21

215K 12.5K 418
                                    

Kamar Riva kini sepi, teman-temannya sudah pulang karena hari sudah mulai gelap. Riva segera turun dari tempat tidurnya walaupun kepalanya masih terasa pusing. Ia berjalan keluar kamar, mendekati Ethan yang sedang menonton tv.

"Ethan?" Riva menduduki sofa di samping Ethan.

"Hm," dehem Ethan tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tadi kenapa keluar?" tanya Riva penasaran.

"Nggak mau ganggu," datar Ethan.

"Kan lo sahabat kita juga kali than"

"Gak mau ganggu acara peluk-pelukan lo," ketus Ethan, Riva tersenyum geli memahami maksud perkataan lelaki itu.

"Jadi Ethan cemburu nih," goda Riva, menusuk-nusukan jarinya pada pipi Ethan.

"Nggak."

"Ethannya gak mau ngaku, malu ya?" goda Riva lagi.

"Tidur sana!" kesal Ethan.

"Nggak mau, bosen."

"Kenapa?".

"Gue maunya disini aja," pinta Riva sembari menyenderkan kepalanya di pundak Ethan. Riva menutup matanya dan Ethan kembali terfokus pada siaran televisi.

Ethan sebenarnya tidak fokus pada tayangan di depannya,ia malah menatap wajah perempuan itu. Ethan menyentuh kening Riva, ternyata sudah tidak terlalu panas.

"Akan gue lakuin apapun buat ngelindungin lo Riva," gumam Ethan, mengelus rambut Riva lembut.

***

Cahaya pagi sudah menunjukkan cahayanya, membangunkan seseorang yang sedang tertidur pulas nya. Ethan merasakan kaku di di daerah pundaknya, tapi mau bagaimana lagi.

Ethan mengusap pipi Riva membuat sang pemilik pipi itu terbangun. Riva membuka matanya perlahan dan sedikit terkejut. Terselip rasa bersalah pada Ethan, pasti pundaknya terasa sakit.

"Duh sorry Than, malah kebablasan."

"Gak papa." Ethan sedikit meregangkan tangannya.

"Kenapa lo gak pindahin gue aja sih?"

"Ketiduran."

"Maaf ya, pasti sakit."

"Gak papa."

"Bosen gak? Mau keluar?" tawar Ethan yang dibalas anggukan semangat oleh Riva. Segera memasuki kamar mandi untuk bersiap-siap.

Begitupun dengan Ethan, ia juga pergi menuju rumahnya untuk bersiap-siap.

"Ethan? Kamu dari mana semalem?" tanya Ayu khawatir.

"Temen," datar Ethan lalu berlalu memasuki  kamarnya. Ayu terkejut biasanya Ethan tidak menjawab pertanyaan tapi tadi? Ia bersyukur ada secercah harapan yang membuat Ethan berubah.

Dirinya seperti itu untuk Riva, Riva berkata ia harus membuka hatinya. Sedikit demi sedikit ia akan mencobanya.

Ethan sudah siap lalu pergi ke rumah Riva, dengan mengeluarkan mobil dari garasi.

"Ethan ayo," sahut Riva, memasuki mobil. Tetapi sebelum itu ia sudah mengunci rumah.

"Than? Jangan ke mall ya, gue bosen ke mall mulu," rengek Riva.

AribellWhere stories live. Discover now