My Boy 32

37.3K 1.7K 243
                                    

Aldo sangat geram kepada Rangga yang sampai sekarang masih tidak bisa di hubungi, sebenarnya dia sudah akan menyusulnya ke rumah sakit jika Wahyu dan Devon tidak menahannya. Mungkin sedikit memberi pukulan di wajah Rangga bisa membuatnya sadar dan bisa membuatnya berfikir lebih normal. Itu menurut Aldo.

"Si brengsek Rangga kemana sih?" tanya Rena yang baru turun dari tangga sambil membawa baskom berisi air yang tadi dia gunakan untuk mengompres Keyra. Tadi setelah membawa Keyra pulang Aldo langsung menghubungi Rena yang kebetulan ada di rumah Melia bersama dengan Yessi untuk segera ke rumah Keyra.

"Lagi ada urusan"

"Sepenting apa sih urusan dia sampai tega tinggalin Keyra pas lagi sakit kayak gini?" Rena sudah sangat kesal kepada Rangga karena ini sudah kedua kalinya cowok itu meninggalkan Keyra dalam keadaan sakit seperti ini.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Rena karena mereka tidak tau harus mengatakan apa. Tidak mungkin mereka jujur jika rangga sedang menemani Zila di rumah sakit bisa-bisa Rena malah semakin marah dan kemungkinan buruknya dia akan nekat pergi menyusul Rangga ke rumah sakit untuk memarahi cowok itu habis-habisan.

"Awas aja kalo sampai Rangga sakitin Keyra." Setelah mengatakan itu Rena langsung berjalan menuju dapur meninggalkan ketiga cowok tampan itu yang hanya bisa memandang ngeri terhadapnya.

"Gila cewek lo kalo marah serem bre!!" ucap Devon sambil memandang Rena yang sudah menghilang di dapur.

"Mangkannya gue enggak berani bohong ke dia."

"Yee itu mah elonya aja yang bucin." sahut Wahyu yang langsung mendapat tatapan mengejek dari kedua temannya "Kenapa lo berdua?" Wahyu yang merasa tidak terima.

"Ngaca woy!! Lo sendiri kalo di marahin Melia aja langsung kicep." ucap Devon dengan nada mengejek.

"Ya mau gimana lagi bro namanya juga cinta"

Aldo dan Devon hanya memutar mata malas mendengar jawaban Wahyu yang selalu seperti itu. Meskipun mereka terkenal brengsek dan suka buat noar tapi kalo sudah berhubungan dengan orang yang mereka sayang mereka bisa berubah menjadi lembut dan penurut. Mungkin benar kata orang cinta bisa merubah segalanya.

Tak lama setelah itu terdengar suara gaduh dari pintu utama rumah Keyra.

"KEYRA SAYANGGG" teriak dua buah suara yang sudah sangat mereka hafal. Ya siapa lagi kalo bukan duo idiot Revi dan Darel.

"Keyra mana?" tanya Darel saat mereka sudah berada di ruang tengah rumah Keyra bersama yang lainnya.

"Di kamarnya lagi istirahat."

"Lo kesana gue tampol!!" ucap Aldo saat Revi dan Darel akan pergi ke kamar Keyra. Dia tau betul bagiamana kedua temannya ini,bisa-bisa Keyra tidak bisa istirahat karena ulah mereka berdua.

"Gimana ceritanya Keyra bisa sampai pingsan gitu?" tanya Darel sambil mendudukkan dirinya di sofa tunggal dekat Aldo. "Lo bisa minggir enggak dih Rev?!!" Darel mendorong Revi yang duduk di pinggiran sofa tempatnya.

"Jahat banget sih lo?!!"

"Ya elo udah tau sofa cuma buat satu orang masih aja maksa duduk sini" Darel mendorong tubuh Revi agar menjauh darinya "Noh sofa segede itu masih aja mau duduk sini!!" Darel menunjuk sofa kosong utuk dua orang yang ada di sisi kanan Devon.

"Ogah kayak jomblo aja duduk sendiri"

Darel yang merasa kesal langsung berdiri untuk pindah ke sofa tersebut diikuti dengan Revi di belakangnya. "Elo ngapain ngikutin gue tai?" tanya Darel yang sudah sangat kesal kepada Revi.

"Udah dibilang gue enggak mau duduk sindiri juga" ucap Revi sambil duduk disamping Darel. Darel sendiri hanya bisa menghela nafas pelan karena sudah lelah dan lebih memilih untuk mendengarkan cerita dari ketiga sahabatnya tentang Keyra.

Perfect boyWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu