Chapter 30 - Cahaya Merah

162 13 0
                                    

Wuzzzz . . .

Setelah menyeringai, sosok wanita tanpa badan itu menghilang. Kris terdiam, matanya terbelalak, shock.

*Lantunan musik* tanda bahwa ada panggilan masuk.

Kris segera mengangkatnya namun . . .

"Szztt . . . Szztt . . . Tolo . . . Ng . . . Szztt . . . A . . . Szztt . . . Ku . . . "

Begitulah yang terdengar, dari suaranya Kris yakin itu adalah Isya'. Dengan segera Kris menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan tempat itu.

*

"Gimana ini kak? Ini udah jam 10 malam, tapi masih belum ada kabar dari Isya'!" Ucap Lisa yang panik.

"Coba kamu hubungi Nisa dan Rian, siapa tau mereka punya kabar." Ucap Neon.

Lisa mengangguk.

Sementara Neon terus menghubungi Kris namun tak ada jawaban.

"Assalamu'alaikum, Lis."

"Wa'alaikumussalam Nisa! Gimana? Ada kabar dari Isya' belum?!" Ucap Lisa setengah berteriak.

"Belum! Belum ada. Ini aku sama bang Rian masih nyari di sekitar komplek rumahnya Isya'." Balas Nisa.

"Oh gitu ya, ya sudah. Nanti aku hubungi lagi!" Ucap Lisa.

Tutt . . Tutt . . Tutt . .

Malam itu, Nisa, Lisa, Neon, Rian, dan Kris bekerja sama untuk mencari Isya' yang tiba-tiba menghilang.

Titt . . Titt . .

"Ahh itu suara klakson motor!" Ucap Nisa.

"Itu pasti Kris!" Ucap Neon.

"Gimana, sudah ada kabar?" Tanya Rian yang berlari menghampiri Kris.

Kris hanya menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kecewa.

"Aduhh dia ke mana sih?! Bikin orang khawatir aja." Ucap Neon.

Lisa dan Nisa hanya saling berpelukkan dengan ekspresi sedih.

"Jam 12 malam nanti, kita segera lapor polisi!" Ucap Kris.

"Iya, kami akan menemanimu ke kantor polisi." Ucap Neon.

"Bagaimana jika aku dan Kris saja yang ke kantor polisi? Kamu tetap di sini, jaga mereka berdua." Ucap Rian sambil melihat ke arah Lisa dan Nisa.

"Iya! Itu benar! Kak Neon tetap di sini, jaga Nisa dan Lisa." Ucap Kris membenarkan.

"Ya sudah, sepakat." Ucap Neon.

Mereka terus menunggu di rumah Nisa sambil terus bergantian menghubungi nomor telefon Isya'.

Nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi, mohon periksa nomor tujuan Anda.

"HUH?" Semua orang terkejut.

Mengapa nomor Isya' tiba-tiba menghilang? Tidak dapat dihubungi?

"Ya sudah, ayo kita berangkat sekarang Kris!" Ajak Rian, Kris mengangguk.

"Hati-hati yah!" Ucap Neon, Nisa, dan Lisa.

Kini hanya ada Neon, Nisa, dan Lisa di rumah. Mereka bertiga masih tertegun akan kejadian yang baru saja mereka alami. Tiba-tiba Nisa angkat bicara.

"Kak!" Ucapnya, memanggil Neon.

Neon yang sedari tadi melihat ke layar HP mengubah arah pandangannya, menatap adiknya itu.

"Beberapa waktu yang lalu . . ."

"Kenapa?" Tanya Neon, Lisa hanya menyimak.

"Tadi setelah ba'da Isya', Nisa ke belakang rumah. . ."

Bisikan MautKde žijí příběhy. Začni objevovat