Part 24 - Get Things Back

2.6K 121 4
                                    




"Jangan ganggu Ify." ujar Rio tepat ketika gadis itu berada di sampingnya. Langkah gadis itu terhenti kembali.

Meski suara Rio pelan akan tetapi masih terdengar sangat jelas di telinga Angel, gadis itu. Keduanya serentak menolehkan kepala dan menatap satu sama lain.

Rio menatap Angel datar sementara Angel menatap Rio bingung. Ify? Batinnya. Selama ini, ia belum pernah mengenal seorang pun bernama Ify. Kalau Fify, ia tahu karena itu adiknya. Tapi kalau Ify, siapa ya?

Angel tetap diam untuk beberapa saat lamanya. Ia masih memikirkan siapa manusia bernama Ify yang dimaksud oleh pemuda di sampingnya itu, yang sejujurnya juga tak ia kenal.

Tak sengaja mata Angel menangkap keberadaan Ify yang badannya sebentar-sebentar menyembul dari balik dinding tempat gadis itu bersembunyi. Alisnya terangkat satu. Ia bergantian melirik Rio dan Ify.

Rio memperhatikan gerak mata Angel yang berubah-ubah. Ia menggerakkan kepalanya hendak menghadap ke belakang, mencari tahu apa yang sedang Angel perhatikan selain dirinya. Akan tetapi, gadis itu cepat tanggap dengan menahan bahu kanannya. Ia pun kembali menatap gadis misterius di depannya kini.

Tak begitu lama, karena setelah itu ia menjatuhkan pandangan pada genggaman Angel di bahu kanannya. Kode agar Angel segera menjauhkan tangannya itu dari sana.

Angel pun lantas menjauhkan tangannya dari pemuda itu. Ia mengambil ponselnya di kantong dan menghadapkan layar benda berbentuk petak tersebut ke wajah Rio. Rio memperhatikan bayangan yang muncul dari layar ponsel Angel dan tertampak di matanya sesosok perempuan di belakang sedang melihat ke arahnya. Atau lebih tepat mengintip keberadaan dirinya dan Angel. Ify?

"Maksud lo dia?" tanya Angel sepelan mungkin agar Ify tak dapat mendengar jelas.

Dan benar saja, di belakang sana, Ify kesulitan sekali menangkap suara yang dikeluarkan Angel. Bahkan sedari tadi gadis itu tidak dapat mendengar apapun. Ia hanya dapat melihat gerak-gerik dari Rio dan Angel yang tidak wajar baginya. Dan kecurigaannya menguat ketika Angel menahan bahu Rio.

Sejujurnya Ify ingin buru-buru angkat kaki. Akan tetapi, berlawanan dengan keinginan hati, otaknya memerintahkan kedua pelangkahnya agar tetap diam. Jadilah, dirinya masih tetap berusaha menguping pembicaraan dua muda-mudi di depan sana.

Rio bergeming. Tanpa menjawab apa-apa, Angel dapat melihat pembenaran dari ekspresi wajah Rio. Angel tersenyum miring selagi memasukkan kembali ponselnya ke dalam kantong rok. "Dia cewek baik-baik," ujarnya.

Alis Rio terangkat sebelah. Ia tidak begitu mengerti maksud Angel. Angel tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke telinga kiri Rio seperti ingin membisikkan sesuatu dan anehnya Rio tidak menghindar.

Hal itu di lain pihak membuat dentuman keras pada jantung gadis yang bersembunyi di balik tiang beton di belakang mereka. Penafsiran yang salah banyak berkutat dalam kepala gadis itu saat ini.

Angel melihat benar perubahan yang terjadi pada wajah Ify. Ia hanya tersenyum. Bukan senyum licik ataupun senyum senang diatas kepiluan seseorang. Entahlah, dirinya hanya tersenyum. "Jangan ganggu Ify...keknya cewek rambut pendek itu juga pengen denger," katanya misterius.

Rio bingung sejadinya. Tolonglah, gue bukan lo yang ngerti kode-kode-an. Setidaknya itu yang ingin diutarakannya dengan air mukanya seperti sekarang. Dengan kurang ajarnya, bagi Rio, Angel berlalu begitu saja tanpa menuntaskan ketidakjelasan di benak Rio.

Rio berbalik badan hendak memanggil kembali. Namun, keberadaan Ify yang terekspos di matanya secara otomatis mengubur niatnya dan justru memusatkan Rio pada gadisnya itu.

Ify menggeser posisinya ke sisi beton yang lain demi menghindari Rio yang dirasanya makin dekat ke arahnya. Ia memanfaatkan frekuensi bunyi langkah kaki Rio yang sampai tidak terdengar sama sekali sebagai tanda bahwa pemuda itu telah menjauh darinya. Hingga beberapa lama, bunyi langkah itupun terdengar senyap alias menghilang.

MatchmakingWhere stories live. Discover now