My Boy 9

65.9K 2.8K 31
                                    

Hari ini Rangga dan Aldo sudah mulai masuk sekolah seperti biasanya.Mereka berjalan dikoridor bersama dengan yang lainnya,Aldo sendiri lebih memilih untuk menggunkan tongkat dari pada kursi roda karena selain tidak mau merepotkan teman-temanya dia juga mau latihan untuk berjalan.

"Ngga Keyra masih belum balik dari Bandung?" tanya Revi.

"Nanti sore mungkin,kenapa?"

"Pantesan lo berangkat sendiri tadi."

Rangga hanya menghendikkan bahu acuh dia berjalan terlebih dulu meninggalkan kelima temannya,tiba-tiba moodnya untuk sekolah  hilang karena tidak ada Keyra jadi dia memutuskan untuk pergi ke rooftop saja.Saat sudah sampai di rooftop Rangga langsung merebahkan tubuhnya dia atas kursi panjang yang ada disana dan menggunakan lengannya untuk menutupi wajahnya.

Brukk..

Rangga langsung menegakkan tubuhnya saat mendengat suara orang terjatuh,dia menghela nafas pelan saat melihat keempat temannya yang sedang berdiri disana sambil menyengir sedangkan Revi yang jatuh terduduk langsung berdiri disamping Aldo.

"Sorry Ngga tadi gue enggak sengaja kesandung." ucap Revi sambil menyengir.

"Ngapain lo semua kesini?" tanya Rangga.

"Ya kita mau temenin elo lah,kita kan sahabat yang baik jadi kita enggak akan biarin elo ngerasa sendirian." ucap Darel yang langsung disetujui oleh yang lainnya.

"Halah tai,bilang aja lo semua juga mau bolos!!" ucap Rangga yang sudah sangat hafal dengan sifat kelima temannya.

Mereka berlima langsung menghampiri Rangga dan duduk disamping cowok itu tanpa ada obrolan sama sekali seperti biasanya,entah kenapa semenjak kejadian itu mereka jadi lebij sering melamun dan bergelut dengan pikiran mereka masing-masing tanpa ada yang mau bercerita atau mengatakan apapun seperti biasanya.

"Thanks." ucap Aldo memecah keheningan di antara mereka. "Kalian selalu ada buat gue bahkan  waktu gue dalam masa sulit kayak gini kalian enggak pernah tinggalin gue sama sekali." lanjutnya membuat semunya langsung menoleh kearahnya.

"Lo ngomong apa sih Do?kita sahabatan udah enam tahun jadi enggak mungkin lah kita tinggalin elo cuma gara-gara kayak gini." ucap Darel sambil merangkul bahu Aldo.

"Iya Do lagian kita juga udah lewatin susah seneng bareng jadi enggak ada yang namanya saling meninggalkan." ucap Devon ikut merangkul bahu Aldo.

"Kita bersama karena pernah merasakan luka yang sama jadi kalo pergi cuma gara-gara yang lain terluka gue rasa itu terlalu tolol." sahut Wahyu.

"Kalo gue sendiri udah gak punya siapa-siapa lagi selain kalian jadi mana mungkin gue tinggalin kalian yang udah gue anggap kayak keluarga gue sendiri." ucap Revi sambil menyengir.

"Kalian keluarga gue kalian yang selalu ada buat gue dan cuma kalian yang tau semua tentang gue jadi mau sampai kapanpun gue enggak akan pernah tinggalin kalian." kini giliran Rangga yang berbicara.

Senyum Aldo langsung mengembang mendengar ucapan teman-temannya,dia pikir mereka akan pergi meninggalkannya karena keadaan dia yang seperti ini tapi bukannya pergi mereka malah selalu ada untuk membantunya.

Mungkin benar apa yang dikatakan Wahyu jika merena bersama karena pernah merasakan luka yang sama,mereka berasal dari keluarga broken home yang membuat mereka menjadi pemberontak seperti ini.Semua orang selalu memandang mereka dengan sebelah mata dan tak jarang juga ada yang mencaci mereka hantnya karena latar belakang keluarga mereka,mereka pernah merasakan ditinggalkan,sendirian dan kesepian sampai akhirnya mereka bertemu dan memutuskan untuk bersama sampai sekarang.Saling menguatkan dan tidak pernah meninggalkan menjadi kunci utama kenapa mereka bisa bertahan sampai saat ini,bukan harta atau tahta yang mereka inginkan karena jika itu yang mereka inginkan pasti sampai sekarang mereka masih tinggal dan mengandalkan kekayaan orang tua.

Perfect boyWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu