Chapter 23 - Terjebak

266 11 1
                                    

"Tolonggg! Tolonggg!" Kira berteriak di sepanjang jalan, berharap ada seseorang yang akan membantunya.

Semua mahasiswa yang ada di sana, keluar dari ruangan mereka masing-masing dan kebingungan melihat Kira yang menangis berteriak.

"Ada apa ini? Kok teriak-teriak?" Ucap bu Mila.

"Ibu .. Ibu .." Ucap Kira parau.

"Ada apa nak?" Ucap bu Mila.

"Diki. Rio, bu!"

"Ada apa dengan mereka berdua?" Ucap bu Mila.

Kira langsung membawa bu Mila menuju ruangan mereka bertiga (Kira, Rio, dan Diki).

"AKKHHH!"

"Ibu .. Mereka berdua kenapa bu?" Tanya Kira sambil menangis melihat kedua temannya yang meringis sakit karena kepanasan.

Semua mahasiswa di sana memandang pemandangan itu dengan wajah yang sedih, takut, khawatir, panik, semua campur aduk.

"Sekarang kamu telefon ambulance! Kita harus bawa mereka berdua ke RS secepatnya." Ucap bu Mila pada Kira, Kira mengangguk.

"Yang lain tolong ambil 2 tandu UKS dan bawa mereka berdua ke UKS sementara!" Ucap bu Mila.

15 menit kemudian ..

Tinutt .. Tinutt ..

Ambulance pun akhirnya datang dan langsung membawa Rio dan Diki menuju RS.

Neon yang keluar dari ruangan atas (lantai 3) turun menuju lantai pertama (lantai 1) dan terlihat kebingungan karena melihat mahasiswa yang lain memakai masker dan terlihat panik.

"Ehh! Ehh .. Ada apa yah?" Tanya Neon pada seorang anak yang berlari memakai masker.

"Rio sama Diki terbakar hangus!" Ucapnya.

"Huh?! Terbakar? Gimana bisa?" Ucap Neon panik.

"Gak tau juga, sekarang mereka berdua dilarikan ke RS." Ucapnya.

"Oh gitu, oke makasih banyak ya." Ucap Neon.

Neon dengan segera membawa motornya menuju RS. Tak lama kemudian Rian datang dengan badan yang sehat dan bugar, ia kebingungan di sana.

"Lho yan, ngampus lu?" Tanya Riski.

"Alhamdulillah, Ki. Udah sehat, btw ini ada apaan yah?" Tanya Rian sambil melihat bingung sekelilingnya.

"Rio sama Diki tiba-tiba terbakar hangus di ruangan atas tadi." Ucap Riski.

Seketika raut wajah Rian berubah, ia menatap kosong ke arah Riski.

"Ehh yan! Lu kenapa?" Tanya Riski sambil mengguncang bahunya.

"Seriusan?" Tanya Rian lirih.

"Iya! Suer, mereka berdua baru aja dibawa ke RS." Ucap Riski, Rian hanya terdiam, lalu ..

"Aku cabut duluan!" Teriak Rian sambil berlari meninggalkan Riski.

*

"Panas .. Panas .." Keluh Rio dan Diki.

"Apa kalian merasa kulit kalian terluka?" Tanya dokter.

"Panas .. Panas .. " Ucap mereka.

"Apa penyebab kalian seperti ini?" Tanya dokter lagi.

"Panas .. Panas .. " Lagi-lagi mereka hanya menyebut itu.

Dokter pun menghela nafas sambil melepas kacamatanya dan berjalan menuju luar ruangan.

Bisikan MautWhere stories live. Discover now