My Boy 21

45.1K 1.8K 12
                                    

Rena berlari di koridor apartemen Revi sambil mengenggam ponselnya dengan erat,dia takut terjadi apa-apa dengan Violla karena tepat setelah kepergian Violla dan Revo cowok itu mengiriminya pesan yang mengatakan jika akan melakukan sesuatu yang mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh Violla.

"Sayang" panggil Rena sambil terus mengetuk pintu apartemen Revi dengan sedikit panik "Ayo buka" lirihnya dengan air mata yang sudah siap menetes kapan saja.

"Rena?" Melia yang kebetulan membuka pintu  apartemen Revi di buat terkejut dengan keadaan Rena yang terlihat kacau "Lo kenapa Ren?" tanya Melia sambil menarik tangan Rena dan membawanya masuk kedalam membuat semua yang ada disana langsung menatapnya dan sama seperti Melia mereka juga terkejut melihat keadaan Rena yang kacau.

"Sayang kamu kenapa?" Aldo langsung menghampiri Rena dan memeluknya "Violla yangg" lirih Rena sambil menangis dipelukan Aldo.

"Iya sayang Violla kenapa?" Aldo mengusap punggung Rena berusaha untuk menenangkannya agar berhenti menangis "sekarang kamu tenang dulu habis itu cerita Violla kenapa" Rena hanya mengangguk dipelukan Aldo dan berusaha untuk mengatur nafasnya.

Saat Rena terlihat sudah sedikit tenang dia menceritakan semuanya tentang pertemuan mereka dengan Revo di kantor Om Taufik sampai Revo yang mengiriminya pesan ancaman membuat semua yang ada disana langsung mengepalkan tangan karena Revo sudah mulai beraksi dengan menjadiakan Violla sebagai umpan.

"Tapi kenapa harus Violla?" tanya Darel yang masih bingung karena Revo menggunakan Violla sebagai umpan bukannya Rena atau Keyra yang  notabene adalah kekasih Rangga.

"Gue rasa Revo ngincer sesuatu deh tapi bukan kita" semuanya langsung menatap Wahyu dengan tatapan bertanya "maksud gue kalo emang dia ngincer kita pasti dia bakalan jadiin Melia,Yessi atau Keyra yang kebetulan lagi deket sama dia buat pancing kita bukan malah jadiin Violla kayak gini" Wahyu menjelaskan maksud dari ucapannya tadi.

"Kenapa bukan Rena?"

"Mau bagaimanapun Rena itu masih keponakan Om Taufik jadi gue yakin dia enggak bakalan berani macem-macem"

"Terus maksud dia jadiin Violla umpan itu apa?" tanya Darel yang sama sekali tidak paham.

"Gue juga enggak tau apa maksud dia apa.Tapi yang terpenting buat saat ini kita jangan gegabah ambil tindakan dulu deh"

"Terus Violla gimana Yu?!!" teriak Rena sambil menatap Wahyu dengan air mata yang kembali membasahi pipinya "apa gue harus diem aja lihat temen gue dalam bahaya kayak gini hah?!!" Aldo kembali membawa Rena kedalam pelukannya untuk menangkannya.

"Sayang bener kata Wahyu kita enggak bisa gegabah kayak gini" Aldo berusaha meyakinkan Rena agar tidak melakukan sesuatu yang nekat.

"Tapi sayang Violla"

"Iya aku tau kamu khawatir sama Violla tapi dengan kamu kayak gini enggak akan pernah nyelesain masalah" Rena hanya bisa menangis dipelukan Aldo yang berusaha menenagkannya.

"Sayang lebih baik kamu bawa Rena ke kamar deh" Wahyu memberitahu Melia yang sedang duduk disampingnya "iya sayang" Melia berdiri dan menghampiri Rena yang masih menangis dipelukan Aldo.

"Ren ayo kita ke kamar aja" Melia menguap pelan bahu Rena "Biar mereka mikirin gimana cara buat nolong Violla" Rena hanya bisa mengangguk pasrah dan melepaskan pelukannya dari Aldo untuk mengikuti Melia menuju kamar tamu yang ada di Aprtemen Revi.

Perfect boyWhere stories live. Discover now