#29

104K 7.1K 71
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA•

•TAP TO RECOMMENDATION•

Semua pertanyaan berbenturan satu sama lain. Membuat Keylan merasa frustasi. Dan ia tau harus kemana disaat seperti ini.

Ke sebuah club malam adalah jawabannya.

🍂🍂🍂

Mobil hitam Keylan sedang terparkir di salah satu club terkenal yang sudah menjadi tempat favoritnya sejak lama.

Berandalkan kartu kredit gold dari Nugraha, Keylan mampu bebas keluar masuk club tersebut. Bahkan karena terlalu sering, semua staff sudah mengenal baik cowok itu. Termasuk sang penjaga pintu.

"Akhirnya lo dateng juga, bro!" sapa pria berotot itu. Walaupun ditengah pekerjaannya yang sedang mengecek data pribadi serta barang bawaan setiap pengunjung, ia masih sempat-sempatnya untuk menyapa Keylan. Dan hasilnya akan tetap sama. Keylan hanya menanggapi dengan mendongakkan kepala lalu berjalan santai melewatinya. Ya, begitulah Keylan. Ia tak perlu diperiksa seperti lainnya. Cowok bernama Bram itu sudah hafal dengan gaya Keylan hingga tak mengundang kecurigaan.

Keylan duduk di depan bartender. Memesan minuman favoritnya, vodka.

Kali ini cowok dengan jaket jeans itu tak hanya membeli satu gelas saja, tetapi lima gelas sekaligus hingga membuat Cho bingung sendiri. Namun, Cho paham betul jika pelanggan sejatinya ini sedang ada masalah. Dan vodka adalah pelariannya. Walaupun hanya mampu mengalihkan perhatiannya untuk sementara.

Cho tak seperti bartender lainnya yang apabila seorang pelanggan meminta jumlah pesanan yang besar maka akan segera diberikan. Masalahnya, yang memesan adalah Keylan, sahabatnya juga. Ia tak mau cowok yang tengah melamun di hadapannya ini terlalu meluapkan pada vodka. Itu terlalu berbahaya.

"Lima!" Keylan membentak kepada Cho. Namun, Cho tetap bersikukuh untuk memberikan satu gelas dulu.

"Gue kasih lima kalo lo mau cerita tentang masalah lo!"

"Bukan urusan lo!" Keylan meneguk vodkanya dalam sekali teguk, lalu menyodorkan kembali gelasnya kepada Cho.

Cho menggelengkan kepalanya pasrah. Lalu ia menuangkan sedikit vodka di gelas kaca tersebut.

"Masalah keluarga lagi?" tanya Cho hati-hati. Tak ingin membangunkan macan yang kapan saja bisa menerkamnya.

Keylan tak menjawab. Cowok itu sibuk melamun dengan pikiran entah kemana.

Tak kunjung mendapat respon bukan berarti Cho akan diam. Sahabatnya itu perlu dibujuk agar mau untuk sekedar berbicara.

"Masalah cewek?"

Dan benar saja. Cowok itu yang semula menatap gelas kaca berisi vodka langsung menoleh. Cho tersenyum penuh kemenangan atas pikiran cerdiknya.

"Kenapa?" tanya Cho lagi.

Keylan diam.

"Sebenarnya siapa sih cewek yang bisa membuat macan jadi kayak kucing anggora gini?" kekeh Cho diiringi tatapan menghunus dari Keylan.

"Coba deh lo cerita sama gue. Nggak pake bayar juga,"

Dan dalam satu hembusan nafas, Keylan menceritakan semuanya. Bagaimana ia bertemu Dara, hingga gejolak-gejolak yang hadir ketika bersama Dara. Semuanya lancar ia tuturkan pada Cho. Mungkin Cho bisa membantunya kali ini.

KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now