| Part 5: Deal With The Devil

52.1K 4.2K 1.3K
                                    

a/n: Akhirnya TAS aku selesai & sengaja ambil break time biar nggak stressed. Sorry baru bisa update, friends.

• Siapa lupa alur cerita? Dipersilakan baca ulang☝🏻

• Baca jam berapa?

Ini 3.619 kata sebagai gantinya. Happy Reading as always. Jangan lupa vote dan ramaikan komentar. Thank you <3

🦋🦋🦋

"Cie ... mantan terindah lo balik tuh!"

Sea masih terdiam dengan kedua mata melebar dalam keterkejutan. Tubuh gadis itu menegang. Sesaat abai, kendati seulas senyum jahat serta tatap mengejek milik Argaiska Domani masih terarah kepadanya.

Kejam. Tanpa tahu jika sesuatu dalam diri Sea telah padam sejak berita itu terdengar.

Gaska lantas berlalu, semua orang pun kembali pada aktivitas semulanya. Hanya ada Sea yang masih diam dengan kepalan tangan yang mulai terasa dingin akan keringat. Terkejut setengah mati, ekspresi sempurna untuk bidikan kamera milik Leon.

Lantas pada sekon yang tak seorang pun dapat duga, presensi dingin tak tersentuh milik Darian Cello Risyandi beranjak dari bangku. Cowok berperawakan tinggi, porposional, dengan seragam tanpa badge sekolah itu mendekat kepada Sea.

Oh, shit!

Aldan yang semula duduk di sebelah Cello nyaris mengumpat kala sahabatnya itu menarik Sea untuk keluar dari kelas, membebaskannya dari keramaian. Kini semua pasang mata secara terang-terangan memperhatikan, termasuk Gaska walau hanya sekilas.

"Si batu nisan ngapain narik-narik Sea?" tanya Aldan menjadi orang pertama yang menyuarakan kebingungannya.

"Hmm ... apa dia mau jadi pembinor?" sanggah Rico tak kalah bingung.

"Hati-hati tunangan lo di rebut, Gas!" bisik Dirga sambil melirik ke arah Gaska.

Sayangnya, seperti perkiraan--cowok itu jelas tak terpengaruh sedikit pun. "Bodo amat, dia bukan tunangan gue!" dengus Gaska lantas mengambil posisi untuk tidur siang.

Omong-omong tentang Noah, jangan terlalu memikirkannya. Pasalnya Gaska berani menjamin, jika dia bukan jenis karakter yang akan kalian sukai. Pecundang yang membosankan itu adalah musuh besarnya.

Sementara di sisi lain, Cello spontan melepaskan cekalannya pada Sea ketika keduanya berada di sisi gudang sekolah yang kebetulan sepi. Keduanya mengambil pijakan dengan posisi yang berhadapan.

"Lo tahu dia balik?" Sea bertanya dengan geram.

"Nggak," jawab Cello masih belum menampilkan ekspresi lebih.

"Jangan bohong! Nggak mungkin selama 7 bulan ini kalian nggak contact-an, dia pasti kabarin lo soal ini. Gue tahu seberapa deketnya kalian."

"Bukan cuma nomor lo yang di block sama Noah, tapi gue juga! Kita bener-bener lost contact."

Sea terkesiap tanpa persiapan.

"Kita sama-sama tahu kalau hari ini bakal kejadian juga, gimana pun lo berdua harus ketemu buat selesaiin masalah."

Sea berdecih dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca. "Masalah apa? Gue udah nggak punya masalah."

NAVILLERA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang