0.6. LunatiC : Sisi Gelap

192 25 0
                                    

Semenjak kejadian itu, Aku tidak pernah melihat Gilang lagi. Ada rumor yang mengatakan bahwa dia di Skorsing selama satu minggu karena tuduhan pelaku pembunuhan. Semua orang disekolah membicarakannya, tentang bagaimana Gilang membunuh kakak kelasnya sendiri. Ketika ada seseorang yang membicarakan itu, aku biasanya langsung pergi. Karena aku tidak sanggup mendengarnya. Aku tidak ingin mendengar orang lain membicarakan keburukan temanku dihadapanku.

Lagipula aku percaya bahwa Gilang tidak membunuhnya. Ini tidak adil. Menuduhnya hanya karena dia berada di toilet saat itu?! Semua orang pun bisa melakukannya. Itu bukanlah bukti yang kuat.

Ting Tong!

Nina menekan lonceng yang berada dekat dengan pintu besar tersebut.

Karena khawatir, Aku, Rudi, Dave, dan Nina mengunjungi rumah Gilang untuk menjenguknya. Gilang memang tidak sakit secara fisik, tetapi batinnya pasti tertekan.

Ting Tong!

Pintu mulai terbuka. Kami semua diam ditempat kami berdiri. Menatap wajah seseorang yang saat ini telah membukakan pintu untuk kami.

"Gilang?! Kau tidak apa-apa?! Kami semua khawatir padamu, jadi kami datang kesini..." Sahut Nina. Gilang hanya tersenyum.

"Aku tidak apa-apa, ayo masuk..."

Gilang menyuruh kami masuk dan mempersilahkan kami untuk duduk diruang tamu sementara pembantunya menyiapkan camilan untuk kami.

"Jadi, kenapa mereka bisa menuduhmu seperti itu?" tanya ku.

"Aku juga tidak mengerti..."

"Kau tidak membunuhnya kan?"

"Tentu saja tidak, aku percaya Gilang tidak melakukan itu!" bantah Nina.

"Aku juga tidak tahu..." jawab Gilang. Dia menundukkan wajahnya.

"Kau tidak tahu...?" tidak mungkin. Apa dia benar-benar membunuhnya?!

"Siang itu, aku pergi ketoilet setelah makan bersama kalian." Gilang mulai bercerita. Kami semua mendengarkan, tak terkecuali Dave yang sedang mencoba semua camilan yang disuguhkan.

"Aku melihat kakak kelas itu berada disana. Kami saling bicara pada awalnya, tapi aku tidak tahu siapa namanya. Wajar kan,... laki-laki memang mudah berteman..." lanjutnya.

"Setelah itu aku meninggalkannya dan masuk ke bilik toilet. Tapi, saat keluar... aku melihatnya tidak sadarkan diri di lantai. Kepalanya berdarah. Karena takut, aku meninggalkan toilet itu."

"Kenapa kau tidak melaporkannya?!" tanya Rudi.

"Aku ingin melaporkannya, tapi tiba-tiba saja aku mendapat panggilan dari BP"

"Kau tahu siapa yang melaporkanmu?" tanyaku.

Gilang mengangguk.

"Siapa dia?"

"Kevin, dari kelas sebelas D"

"Oke, besok kita akan menemui dia."

***

Keesokan harinya...
Di kelas XI-D, Sepulang sekolah.

Saat ini Aku, Gilang, Rudi, Nina, dan Dave menemui Kevin sepulang sekolah. Kami berhasil membujuknya untuk berbicara dengan kami. Masa Skorsing Gilang juga sudah berakhir, jadi dia juga ikut bersama kami.

"Katakan, Kevin... apa kau melihatku membunuh dia kemarin?" tanya Gilang. Wajahnya tampak serius.

Kevin meresponnya dengan wajah yang terlihat seperti orang yang sedang berfikir.

LunatiC : Deep World Dark Side [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang