| Part 10: Before They Break Up

46K 3.6K 2K
                                    

a/n: Hai! Aku UPDATE lagi 💙

• Absen dulu. Kalian kalau baca pakai background warna apa?

• Zodiac kalian apa?
Me: Leo ♌️

Sebelum baca pastiin kalian udah follow wattpad @amandapcleo_ Juga jangan lupa vote + ramaikan komentar. Happy reading!

Tandai kalau ada typo/ kata yang kurang pas yaa, thank u 🧜🏻‍♀️💗

🦋🦋🦋

Gaska dan Sea menyudahi balapan yang lebih cocok dinamai bom-bom car saat petang menyapa. Bukan tanpa alasan menyebutnya demikian, pasalnya ketika balapan resmi dimulai---baik Gaska maupun Sea lebih banyak meneriaki nama-nama penghuni kebun binatang saat mobil mereka selalu hampir tabrakan.

Lebih tepatnya hampir ditabrak Sea, yang entah bagaimana suka mengekori Gaska dari belakang dan nyaris menyerempet body mobil yang di gunakan cowok itu. Okay! Mungkin sosiopat cantik berpikir jika mereka tengah bermain tamiya. Seolah akan menyenangkan jika salah satu dari mobil balap mereka meledak.

Walaupun demikian, saat memasuki putaran ke sembilan dan menuju garis finish-Gaska akan dengan sengaja menurunkan kecepatan speedometer mobilnya. Membiarkan Sea memenangkan balapan untuk kesekian kalinya. Bersorak dan mulai meledeknya payah dengan wajah berseri-seri.

Ah, sial! Kenapa juga Gaska merasa tetap menang saat melihat gadis itu tersenyum?

Seperti saat ini, kala mereka berjalan keluar dari lintasan balap untuk melepas pakaian pelindung. Sea tak henti-hentinya berbicara tentang kehebatannya dalam mengalahkan Gaska di balapan. Dari nada bicaranya yang antusias, Gaska tebak jika Sea berpikir jika kehebatan berkemudinya itu sudah setara dengan pembalap sungguhan.

"Jangan sedih, pacar! Besok gue ajarin caranya menang balapan." Kan! Sea sudah mengatakan itu untuk ke 10 kalinya sambil menepuk pundak Gaska.

"Okay, Mrs. McQueen."

*Lightning McQueen adalah karakter fiksi dari film Cars

"Sounds nice!" gumam Sea menyukai julukan barunya.

Gaska menoleh, tiba-tiba saja merangkul dan mendekatkan bibirnya ke sisi wajah Sea untuk berbisik pelan. "Yeah ... but sound better if you have 'Domani' in your last name."

"In your dream, jerk!" Sea mendesis seolah tak terpengaruh sedikit pun dengan ucapan Gaska barusan.

Sea melepaskan rangkulan Gaska dari pundaknya. Masih dengan antisipasi dan benteng kuat agar tidak terkontaminasi dengan sensasi kupu-kupu yang selalu berhasil mendominasi tubuhnya.

"Nanti kita balik ke sekolah dulu ya, buat ambil tas gue!" toleh Sea mencoba mengganti topik percakapan mereka menjadi lebih normal.

"Tas lo cuma satu?"

"Nggak, tapi ada barang yang penting di tas."

Pil kontrasepsi, maksudnya.

"HP?" tebak Gaska yang langsung membuat Sea mengangguk sekali. "Iya," bohongnya.

"Okay!" Maka dengan itu, ketika dalam perjalanan pulang-Gaska mengantarkan Sea untuk mengambil tasnya.

Melintasi jalanan ibu kota yang padat oleh lalu lalang kendaraan dengan kecepatan sedang.

NAVILLERA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang