34

211K 12.2K 1K
                                    

Sudah 1 minggu Riva beristirahat di rumah sakit, perban yang melilit di kepalanya pun sudah dilepas. Saat ini Riva sedang berada di taman rumah sakit bersama Ethan. Walaupun harus memakai kursi roda karena kakinya masih belum sepenuhnya bisa berjalan. Ethan mendorong kursi roda Riva perlahan, membiarkan Riva merasakan sejuknya angin berhembus yang menerpa kulit.

"Riva?"

"Hm."

"Mau mendengar satu kisah?" Riva menganggukan kepalanya semangat.

"Gue punya temen kecil, namanya Iva."

"Awal gue ketemu, dia nangis gara-gara pisah sama mamahnya. Paling semangat kalau berhubungan sama yang namanya  es krim sama kayak lo." Ethan terkekeh pelan saat mengingat masa lalunya itu.

"Pernah gue bikinin dia flowercrown. Ibu kandung gue motoin kita berdua." Riva masih terdiam mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Ethan.

"Tempat main kita di rumah pohon. Sampai saatnya gue pindah rumah dan juga cinta pertama gue," ucap Ethan sendu sembari terus mendorong kursi roda Riva pelan mengelilingi taman rumah sakit.

"Athan main yuk?" ucap seorang anak perempuan riang.

"Iva, maafin aku."

"Kenapa minta maaf? Kan Athan nggak ada salah sama aku."

"Athan harus pergi."

"Apa? Athan kan udah janji sama Iva!" kedua mata anak perempuan itu mulai berkaca-kaca.

"Athan harus pindah Iva."

"Athan udah janji sama aku, gak akan ninggalin!" tangis Iva pecah saat itu juga.g

"Maafin aku, Iva. Jangan nangis."


"Ethan? Ayo kita berangkat," teriak seorang wanita paruh baya dari dalam mobil.

"Iva maafin aku. Ini hadiah buat Iva." Ethan memakaikan gelang bermotif putri pada tangan Iva.

"Aku pergi ya? Jangan lupain Athan!!"

"Athan Riva nggak mau!!"

Ethan melirik Riva yang hanya terdiam. Merasa ada yang tidak beres, ia berlutut di hadapan Riva.

"Kenapa?" tanya Ethan khawatir. Riva segera memeluk Ethan erat.


"Gue kangen lo Athan," bisik Riva pelan. Ethan terkejut dengan apa yang dibisikkan oleh Riva tadi. Ethan segera melepaskan pelukannya dan menggenggam bahu Riva erat.


"Iva?" tanya Ethan yang dibalas anggukan oleh Riva. Melihat itu Ethan memeluk Riva lagi.

"Gue juga kangen lo, Iva cengeng!" mendengar itu Riva melepaskan pelukannya.

"Gue nggak cengeng!"

Takdir itu sangat lucu, mendekatkan seseorang yang sedang dicari.

***

"Mah, Riva pengen sekolah," rengek Riva kepada Zahra yang menolak tegas permintaan anaknya itu.

AribellWhere stories live. Discover now