My Boy 20

49.4K 1.9K 12
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari satu jam yang lalu tapi Keyra terlihat masih enggan beranjak dari tempat duduknya menemani Rena yang masih menjalankan tugasnya sebagai sekertaris kelas.

"Ren nanti temenin gue ya?" ucap Keyra sambil menyandarkan kepalanya diatas meja.

"Kemana?"

"Apartemen Rangga" mendengar itu Rena langsung menghentikan kegiatan menulisnya dan menatap Keyra "bukannya Rangga lagi enggak di jakarta ya?" tanya Rena sambil menyerengitkan dahinya.

"Maksud elo?" Rena menepuk mulutnya pelan saat sadar jika dia sudah salah bicara.Padahal tadi pagi Aldo sudah berpesan kepadanya agar tidak mengatakan apapun tentang Rangga ke Keyra.

"Emmm i-itu Key mak-maksud gue" Rena melirik kesegala arah karena merasa gugup,dia bingung harus mengatakan apa kepada Keyra karena Aldo dan yang lainnya sudah melarang dia agar tidak mengatakan keberadaan Rangga kepada siapapun terutama Keyra.

"Apa Ren?" tanya Keyra tak sabaran karena menurutnya Rena terlalu lama "Rangga dimana?" ulangnya sambil mengguncang pelan lengan Rena yang terlihat sedang berfikir.

"Gue enggak tau Rangga dimana Key yang gue tau dia lagi enggak ada di Jakarta udah itu aja"

"Tadi gue juga udah coba tanya Devon,Wahyu,
Revi sama Darel tapi mereka bilang dari kemaren Rangga enggak sama mereka" Keyra menghela nafas pelan sambil menyembunyikan wajahnya diantara lipatan tangannya "kelihatannya Rangga udah enggak mau ketemu sama  gue lagi deh Ren"

"Lo ngomong apa sih Key?" tanya Rena sambil mengusap punggung Keyra lembut "udah jangan mikir yang aneh-aneh deh.Mungkin Rangga masih butuh waktu buat sendiri" Rena berusaha untuk memberikan penjelasan kepada Keyra agar tidak memikirkan hal yang tidak-tidak terlebih dahulu karena dia yakin Rangga sendiri pasti jauh lebih kacau daripada Keyra saat ini.

"Tapi Ren gue kangen sama Rangga" Keyra memeluk Rena dan mulai terisak dipelukan Rena "gue tau gue salah tapi Rangga enggak seharusnya ngehindarin gue kayak gini" Rena hanya bisa mengusap punggung Keyra berharap bisa sedikit menenangkannya yang terlihat benar-benar rapuh.

Saat Keyra sudah mulai tenang dan berhenti menangis Rena melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air mata di pipi Keyra "Rangga pasti bakalan marahin gue habis-habisan kalo tau elo nangis kek gini" Keyra hanya tersenyum tipis mendengarkan perkataan Rena "jangan sedih Key karena gue yakin kalo Rangga jauh lebih kangen sama elo karena bagi dia elo itu pusat duniannya"

"Tapi gue udah buat dia marah Ren" Rena terkekeh mendengar itu "hey dengerin gue,di dalam suatu hubungan pertengakaran itu udah kayak suatu hal yang wajar kali Key. Justru hubungan yang kelihatan mulus itu yang perlu diwaspadain karena siapa tau itu cuma settingan biar semua terlihat sempurna tanpa cela"

"Tapi gue takut kalo Rangga enggak mau ketemu gue lagi"

"Gue yakin itu enggak bakal terjadi karena enggak lihat elo selama sehari aja dia udah berubah jadi singa buas" setelah mengatakan itu Rena langsung tertawa begitu juga dengan Keyra yang moodnya sudah lebih baik.

"Kalian enggak balik?" tanya Violla yang tiba-tiba muncul dari balik pintu membuat Rena dan Keyra sedikit terkejut karena mereka kira cewek itu sudah pulang dari tadi.

"Lo sendiri ngapain masih disini?" tanya Rena saat Violla berjalan mengampiri mereka "Bang Ozi php!!" Violla menghempaskan tubuhnya pada bangku yang ada didepan Rena.

"Php kenapa?"

"Tadi katanya mau jemput ehh barusan tiba-tiba telfon katanya ada urusan penting jadi enggak bisa jemput"

"Yaudah sih minta jemput Revi aja" ucap Rena dengan nada menggoda karena dia tau sahabatnya ini sedang dekat dengan Revi.

"Kok jadi Revi sih?!!"

Perfect boyWhere stories live. Discover now