4

349K 21.6K 2.8K
                                    

"Pagi sayang." seorang wanita paruh baya bernama Ayu menyapa anak tirinya, Ethan.

"Hm."

"Ethan! Kamu jangan kurang ajar ke Mamah kamu! Jaga kesopanan! Dia itu Mamah kamu," Rio membentak Ethan karena sikap anaknya itu terhadap istrinya terbilang tidak sopan.

"Mamah? Dia mamah saya? Mamah saya cuman satu dan dia sudah tenang di atas sana. Sampai kapanpun saya tidak mau menganggap dia mamah saya! Permisi!" emosi Ethan sudah tidak bisa terbendung lagi, dengan segera ia keluar dari rumah.

"'Ethan! Papah belum selesai bicara sama kamu!" Rio juga tersulut emosi saat melihat anak satu-satunya itu.

"Udahlah Pah udah!" ucap Ayu dengan tersenyum sembari mengusap bahu Rio agar tenang.

"Tapi dia itu udah kurang ajar sama kamu."

"Udahlah, dia itu belum tau kejadian yang sebenarnya. Sudah biarkan saja Pah."

"Semuanya emang salah aku!"

"Bukan, disini nggak ada yang salah. Cuman kita harus nunggu waktu yang tepat buat ngejelasin semuanya ke Ethan." Ayu berusaha menenangkan suaminya.

"Iya Mah."

***

Ethan melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Banyak sekali pengendara lainya yang protes, tapi dirinya tidak memperdulikannya.

Selang beberapa menit Ethan sampai di parkiran sekolah. Ia turun dari motornya dan langsung menuju kelasnya.

"Eh bro, tumben siang? Biasanya pagi-pagi mulu." Dia sahabat Ethan yaitu Damar.

"Hm."

"Percuma lo nanya ke Ethan Mar, kagak pernah dijawab," ucap Daniel.

Ethan mempunyai dua sahabat yaitu Damar Candra wirawan dan satu lagi Kainan Daniel Anjaya. Mereka sudah bersahabat dari kelas 4 SD dan sampai sekarang, hanya mereka yang tau keadaan Ethan bagaimana.

"Than, Niel kantin yuk? Laper gue belum sarapan. Nanti kalau gue mati kelaparan gimana? Kan nggak lucu seorang Damar yang ganteng ini mati karena kelaparan," ucap Damar dengan nada mendramatisir

"Jijik gue!" Daniel menatap Damar dengan pandangan jijik.

"Ah lo mah gitu terus ke gue! Lo sirik ya, karena gue lebih ganteng dari lo."

"Pede banget sih lo!"

Pusing mendengar mereka berdua. Ethan bangkit dari tempat duduk ke luar kelas. Saat di koridor ada seseorang menabrak punggungnya. Ethan membalikkan tubuhnya melihat siapa pelakunya, ternyata seorang perempuan culun.

Perempuan dihadapannya membenarkan letak kaca matanya.

"Eh maaf...maaf."

"Hm." Ethan tidak memperdulikan nya, langsung saja ia melanjutkan langkahnya kembali menuju kantin.

"ETHAN!!!"

"'Ethan anjirr jahat banget lo!ninggalin kita berdua!" kesal Damar.

"Hm."

"Susah ya, ngomong sama manusia es!" ucap Damar sembari menduduki kursi paling pojok favorit mereka bertiga di kantin.

"Udahlah Mar, eh kalian mau pesen apa?"

"Gue nasi goreng sama es teh aja," ucap Damar.

"Lo than?" tanya Daniel menatap Ethan yang sedang sibuk dengan buku ditangannya.

"Samain aja," jawab Ethan seadanya. Daniel berlalu pergi memesan makanan.

"Eh Than katanya nanti ada murid baru."

"Hm."

"Ahk cape gue ngomong sama lo mah, pacaran mulu ama buku," kesal Damar.

"Ini pesanan kalian." Daniel datang membawa pesanannya dan memakannya dalam diam. Ralat, hanya Ethan yang diam sedangkan Damar dan Daniel tidak henti-hentinya berbicara.

  ***

"Hei nama gue Riva nama lo siapa?" tanya perempuan culun di sebelahnya.

"Ethan," ucap Ethan dengan nada dingin, tanpa membalas uluran tangan Riva.

Perempuan culun di sebelahnya terdiam.
Ethan kembali menelungkupkan kepalanya dimeja,dan tertidur.

"'Ethan! Heyy bangun."

"Hm?" Ethan menatap Riva datar dan ternyata yang menganggu tidurnya adalah si perempuan culun.

"Lo nggak ke kantin?" tanyanya.

"Hm."

"Woi Ethan! Lo mau ke kantin kagak??" teriak Daniel dari arah pintu kelas.

"Hm." Ethan berjalan keluar kelas meninggalkan Riva.

"Lo mah Than! Kita yang ngajak tapi lo yang ninggalin kita," kesal Daniel dan Damar.

"Hm."

"Kapan sih lo ngomong selain dari kata 'hm' bosen gue dengernya! Lama-lama gue gorok juga lu!"

"Gak peduli." Daniel mendengus saat mendapat jawaban dari  Ethan.

"Bodo amat! cape gue sama lo! Untung sahabat gue!"

"Udah ribut mulu lo pada." Mereka bertiga berjalan kearah meja paling pojok.

"ETHAN!!!"

AribellWhere stories live. Discover now