1.4. LunatiC : Looks Like cutting tHE...

131 22 2
                                    


"Erika, bisa kau ceritakan apa yang terjadi padamu?" tanya seorang wanita cantik berkacamata dihadapannya.

Rika menggeleng dan mengeratkan pelukannya pada lenganku.

Setelah kejadian tadi malam, aku membawa Rika ke rumah sakit untuk bertemu dengan tante Siska, seorang psikiater yang juga merupakan tante Gilang. Dia menyarankan untuk membawa Rika kesini, sedangkan Gilang sendiri hanya mengantar kami kerumah sakit lalu pergi entah kemana.

Gilang telah mengkonfirmasikan kepada tante Siska tentang kedatangan kami, dia juga mengirim foto kami berdua lewat whatsapp agar mudah menemukan kami sesampainya kami disana. Tapi, saat ini Rika malah terus menempel padaku dan tidak membiarkanku pergi dari ruangan, padahal dia harus diperiksa.

"Maaf, mungkin ini terdengar aneh... tapi, Rika hampir tidak pernah berbicara dengan siapapun..." kataku pada tante Siska.

"Kalau begitu ayo kita coba ini" Tante Siska meletakkan sebuah note dan bolpen diatas meja dihadapan kami. "Erika, sekarang coba tuliskan apa yang terjadi padamu..".

Tidak ada reaksi sedikit pun dari Rika. Aku menoleh dan melihat kearahnya. Keringat dingin telah memenuhi wajahnya.

"Rika, bisa kau lakukan itu? Kau ingin sembuh kan?" pintaku. Rika menatapku dengan wajah ketakutan. "Aku janji tidak akan beranjak sedikit pun dari sini, jadi tidak ada yang perlu ditakuti"

"Ya? Aku mohon..."

Rika menunduk lalu melepas pelukannya pada lenganku. Dia mengambil bolpen dan note itu perlahan.

"Tidak perlu terburu-buru, ambil nafas lalu keluarkan... buat dirimu se-rileks mungkin"

Rika mengangguk dan melakukan apa yang tante Siska katakan.

Dan mulai menulis...

..

.

.

.Aku melihat seorang anak kecil malam itu, dia terus menghantui ku... aku sangat ketakutan.

"Siapa dia?" tanya Tante Siska. Tapi, Rika memilih diam dan tidak menjawab.

"Seperti apa anak kecil itu? Bisa kau jelaskan?"

Rika mengangguk.

.Kadang-kadang kepalanya ada, kadang tidak ada.

Tante Siska melihat tulisan tangan Rika dengan wajah bingung.

"Apa kau pernah melihat hal lain selain dirinya? Seperti hantu?"

Rika menggeleng.

.Hanya dia yang aku lihat.

"Apa kau mengenalnya, Rika?" tanyanya. Rika terdiam. Matanya memandang kosong, kemudian dia menangis tanpa alasan yang jelas.

"M-maaf... m-ma-maafkan aku... hiks.."

"Erika?" tante Siska menatapnya iba. Melihat Rika menangis sambil meminta maaf terus menerus juga membuatku iba. Tante Siska kemudian menghela nafas..

"Aku mengerti keadaannya.. Rika, pertemuan kita cukup sampai disini, aku akan menghubungi kalian jika telah menemukan sesuatu" Ucapnya.

"Terima kasih banyak, dokter!" Ucapku. Tante Siska tersenyum dan mengangguk.

"Kalau begitu, kami pergi dulu..."

"Ayo, Rika!"

Aku dan Rika keluar dari ruangan.

"Sudah selesai?" kami berdua terkejut saat menemukan Gilang duduk diruang tunggu.

"Sejak kapan kau disini?" tanyaku.

LunatiC : Deep World Dark Side [END]Where stories live. Discover now