Chapter 2 - Satu Malam di Perpustakaan Sekolah

1.1K 36 6
                                    

"Assalamu'alaikum Nisa berangkat dulu ya Um . . "Ucap Nisa sambil memakai tas punggung berwarna ungu tuanya itu.

"Wa'alaikumussalam, hati-hati ya nak dijalan."Ucap Ummi Risa kepada Nisa.

Pagi itu, Isya' menjemput Nisa untuk pergi ke sekolah, mereka mengayuh sepeda mereka dengan cepat.

"Ayo Nis, kita harus cepat jemputin si Lisa, atau gak kita bakalan dibikin gila sama dia."Ucap Isya'. Sementara di rumah Lisa . .

"Kak Lisaa . . Ayo kak Lisa, waktunya berangkat sekolah, jangan malas-malasan dong."Teriak seorang anak kecil dengan pakaian seragam biru putihnya memanggil Lisa.

"Kak Lis . . Sa, astaghfirullah kakak ngapain sih didalam selimut? Ayo ini udah pagi udah jam 6.13 lho, ntar terlambat."Ucap Liani adik perempuan Lisa yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

Lisa hanya diam mendengar itu, dengan tubuh yang sudah terbungkuskan seragam sekolah ia masih berdiam diri didalam selimutnya dengan tatapan kosong, ia masih membayang-bayangkan sosok hitam semalam yang berbicara kepadanya. Tak lama kemudian . .

*BRAK*

"Jangan . . Jangan ganggu aku!"Teriak Lisa sambil menarik selimutnya dan menatap ketakutan Isya' yang memukul meja belajar Lisa.

"Kamu kenapa, Lis?"Tanya Nisa dengan wajah sedikit kebingungan.

"Nih anak sudah gila kali ya, kebanyakan minum sprite pang."Ucap Isya' dengan membanting kaleng sprite yang ada diatas meja belajar Lisa.

"Ayo berangkat, ini sudah jam berapa! Perjalanan menuju sekolah dari rumahmu lumayan jauh lho."Tegas Isya' kepada Lisa, Lisa hanya diam sambil melepaskan diri dari selimutnya itu dan memakai tas warna putih miliknya dan melangkah keluar kamar yang disusul kemudian oleh Isya', Nisa masih terdiam ia melihat ke arah Lisa dengan tatapan curiga, lalu pergi.

*KRIIIINGGG*

Bel tanda pulangan sekolah sudah berbunyi, para siswa-siswa berhamburan kemana-mana. Ada yang langsung pulang ada yang menunggu jemputan pulang sekolah ada yang pergi membeli jajanan dan ada juga yang asyik berkumpul dengan teman-teman mereka.

Lisa melangkahkan kakinya dengan cepat juga ekspresi wajah yang trauma, melihat hal itu Isya' berlari menghampirinya.

"LISA!"Teriak Isya' ditelinga Lisa yang membuat Lisa terpekik kaget dan memandang ke arah Isya'.

"Kamu daritadi pagi kenapa sih kaya orang bengong aja, diam terus. Biasanya kamu selalu bertingkah gak jelas, kenapa hari ini jadi diam seribu bahasa? Lagi lapar?"Ucap Isya', Nisa hanya memerhatikan mereka berdua dari belakang.

"Gak kok aku gak papa, hari ini aku lagi malas ngapa-ngapain."Ucap Lisa, Nisa pun mempercepat langkahnya dan berjalan disamping kanan Lisa.

"Yakin kamu gak papa? Sikap kamu hari ini tuh beda banget tau, kaya bukan Lisa yang sebenarnya, kalau lagi ada masalah cerita aja."Ucap Nisa kepada Lisa, Lisa terdiam.

"Tuh kan diam lagi, coba ngomong aja. Kamu tuh kenapa?"Ucap Isya'.

"A-aku . . Semalam . . ".

"Nisa, Lisa, Isya' kemari sebentar nak!"Teriak dari seorang wanita di ujung lorong yang merupakan guru matematika mereka bertiga, bu Tika.

Bisikan MautWhere stories live. Discover now