#4

146K 10.3K 153
                                    

Riyan menyadari jika Dara berbohong kepadanya. Terlihat sekali raut wajah cewek itu yang panik dan tidak seperti biasanya. Namun, ia memilih diam dan melanjutkan pekerjaannya. Di luar sana pembeli sudah tak sabar minta dilayani. Dan diam-diam Riyan memperhatikan Dara dengan sangat detail. Berharap cewek itu benar-benar tidak apa-apa.

🍂🍂🍂

"Bos gue pulang dulu ya!" Dara melambaikan tangannya kepada Riyan.

"Eh Ra! Tolong dong pindahin sampah itu ke depan" Riyan menunjuk dua buah kantong kresek hitam besar disudut caffe.

Dengan menyeret langkahnya, Dara membawa dua kresek itu di tangan kanan dan kirinya.

"Astagfirullah!"

Dara terkejut ketika ia membuka pintu depan caffe, seseorang bersandar di sebuah tiang dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya serta kedua tangan yang ia masukkan dalam saku celana. Sampah yang Dara bawa terjatuh hingga membuat isinya keluar kemana-mana.

Dalam hati Dara mengumpat siapapun orang yang membuat Dara terkejut setengah mati. Cowok itu membuka matanya. Dara terkejut untuk kedua kalinya.

Di pencahayaan yang remang-remang, Dara berpikir bahwa cowok itu adalah Keylan. Setelah itu ia tertawa hambar. Imajinasinya sudah keluar kemana-mana. Mana mungkin Keylan disini malem-malem? Ngapain coba?

Cowok yang bersandar itu mulai berjalan mendekati Dara yang diam mematung.

Alhamdulillah bukan setan, batin Dara.

Dara membulatkan matanya sempurna. Cahaya lampu yang mulai terang memperlihatkan wajah orang itu. Dia benar-benar Keylan, pemilik mobil yang tadi pagi ia tabrak.

Keylan menjulurkan tangannya.

Dara tak tau apa isyarat itu. Ia terdiam sambil terus memandangi wajah Keylan yang dingin.

"Apa?" tanya Dara saking gemasnya karena Keylan tak memberi tahu apa maksud dari kelakuannya itu.

"Hp"

"Buat apa?"

Keylan menatap Dara tajam. Tatapan itu membuat Dara ngeri hingga ia memberikan ponselnya agar cowok itu benar-benar pergi darinya.

Keylan mengotak-atik ponsel Dara. Dara yang berusaha mengintip segera ditatap tajam oleh Keylan hingga membuat Dara tak berani mengintip lagi.

Cowok bermata hanzel itu mengembalikan ponsel milik Dara. "Pulang sekolah" ucapnya selanjutnya.

Dara menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Pulang sekolah kenapa?"

"Di parkiran,"

Keylan berbalik badan meninggalkan Dara yang melongo.

Ngomong pake bayar ya? Kok irit amat! Batin Dara.

🍂🍂🍂

Ucapan Davon bukan palsu semata. Sepeda butut Dara sudah terpakir apik di depan kontrakan dengan ban baru. Terlihat sekali dengan masih mengkilapnya ban itu.

KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon