#33

93.6K 6.2K 447
                                    

•BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA•

TAP TO RECOMMENDATION•

Mau tak mau Dara melangkah memasuki apartement yang didominasi warna abu-abu dan hitam tersebut. Tipikal ruangan untuk anak laki-laki sekali.

"Key! Kenapa lo ngajak gue kesini?" tanya Dara hati-hati.

"Mulai sekarang, lo tinggal disini. Sama gue"

🍂🍂🍂

Dara tak berhenti mengumpat setelah beberapa menit yang lalu dengan santainya cowok itu mengatakan akan tinggal serumah dengannya.

Hey apa kata dunia jika mereka berada di satu atap yang sama?

Dara menghembuskan nafas lalu membuangnya berulang kali. Lalu matanya menatap kesal ke arah Keylan yang sibuk membaca sebuah koran harian.

Oke gue harus berani

"Ehem." Dara berdehem agar Keylan mengalihkan perhatiannya.

Namun hasilnya nihil. Cowok itu masih sibuk membaca kertas berisi berita tersebut.

"Keylan! Noleh dong! Nggak peka banget sih!" gerutu Dara.

Keylan melipat korannya lalu menatap Dara dengan tatapan teduh.

Nggak usah natap gitu juga kali! Gue lupa kan mau bilang apa.

"Kenapa?"

Dara menggeleng kepalanya pelan. Lalu ia terdiam untuk berfikir kata apa yang akan ia ucapkan.

"Woy!" teriak Keylan.

Dara gugup salah tingkah. "Itu... Gue..."

Keylan berjalan mendekat ke arah Dara, memegang kedua bahu cewek tersebut. "Kenapa? Nggak usah gugup gitu..."

Lo bikin gue tambah gugup bego!

Dara berdehem lagi. Ia tak mau terbuai dengan tingkah Keylan lagi. Bukannya tak suka, tapi ia harus membentengi diri agar tak jatuh ke dalam perangkap Keylan lagi. Bagaiamana jika Keylan kembali menganggapnya seolah tak ada? Dara tak mau itu terjadi. Maka, ia harus jual mahal dan membuktikan bahwa Keylan benar-benar serius kepadanya.

"Gue nggak mau tinggal disini!" ucap Dara tanpa menatap kedua bola mata hanzel Keylan.

Keylan tersenyum. Mengangkat dagu Dara agar kedua bola mata Dara menatapnya. "Coba kasih gue alasan kenapa lo nggak mau tinggal disini?"

Damn! Dara mengumpat dalam hati ketika matanya menatap bola mata hanzel cowok itu. Apalagi jarak mereka sungguh dekat. Hati Dara bergemuruh. Bagaimana bisa Keylan terlihat sangat tampan dari jarak sedekat ini?

"Apaan sih! Nggak usah pegang-pegang gue!" ucap Dara mulai mengusai dirinya lagi. Kali ini ia tak bisa terjebak lagi! Tidak akan bisa!

"Gak mau! Lo harus jawab pertanyaan gue dulu."

Dara semakin gugup. Sebenarnya ia tak tau alasan apa yang akan ia pakai agar tak tinggal serumah dengan cowok itu. Tapi apa? Sungguh Dara meruntuki dirinya sendiri yang tak pandai berbuat alasan.

KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang