahnya untuk ditonjok.
    "Tenanglah, Naruto tidak akan memukul ku".
    "B-baka Dobe, kenapa kau tidak memukulnya?" umpat Sasuke membuat lima gadis memakai seragam sekolah KIHS dipadukan hodie berwarna hitam itu mendengus geli akan tingkah Sasuke.
    "Kenapa tidak memukul ku Naruto? Ketuamu marah loh" ucap Sakura membuat Sasuke mendecih dan mengalihkan pandangannya.
    "Apa kau mengadu pada Hinata-chan, Sazaki-san? Kenapa Hinata-chan membatalkan perjodohannya?".
    "Hm? Aku tidak pernah mengatakan apapun padanya. Dia mengetahui apapun yang kau lakukan selama di sekolah, dan itu bukan karena aku memberitaunya. Dan soal pembatalan perjodohan, itu..." Sakura menggantungkan kalimatnya membuat Naruto menatap bingung padanya. "Kenapa kau tidak menanyakannya pada Hinata?".
    Doeng,,, Naruto menahan dirinya agar tidak lepas kendali dan membuat gadis didepannya ini babak belur.
    "Aku mencarinya seharian kemarin. Aku ke rumahnya, dia tidak ada dan aku bertemu ayahnya. Aku di usir dan kenapa ayahnya malah menawarkan adiknya, padahal aku sudah bilang kalau aku mencintai Hinata-chan. Aku bahkan mencari alamat sahabat-sahabatnya, guru privatnya, dan lain-lain. Aku benar-benar merasa bodoh ttebayo" omel Naruto membuat beberapa orang mendengus menahan tawa.
    "Kau memang bodoh Dobe".
    "Baiklah-baiklah. Hinata membatalkan perjodohannya tidak ada sangkut pautnya dengan Shion. Yah, mungkin dia mengalah untuk seseorang".
    "Maksudmu?".
    "Hmm, aku tidak ingin menjelaskannya lebih panjang. Tapi-" Sakura berjalan ke arah Sasuke dan berdiri beberapa centi meter di depan Sasuke. "Kau bilang kau ingin memukulku yah? Lakukan saja" ucap Sakura dan menatap lekat mata Sasuke. Perlahan Sasuke mengangkat tangannya dan bersiap untuk memukul Sakura, akan tetapi...
    'Deg'.
    Pukulan kencang itu terhenti tepat beberapa centi meter di depan wajah Sakura.
    "Ck, ada apa dengan mata gadis itu?" batin Sasuke mengalihkan pandangannya dari manik emerald milik Sakura. Gadis itu tersenyum dibalik maskernya.
    "Aku sudah memberi mu kesempatan loh. Aku tidak akan memberikannya lagi".
    "Hn".
    "Emma-chan, Shishi-chan, bawa Araki-san ke UKS. Aku, Irata, dan Inoue akan menyusul nanti. Dan Hanabi, jangan lari dari masalah mu kali ini. Dan yah, ini kesempatanmu untuk mengatakan segalanya".
    Hanabi meneguk ludahnya dengan susah payah sebelum menarik nafas dan membuangnya perlahan.
    "Ano ne, Naruto-senpai. Hinata nee-san membatalkan perjodohannya karena aku" wajah orang-orang di tempat menampakkan raut terkejut akibat ungkapan Hanabi terkecuali Sakura, Hinata, dan Ino. "D-dan itu karena aku mencintaimu Naruto-senpai" Naruto menganga mendengarkan ucapan Hanabi dan menatap adik kelasnya itu tak percaya.
    "Bodoh sekali memperebutkan Dobe yang tidak ada otaknya" desis Sasuke membuat Naruto mendelik padanya.
    "Bilang saja kau iri padanya" cibir Sakura dan dihadiahi tatapan tajam oleh Sasuke.
    "Untuk apa iri dengannya, banyak gadis yang memperebutkan aku".
    "Heeh, narsis sekali kau".
    "Bukan urusanmu".
    "Ehem, Naruto apa jawabanmu?".
    "Gomen Hanabi, aku sudah terlanjur mencintai Hinata. Aku merasa damai saat bersama dengannya, dan aku ingin dia yang menjadi cahaya ku setelah gadis kejam itu meninggalkan ku" Hanabi menunduk, Hinata tersipu, dan Sakura mendengus kesal karena panggilannya.
    "Ne, kau sudah dengar Hanabi? Naru Dobe bilang dia mencintai Hina-chan. Jadi ikhlaskan dia. Dan untuk Naru Dobe, Sasu Teme dan teman-temannya jangan membuat onar lagi yah. Itu merepotkan sekali kalian tau. Ne, ayo Irata, Inoue" ucap Sakura dan meninggalkan taman itu namun...
    'Grep'.
    'Deg'.
    Pelukan hangat itu membuat Sakura menghentikan langkahnya, dia tau siapa yang tengah memeluknya. Pelukan yang sangat ia rindukan.
    "Sasuke?".
    "Gadis jahat, kau meninggalkan aku dan Naruto tanpa sebab, aku membenci mu".
    "Ahaha, ucapanmu tidak sesuai dengan apa yang kau lakukan. Dasar Sasu Teme" Sakura berbalik dan memeluk erat Sasuke.
    "Namamu, bukan Runno Sazaki kan?" Sakura melepaskan pelukannya dengan Sasuke dan beralih menatap Naruto.
    "Yup. Namaku bukan Runno Sazaki. Tapi, kalian panggil aku seperti itu saja okey. Dan untuk Sasu Teme dan Naru Dobe, kalian cari tau sendiri namaku yah. Aku memang dia, sahabat menyebalkan kalian".
    "Ini tidak adil. Kau yang membuat kami seperti ini tapi kau yang menghukum kami ttebayo" protes Naruto.
    Sakura menghendikkan bahunya.
    "Salah sendiri melupakan aku dan hukuman ini Mikoto ba-san dan Kushina ba-san yang menyuruh". "Aku harus menyembuhkan Araki-san karena perbuatan kalian. Irata-chan, Inoue-chan ayo pergi" ucap Sakura lalu pergi meninggalkan taman.
    "Teme kau payah ttebayo".
    "Apa maksudmu?".
    "Kau bilang kau akan mencueki gadis jahat itu bila bertemu lagi, tapi kau malah memeluknya ttebayo"
    "Hn, bukan urusanmu".
    "Ne, Teme. Bukankah gadis jahat itu satu tahun lebih muda dari kita? Kenapa dia bisa satu angkatan dengan kita?".
    "Mana kutau. Dasar baka Dobe, tapi aku benar-benar akan membuatnya jera dan memberikannya hukuman karena pergi tanpa memberitahuku" umpat Sasuke dan meninggalkan taman itu.
    "Hey Teme, tunggu" teriak Naruto dan mengejar Sasuke diikuti Sai, Neji dan Shikamaru.
    "Hanabi, aku tidak percaya ternyata kau alasan Hinata nee-san membatalkan perjodohannya. Aku kecewa padamu Hanabi" ujar Naruko dan pergi meninggalkan taman diikuti siswa siswi lainnya dan menyisakan Hanabi dan Konohamaru.
    "H-Hanabi?" panggil Konohamaru dan menyentuh bahu Hanabi.
    "Apa aku salah jika aku mencintai seseorang? Apa aku salah jika aku berusaha untuk mendapatkan cintaku?".
    "Kau tidak salah Hanabi. Hanya saja, dalam cinta juga diperlukan pengorbanan. Naruto nii-san tidak mencintaimu, jadi kau harus menerimanya. Jika kau membuat orang yang kau cintai terluka, maka sama saja kau akan melukai hatimu".
    "Apa aku terlalu egois Konohamaru-kun? Kau tau, rasanya menyakitkan sekali" lirih Hanabi dan meremas dadanya yang terasa sesak.
    "Aku tau ini tidak mudah Hanabi. Aku akan selalu membantumu dan akan selalu ada disetiap kau membutuhkan aku" ucap Konohamaru dan mengelus sayang kepala Hanabi.
    "Arigatou Konohamaru-kun".
    "Hm".

For My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang