#20

127K 9.5K 162
                                    

•BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA•

TAP TO RECOMMENDATION•

"Jadi, maukah Dara Cahya Fanany menjadi kunang-kunang di hidup seorang Keylan Zanuar?"

🍂🍂🍂

Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi. Dara berjalan beriringan bersama Keylan menuju bumi perkemahan. Mata cewek tersebut mengantung hitam, namun Dara tak sedih akan hal itu. Mata kantung itu adalah saksi bisu betapa bahagianya ia semalaman hingga untuk tidur saja terasa sangat berat.

Senyum terus mengembang di kedua pipi Dara. Di balik rerumputan tinggi, mereka berdua berhenti.

"Gue kesana dulu ya," pamit Dara. Cewek itu membalikkan badannya namun segera dicegah oleh cowok bermata hanzel tersebut. Lengannya ia cekal dengan lembut, tak kasar seperti biasanya.

"Aku memang menyukaimu, tapi aku tidak butuh jawabanmu. Biarkan aku terus menyukaimu sampai benar-benar kau jadi milikku."

"Ha?" Dara melongo dengan ucapan Keylan. Cewek itu tidak tau mengapa cowok di hadapannya ini secara tiba-tiba berkata demikian.

Keylan menghela nafasnya pelan. "Salah satu kutipan dari You Are The Apple Of My Eyes"

"You are apa?"

Keylan mengacak rambutnya frustasi. Cewek itu malah fokus kepada judul film serta buku dari kutipan tersebut, bukan isi yang bermakna di dalamnya. Sungguh membuat Keylan jengkel saja.

"Balik sana gih!" Keylan mengangkat dagunya ke arah bumi perkemahan. Namun Dara menggeleng kuat. Cewek itu masih kepo dengan judul yang Keylan sebutkan tadi secara cepat.

"Kasih tau dulu!"

"Gak! Balik!"

"Keylan!"

"Dara!"

"Keylan!"

"Balik sana! Udah ditunggu temen lo tuh, besok gue kasih film nya,"

Dara tersenyum lebar. "Beneran?"

Cowok itu mengangguk mengiyakan.

"Yeayy! Janji?" Dara mengangkat jari kelingkingnya. Keylan hanya mengernyit sebagai respon dari apa yang dilakukan cewek tersebut. Dara yang mulai capai mengangkat tangan tanpa balasan segera menarik tangan Keylan dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Keylan.

Setelah saling bertautan, Dara menyilang dada nya sendiri lalu mengangkat tangannya. "Ikutin dong Key!"

Dengan terpaksa, Keylan mengikuti cara Dara tadi. Ia mulai menyilang dadanya lalu mengangkat tangan. "Janji!"

Lagi-lagi Dara tersenyum. Lalu ia melepas tautan kelingkingnya namun cowok itu mencegahnya. Ia malah mempererat jari kelingking tersebut hingga Dara memekik kesakitan.

Tangan Keylan terulur ke rambut Dara. Mengacaknya dengan gemas. Salah satu tangan Dara yang bebas segera memukul tangan jahil Keylan yang membuat rambutnya berantakan seperti tersetrum listrik.

"Berantakan tauk!" ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.

Keylan segera memperbaiki rambut Dara dan mengelusnya lembut. "Rambut lo bau ya," ucap cowok itu.

KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now