Prolog

827K 34.5K 1.6K
                                    

Seorang perempuan dengan rambut terurai
mendekati pohon yang sudah terlihat tua. Tangannya mengelus setiap ukiran kata yang tertera disana. Sudut bibirnya tertarik membaca kata itu.

Ia mendongakkan kepala, melihat rumah pohon yang berada diatas sana. Rumah penuh kenangan masa kecil, namun dirinya tidak ingin memasuki rumah pohon itu.

Memasukinya hanya membuat kerinduannya semakin mendalam. Sudah bertahun-tahun berlalu, rindu ini masih tetap bertahan dilubuk hatinya.

Perempuan itu kini mendekati danau yang tak jauh dari tempatnya.

"Impian kamu apa?" tanya seorang anak lelaki pada perempuan disampingnya.

"Impianku? Nikah sama kamu!!"

"Kita masih kecil Iva, gak boleh nikah-nikahan."

"Pokoknya Iva mau nikah sama kamu, kalau udah dewasa!"

"Kalau aku gak mau gimana?"

"Harus mau, kamu gak boleh nolak pokoknya."

"Ko Iva maksa?"

"Pokoknya kamu harus janji sama Iva. Dimasa depan nanti, kamu nikah sama aku."

"Gak ah."

"Ih!!! Iva marah nih!"

"Marah aja wle! Dasar jelek!" anak lelaki itu meleletkan lidahnya lalu berlari menghindar dari kejaran perempuan itu.

Bayangan itu kembali muncul, perkataannya di masa kecil sungguh aneh. Danau itu seakan-akan menjadi saksi bisu kebahagiaan mereka pada saat itu.

Ah sial, ia semakin merindukannya.

Apa kabar?

Bagaimana kabarmu disana?

Apakah baik?

Kuharap begitu.

Kembalilah kehadapanku, karena raga ini selalu merindukan kehadiranmu yang kini entah dimana.

AribellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang