My Boy 34

44.1K 2K 213
                                    

Silahkan di putar vidionya 👆
.
.
.
.
.
.
.
.

Keyra terlelap dengan Rena,Cindy dan Violla yang menemaninya. Mereka sangat terkejut melihat Keyra yang menangis saat di bandara tadi,Revi sendiri sudah mengepalkan tangan melihat Keyra yang sangat berantakan dengan mata sembam. Dia sudah akan menghajar siapa saja yang berani membuat Keyra menjadi seperti ini tapi saat Keyra mengatakan jika dia bertemu dengan Rangga dan Zila membuat kemarahan Revi langsung mereda dan di gantikan dengan rasa kecewa yang begitu besar kepada Rangga.

"Apa dia tidur?" tanya Revi yang masuk ke dalam kamar Keyra diikuti degan yang lainnya. Disana juga sudah ada Melia dan Yessi yang berjalan di belakang kekasih mereka.

"Iya dia baru aja tidur" Rena menaikkan selimut Keyra sampai sebatas dada dan setelah itu dia menghampiri teman-temannya yang lain. "Lebih baik kita ngobrol di ruang tengah aja biar enggak ngeganggu Keyra."

Mereka berjalan menuju ruang keluarga Keyra dan langsung mendudukkan diri di masing-masing sofa yang ada disana sedangkan Rena dan Cindy membantu Bi Umi membuat minum dan menyiapkan beberapa camilan untuk mereka semua.

"Sebenernya ada apa sih?" tanya Melia saat mereka semua sudah berkumpul disana.

Revi melirik teman-temannya untuk meminta persetujuan kepada mereka semua dan saat Wahyu menganggukkan kepalanya Revi mulai menceritakan semuanya tentang alsan Rangga yang berubah akhir-akhir ini sampai pertemuannya dengan Keyra di bandara tadi.

"Tunggu-tunggu" ucap Melia yang mulai menyadarai satu hal "Maksud elo Zila manatannya Rangga?" tanyannya dengan nada tak percaya.

"Loh bukannya Zila udah meninggal?" tanya Violla yang mendapat anggukan dari Cindy yang ada di sampingnya.

Setahu Violla Zila sudah meninggal karena kecelakaan. Kabar itu juga sudah tersebar di sekolah saat mereka baru memasuki kelas sebelas dan tepat enam bulan setelah itu Keyra pindah ke sekolah mereka.

"Zila yang dulu mutusin Rangga bukan sih?" tanya Yessi yang samar-samar mengingat Zila. Dulu saat dia baru berpacaran dengan Darel dia sering sekali menemani Darel ke club malam untuk menjemput Rangga yang sedang mabuk karena sakit hati kepada mantan kekasihnya.

Revi melirik Wahyu dan Aldo meminta mereka untuk melanjutkan ceritannya karena dia memang belum sepenuhnya tau tentang awal pertemuan Rangga dan Zila. Wahyu yang paham dengan kode Revi langsung megangguk dan mengambil alih cerita Revi,
dia menceritakan semuannya kepada yang lain karena menurutnya sudah saatnya mereka apa yang terjadi sebenarnya.

"Tapi menurut gue itu bukan salah Rangga sepenuhnya jadi dia enggak harus kayak gini dong" komentar Rena saat Wahyu sudah selesai menceritakan semuanya.

"Kita udah berulang kali ngomong ke Rangga tapi dia enggak mau denger sama sekali" ucap Darel sambil menghela nafas pelan sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa.

"Haish. Kenapa Rangga setega ini sih?" Rena memijat keningnya yang terasa berdenyut karena memikirkan masalah ini. Disisi lain dia merasa kasihan dengan Keyra tapi di sisi lain dia juga tau bagaiamana sulitnya berada di posisi Rangga.

"Terus rencana kalian apa?" tanya Melia setelah beberapa menit hening.

"Kita masih nunggu Rangga dulu karena mau gimanapun ini masalah pribadi mereka dan kita enggak punya hak buat ikut campur"

Yang lainnya hanya mengangguk membenarkan perkataan Devon yang sepenuhnya benar. Ini adalah kehidupan pribadi Rangga jadi mereka juga tidak bisa langsung ikut campur begitu saja.

"Untuk saat ini yang bisa kita lakuin cuma temenin Keyra dan jangan biarin dia terus-terusan kayak gini. Gue enggak tega lihatnya" ucap Aldo yang dari tadi hanya diam.

Perfect boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang