#19

132K 9.9K 574
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA•

TAP TO RECOMMENDATION•

Melindungi Dara dan juga akan selalu membahagiakannya. Itulah janji seorang Keylan kepada Dara.

🍂🍂🍂

Setelah selesai menangis mengingat masa kecilnya, Keylan menarik Dara di sebuah padang ilalang yang gelap gulita.

"Key! Gue takut gelap," lirih cewek itu.

"Lari aja,"

"Nggak mau! Disana gelap. Entar ada setannya," bisik Dara. Keylan tertawa mendengarnya. Bagaimana bisa cewek itu sangat percaya hal-hal tahayul di jaman modern seperti ini?

"Loh Ra! Dibelakang lo ada apa tuh?"

Keylan menggoda Dara sambil terus berlari menuju tengah padang ilalang. Dara yang ketakutan setengah mati tak punya pilihan lain. Cewek itu terus mengikuti Keylan entah kemana.

Keylan duduk di tengah padang ilalang tersebut sambil terus tersenyum. Senyum yang sangat manis. Bahkan Dara terpesona melihatnya. Keylan sendiri juga tidak tau mengapa hari ini ia begitu bahagia. Rasanya ia hidup sekarang.

"Keylan ih! Awas aja kalo nakutin gue lagi!" ancam Dara sambil menyebikkan bibirnya.

Keylan segera menarik bibir Dara yang sengaja cewek itu cebikkan. Cewek berambut panjang itu meronta kesakitan namun Keylan tak peduli. Dara sangat imut jika sedang sebal dan Keylan mengakui hal itu.

"Keylan! Sakit tauk!"

"Bodo amat!"

Dara segera berpaling dari Keylan. Tangannya bersedekap di dada, tanda bahwa ia sedang sebal.

Cowok bermata hanzel itu tersenyum. Ia mengangkat tudung jaketnya dan menoel bahu Dara.

"Apaan sih! Nggak usah ganggu! Gue sebel sama lo!"

Keylan kembali menoel untuk kedua kalinya.

Dara bergeming.

Keylan kembali menoel. Dengan kesabaran yang sudah memuncak, cewek itu membalikkan badan hendak memarahi Keylan. Namun, yang ia dapatkan malah kosong. Tak ada siapa-siapa.

"Key? Keylan! Lo dimana? Jangan bikin gue takut ya! Keylan!" ucap Dara takut.

Dara memeluk dirinya sendiri karena tiba-tiba angin mengehembus kencang. Rasa takutnya bertambah kali lipat. Cewek itu membalikkan badan dan...

Baa!

Aaa!

Dara berteriak ketika Keylan dengan muka yang tertutup tudung jaket mengagetinya. Tangan cowok itu diangkat seperti hendak mencekik. Ditambah lagi dengan suara menyeramkan yang ia keluarkan. Sungguh berhasil membuat Dara ingin pingsan saat itu juga.

Dara buru-buru bangkit dan berlari ke arah tenda dengan sangat jengkel. Keylan yang tak berhenti tertawa mengejar Dara agar tidak pergi.

"Raa! Gue bercanda. Sini balik!" bujuk Keylan.

Dara tetap pada pendiriannya. Keylan sungguh membuat jantungnya hampir copot.

Keylan kembali tertawa. "Hey! Mana ada yang namanya hantu? Nggak usah parno an deh! Sini!"

Dara berhenti. Ia baru teringat jika ini adalah pertama kalinya ia melihat Keylan begitu tertawa lepas seperti ini. Bukankah biasanya ia diam, cuek dan irit bicara?

KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now