#37

94.8K 6.6K 101
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA•

•TAP TO RECOMMENDATION•

Keylan yang melihat itu segera menaikkan dagu Dara agar pandangan mereka bertemu. "Apapun buat kamu, Ra."

Duh Halalin adek bang, batin Dara panas.

🍂🍂🍂

Dara terus melirik laki-laki di sampingnya ini dengan penuh harap. Tangan kirinya masih digenggam erat oleh laki-laki itu sedangkan tangan kanannya memutar kemudi dengan lihainya.

"Gue ganteng ya?" ucap Keylan tiba-tiba hingga membuat Dara tersadar bahwa sedari tadi ia memperhatikan laki-laki itu tanpa berkedip. Tanpa berkedip. Garis bawahi itu.

Dara gugup. Salah tingkah. Dan tak tau harus berbuat apa. Tiba-tiba suara detak jantungnya berdisko ria ketika laki-laki itu menepikan mobilnya dan memajukan badannya di hadapan Dara. Dan demi apapun, Dara lupa caranya bernafas saat ini juga.

Keylan menatap Dara jengkel. Apakah laki-laki bermata hanzel itu tak suka jika Dara memperhatikannya tadi? Sungguh mengapa tatapan laki-laki itu seperti kesal? Apakah Dara melakukan sebuah kesalahan yang besar?

"Kenapa nggak pake seatbelt sih! Kalo ada apa-apa gimana?" Keylan segera mengulur seatbelt tersebut lalu berhenti sejenak di depan dada Dara. Lalu ia tersenyum jahil. "Kenapa deg-degan?"

Dara diam membisu. Sepertinya ia menjadi patung sekarang. Hingga tiba-tiba cup!

"Takut dicium kayak gini ya?" kekeh laki-laki itu lalu memajukan badannya kembali karena sudah memasangkan seatbelt dan juga mencium Dara tepat di pipinya.

"KEYLAN! LO APAIN GUE!" bentak Dara ketika ia tersadar Keylan telah mencium pipinya.

Keylan hanya terkekeh. "Cium kamu lah."

Pipi Dara memerah seketika. Tubuhnya terasa panas. Bagaimana bisa Keylan mengatakan hal itu secara gamblangnya? Apakah ia tak malu?

Dara tak mau menjual harga dirinya secara murah. Ia segera memukul lengan kokoh Keylan sambil terus berteriak kalau pipinya sudah tidak suci lagi. Keylan hanya tertawa melihat tingkah lucu Dara. Tanpa perempuan itu tau, Keylan juga sudah tak waras bisa senekat itu mencium Dara. Tanpa perempuan itu tau, Keylan juga berdebar sangat kencang. Tanpa perempuan itu tau, seluruh tubuhnya terasa panas. Dan tanpa perempuan itu tau, Keylan berusaha mati-matian untuk tidak meminta lebih dari itu.

Dara segera keluar dari mobil setelah sampai di apartement Keylan. Masa bodoh dengan kepemilikan apartment ini. Yang penting dirinya bisa jauh dari laki-laki yang berhasil membuat dirinya malu setengah mati.

"Hey? Kamu ngambek?" Keylan berusaha mengejar Dara yang sudah jauh.

Dan tentu saja Dara tak menanggapinya. Menoleh saja tidak.

Keylan terkekeh. Lalu ia menarik lengan Dara hingga keseimbangan perempuan itu oleng dan akhirnya menubruk dada Keylan. Tanpa basa-basi, Keylan memeluk Dara dalam dekapannya.

"Maaf udah cium kamu tanpa seizin kamu. Aku nggak tau kenapa senekat itu, Ra. Coba denger. Bukan cuma kamu aja yang ngerasa deg-degan. Aku juga."

KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now