My Boy 26

42.6K 1.7K 60
                                    

Rangga menatap Zila yang terus meneteskan air mata,keadaannya jauh dari kata baik-baik saja.Memar di sekujur tubunya dan juga bekas darah yang mengering disudut bibir dan plipisnya membuat dia terlihat sangat mengenaskan.Dia tidak menyangka jika Zila masih hidup karena yang dia tau selama ini Zila sudah meninggal karena kecelakaan yang membuatnya merasa bersalah da berakhir dengan menerima seluruh kebencian dari Kevin.

"Kenapa?terkejut karena ternyata dia masih hidup?" tanya Revo saat melihat wajah Rangga yang terlihat terkejut.

"Brengsek!!" Rangga mendesis menakutkan, dia ingin sekali menarik pelatuk pistolnya dan membunuh Revo sekarang juga tapi saat melihat wajah Zila yang ketakutan membuat dia menjadi lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa.

"Buang senjata kalian kalo elo ingin dia selamat" ucap Revo sambil mengarahkan pistolnya ke kepala Zila.

Rangga yang tidak memiliki pilihan lain hanya bisa menuruti perkataan Revo,dia menunduk untuk meletakkan senjatanya dan kesempatan itu digunakan Revo,dia mengarahan senjatanya kepada Rangga sambil menyeringai.

"Selamat jalan pecundang"

Dor!!!

"Arghh" belum sempat dia menarik pelatuknya tiba-tiba seseorang menembak tangannya dan disusul dengan suara tembakan yang lainnya.Revo hanya bisa berteriak kesakitan karena tangannya yang tertembak.

Kesempatan itu juga yang digunakan Rangga untuk menyelamatkan Zila,dia menembaki semua anak buah Revo sambil berlari untuk mendekati Zila yang terlihat ketakutan.

"Ayo ikut gue" Rangga langsung menarik tangan Zila untuk membawanya pergi dari sana dengan dibantu dengan Wahyu dan Darel yang mengcovernya agar tidak terkena tembakan anak buah Revo.

"Sial kita bisa kehabisan peluru kalo gini caranya" ucap Wahyu saat melihat anak buah Revo yang jumlahnya semakin bertambah.

"Bawa Revo dan kita pergi dari sini" ucap Rangga yang juga sedang menembaki anak buah Revo sambil melindungi Zila yang ada di pelukannya.

"Do bawa Revo dan kita pergi dari sini!!"

Aldo langsung menarik Revo yang sedang terkapar menahan sakit karena tertembak "Berhenti atau kepala bos kalian gue tembak!!" teriak Aldo sambil menodongkan senjatanya ke kepala Revo yang ada dalam cengkramannya.

Sesuai dengan tebakan Rangga anak buah Revo langsung berhenti menembaki mereka semua,membuat dia menyeringai dan langsung membawa Zila pergi diikuti dengan dengan teman-temannya yang juga membawa Revo.

Meraka masuk kedalam mobil membawa Zila dan Revo pergi meninggalkan gedung tersebut,tapi sebelum itu Rangga menyuruh anak buahnya untuk meledakkan tempat itu setelah memastikan jika semua anak buahnya sudah keluar dari sana.

Setelah mengantar Zila ke rumah sakit Rangga membawa Revo ke marekas mereka,dia sudah cukup sabar menahan diri untuk tidak langsung membunuhnya dari tadi.Dia menatap Revo yang masih tak sadarkan diri sambil membidik pistolnya tepat dikepalanya.

"Gue udah bilang jangan pernah sentuh milik gue" Rangga bersiap untuk menarik pelatuknya dengan seringaian di wajah tamnnya "Selamat tinggal pecundang"

DOR!!

Rangga menembak Revo tepat dikepalanya membuatnya tewas seketika setelah itu dia menyuruh Tio untuk membereskan semua kekacaun tersebut dan dia kembali ke rumah sakit untuk menemui orang yang hampir dua tahun ini dia cari.

Rangga menatap sosok yang sedang terbaring lemah diatas ranjag rumah sakit dengan berbagai macam alat medis yang menempel pada tubuhnya,sosok yang dulu sangat dia jaga dan dia sayangi melebihi siapapun.Sosok yang membuatnya merasa bersalah dan menyesal sampai sekarang.

Perfect boyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon