Chapter 5 part 1 - Korban Santet

554 20 0
                                    

Hari ini Nisa, Lisa dan Isya' berkumpul di rumah Lisa.

Disana juga ada Om Edi dan Tante Mona jua Liani selaku kedua orangtua dan adik Lisa.

Disana juga ada Om Riski dan Tante Risa juga Neon selaku kedua orangtua dan kakak Nisa.

Disana juga ada Om Parwan dan Tante Atik selaku kedua orangtua Isya'.

Mereka semua berkumpul untuk membahas persoalan sosok hantu wanita yang mengincar ketiga anak mereka.

"Masalah ini terlalu rumit, memanggil orang pintar saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalahnya." Ucap om Edi.

"Kau benar, suamiku . . Aku yakin polisi juga tidak akan sanggup menangani masalah ini." Ucap tante Mona sambil menyuguhkan biskuit cokelat dan susu panas.

"Lalu bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan? Wanita ini semakin gencar mengganggu anak-anak kita!" Ucap om Parwan setengah emosi.

"Tenanglah dulu Parwan, kita akan cari cara untuk menyelesaikan masalah ini, jangan pakai emosi dulu." Ucap om Riski.

"Bi, gimana kalau kita ngadain sejenis ritual gitu biar bisa ketemu wanita itu. Setelah itu kita tanya-tanya sama dia, mau dia apa?" Ucap Neon.

"Jangan nak, itu terlalu berbahaya! Bagaimana wanita itu menolak untuk berbicara baik dengan kita? Lebih baik kita diam saja dan berdo'a terus kepada Tuhan, dia pasti akan menghilang sendiri." Ucap tante Mona menyanggah.

"Tapi kalau sekedar berdo'a saja tidak cukup, kita harus mencari tahu informasi wanita itu . . Siapa tahu ia adalah korban mati penasaran, jadi arwahnya tidak tenang!" Ucap tante Atik, yang seketika membuat tante Mona dan om Edi terpekik kaget.

"Atik! Kan sudah kukatakan hal ini biasa saja! Tidak perlu mencari tahu informasi wanita itu! Semakin kita mengganggunya dia akan semakin mengusik kita! Percayakan saja pada Tuhan! Lama-kelamaan dia akan menghilang sendiri! Aku tidak mau dengan adanya kegiatan ritual itu keluargaku semakin hancur! Cukup sampai disini saja pertemuan kita!" Teriak tante Mona dengan emosi.

"Mah, sabar mah . . Jangan emosi begitu, Atik hanya memberi saran kepada kita . . Gak seharusnya kita bersikap kasar pada tamu, tenangkan fikiranmu!" Ucap om Edi sambil merangkul istrinya itu.

Seketika Nisa, Neon, Lisa, Liani dan Isya' bangkit dari tempat duduk mereka dan pergi ke taman belakang.

"Maafkan Mami aku ya?"Ucap Lisa dengan wajah yang menyesal.

"Udah santai aja de, gak usah ambil pusing. Aku tau kok orangtua kita mencemaskan kalian bertiga! Tapi . . "Ucap Neon yang kemudian berhenti berbicara.

"Tapi apa kak?" Tanya Nisa.

"Tapi satu-satunya cara untuk mencari tahu tentang wanita itu adalah kita bertemu dengannya lewat ritual." Ucap Neon.

"Kayak film Insidious gitu?"Tanya Lisa.

"Ya, seperti itu." Ucap Neon.

"Aku dan Kris sudah merasakan hal ini, Lisa dan Nisa juga sudah merasakan hal ini, selanjutnya siapa lagi? Apa itu Liani dan kak Neon lagi?! Kenapa?! Kenapa?! Cuman kita semua yang merasakan ini?! Aku ingin kebebasan! Aku cuma ingin kebebasan!" Ucap Isya' yang kemudian menumpahkan air matanya.

"Isya' kamu gak boleh merasa buruk begitu, aku yakin kok wanita itu punya tujuan dan maksud menghantu-hantui kalian . . Sepertinya ia ingin menunjukkan sesuatu kepada kalian . . Maka dari itu kita harus mencari tahu." Ucap Neon menenangkan Isya'.

"Liani sempat dengar kalau guru-guru di sekolah kak Nisa, Lisa dan Isya' bilang kalau ada korban santet dan mereka juga bilang hantu itu sedang mengincar tiga orang untuk membalaskan dendam dia. Tapi Liani gak tau kalau itu benar atau nggak, soalnya waktu itu Liani sekedar lewat aja didepan sekolah kakak." Ucap Liani.

Mereka bertiga pun saling menatap satu sama lain dengan wajah cemas.

-----------------------------------------------------------------Ceritanya bakalan dilanjutkan setelah jam istirahat sekolah, terima kasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-----------------------------------------------------------------
Ceritanya bakalan dilanjutkan setelah jam istirahat sekolah, terima kasih.

Bisikan MautWhere stories live. Discover now