My Boy 33

42.6K 2K 191
                                    

Sudah dua hari semenjak Rangga memutuskan untuk lebih memilih menemani Zila di ruamh sakit tidak ada kabar sama sekali dari cowok itu membuat Keyra merasa uring-uringan karena takut terjadi sesuatu yang buruk kepadanya. Dia sudah berulang kali mencoba untuk menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif di tambah lagi Rangga juga tidak masuk sekolah. Keyra sudah coba bertanya kepada yang lainnya tapi merekapun juga tidak tau keberadaan Rangga saat ini.

"Key ke kantin yuk?" ajak Cindy saat jam istirahat baru berbunyi.

"Gue enggak mood Cin" tolak Keyra halus. Dia lebih memilih untuk menenggelamkan wajahnya diantara lipatan tangannya diatas meja sambil mendengarkan lagu dari radio sekolahnya.

"Yaudah Key. Mau titip enggak?" tanya Cindy sambil berdiri dari bangkunya.

"Enggak Cin gue lagi enggak pengen apa-apa"

Cindy mengusap punggung Keyra sekilas dan langsung pergi ke kantin untuk menyusul Rena. Sesampainnya di kantin dia langsung menghampiri Rena yang sudah berkumpul dengan Aldo dan yang lainnya.

"Keyra mana?" tanya Revi saat Cindy sudah duduk disampingnya.

"Enggak mood katanya" ucap Cindy sambil menghela nafas pelan. Dia merasa khawatir dengan keadaan Keyra yang terlihat kacau selama dua hari ini karena terlalu memikirkan Rangga yang tidak ada kabar. "Rangga kemana sih sebenernya?"

"Dia lagi ada urusan"

"Seharusanya dia sempetin dong hubungin Keyra jangan ngilang kayak gini" ucap Cindy yang diangguki oleh Yessi dan Rena "Emang dia kemana sih sampai lupain Keyra kayak gini?"

"Percuma Cin tanya mereka pasti jawabannya enggak tau" ucap Rena sambil meminum jus alpukatnya.

"Kalian lagi nyembunyiin sesuatu ya?" tanya Yessi sambil menatap kelima cowok tampan itu satu-persatu.

"Enggak lah yangg. Kita enggak pernah nyembunyiin apa-apa" ucap Devon sambil menyengir kearah Yessi.

"Kita ini dari kemaren juga udah coba cari Rangga" ucap Darel yang mendapat anggukan dari Revi "Tapi tuh anak seolah ngilang tanpa jejak" lanjutnya.

Mereka berlima memang sudah coba mencari Rangga ke semua tempat yang biasa di datangin Rangga termasuk rumah sakit tempat Zila di rawat tapi semua terasa sia-sia karena Rangga tidak ada disana dan Zila jga sudah keluar dari rumah sakit sejak dua hari yang lalu bersamaan dengan menghilangnya Rangga.

"Atau mungkin Rangga di culik?" tanya Cindy dengan polosnya.

"Rangga di culik?" Ulang Revi sambil menaikkan satu alisnya "Yang ada sebelum penculiknya nyentuh Rangga tuh orang udah mati duluan"

"Ta-"

"Udah lah omongin yang lain aja kasihan entar lidah Rangga ke gigit kalo kita omongin terus-terusan" Wahyu memotong perkataan Yessi karena takuk jika nanti aalah satu dari mereka keceplosan jika Rangga sedang bersama Zila. Bisa gawat kalo cewek-cewek ini tau,bukan hanya Rangga yang mendapat akibatnya tapi mereka juga karena sudah menyembunyikan semuannya.

"Iya kasihan Rangga. Kalian nih kaum cewek doyan banget gosipin anak orang" sahut Darel yang berhasil membuat ketiganya langsung menatap tajam kearahnya "Ohh c'mon girls, gue cuma ngomong doang" Darel mangangkat kudua tangannya tanda menyerah karena mendapat tatapan seperti itu.

"Udah-udah malah pada berantem" Aldo berusaha menegahi mereka "Mending pesen makan sana" lanjutnya sambil menunjuk Revi dengan dagunya.

"Sialan selalu gue yang di suruh antri" ucap Revi yang hanya di balas cengiran oleh teman-temannya "Gak peduli pokoknya harus pesen siomay semua. Gue males antri mencar-mencar."

Perfect boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang