My Boy 13

58.8K 2.3K 16
                                    

Setelah menikmati liburan mereka yang sangat dadakan itu akhirnya mereka semua mulai menjalankan aktivitas mereka seperti biasa,Rangga berjalan di koridor sekolah bersama dengan keempat sahabatnya sedangkan Aldo tidak bisa masuk karena harus terapi. Rangga melangkahkan kakinya memasuki kelas Keyra yang terlihat ramai dengan teriakan-teriakkan penghuni kelas yang heboh menyalin jawaban tugas.

"Ternyata anak IPA enggak jauh beda sama anak IPS ya." ucap Devon saat baru masuk kedalam kelas Keyra.

"Itu udah tradisi anak sekolah kali Dev." ucap Revi yang berdiri di sampingnya "lagian masa sekolah elo belom sempurna kalo enggak pernah ngerjain PR di sekolah."

"Bener tuh kata Revi." sahut Darel.

Rangga hanya menghendikkan bahu acuh dan berjalan ke bangku Keyra,dia menyerengit bingung saat melihat Keyra yang terlihat bermain game di ponselnya dari pada ikut mengerjakan tugas dengan yang lainnya.

"Yangg." panggil Rangga berusaha untuk menarik perhatian Keyra dan saat Keyra menoleh kearahnya dia kembali melanjutkan perkataannya "kok kamu enggak ikut ngerjain tugas?"

"Tugas apa?" Rangga melirik teman-teman Keyra yang sedang bergerombol menyalin tugas,Keyra mengikuti arah tatapan Rangga "aku udah selesai,tadi aku enggak berangkat sama kamu itu karena mau ke rumah Cindy dulu buat nyalin tugas."

"Cindy mana?" tanya Revi semangat karena dia memang suka sahabat cubby Keyra.

"Ke ruang guru anterin Violla."

"Kamu udah makan?" tanya Rangga sambil mendudukkan dirinya disamping Keyra.

"Cuma minum susu tadi."

Rangga memdesis pelan mendengar perkataan Keyra,dia tau cewek itu punya asam lambung jadi dia tidak boleh terlambat makan.

"Heh elo sini!" ucap Rangga memanggil cowok berkacamata tebal yang berdiri di depan pintu.

"I-iya Ngga kenapa?" tanya anak itu saat sudah ada di depan Rangga,dia terlihat gugup dan takut mrmbuat Keyra merasa kasihan.

"Beliin gue makanan di kantin cepetan." ucap Rangga dengan nada memperintah membuat cowok itu langsung berlari menuju kantin.

"Yangg kasihan Juna."

"Kenapa?dia enggak keberatan."

Keyra hanya memutar matanya malas mendengar perkataan Rangga,jelas Juna tidak keberatan karena membantah Rangga sama saja cari masalah dengan cowok itu.Lebih baik berlari dari lantai tiga menuju kantin lantai satu dari pada menerima pukulan Rangga yang pasti membuatnya harus terbaring di ruang kesehatan.Rangga hanya acuh dan membaringkan kepalanya diatas meja sambil menatap kearah Keyra,dia menarik tangan Keyra dan membawa keatas kepalanya.Keyra yang tau maksud Rangga langsung mengusap lembut rambut hitam Rangga.

Keempat sahabat Rangga berhambur untuk menganggu teman-teman Keyra yang terlihat sibuk menyalin tugas di buku masing-masing.Ada yang berteriak kesal ada juga yang melempari metreka dengan gumpalan kertas karena merasa terganggu.Tapi bukannya merasa bersalah keempatnya malah tertawa puas karena kurang limabelas menit lagi bel masuk akan berbunyi pasti mereka semua tidak akan bisa menyelesaikan tugas tepat waktu.

"Ra-ngga ini ma-makanannya." ucap Juna sambil menyodorkan nasi goreng ke depan Rangga.

Rangga menegakkan tubuhnya dan mengambil nasi goreng yang di berikan oleh Juna,setelah memberi uang limapuluh ribu Rangga menyuruh Juna untuk pergi.

"Yangg ayo makan dulu." ucap Rangga sambil membuka nasi goreng itu dan menyuapkannya kepada Keyra.

"Kamu juga harus makan." Kerya mengambil sendok Rangga dan ganti menyuapkan nasi goreng kepada Rangga.Setelah menyelesaikan acara makan mereka Rangga langsung kembali ke kelasnya diikuti dengan keemapat sahabatnya karena bel sudah berbenyui dan mereka tidak mau ambil resiko dihukum oleh Pak Heri karena terlambat masuk kelas.

Perfect boyWhere stories live. Discover now