Sekuel Rify 1

5.2K 252 47
                                    

       
But thank God I got her - Thank God I Got Her

***

Tahun pertama biasanya adalah masa-masa terberat dalam menjalani rumah tangga. Tahun pertama adalah waktu di mana kedua pasangan benar-benar mengetahui karakter, sifat, kepribadian, kebiasaan, dan apapun yang ada di diri masing-masing.

Tahun pertama merupakan waktu terjadinya kesepakatan yang sebenarnya, apakah tetap menerima atau berhenti berlayar dengan kapal yang sama alias berpisah. Tahun pertama pun dirasa berat bagi Ify dan Rio. Hanya saja, alasan mereka bukanlah soal kesulitan menyesuaikan diri melainkan lebih genting dari itu.

Meskipun dibandingkan dengan tiga pasangan lain mereka adalah yang paling riskan, yakni probabilitas ribut-ribut tinggi dalam perkawinan, nyatanya Rio dan Ify dapat menempatkan diri satu sama lain. Mereka terlalu cocok untuk berselisih dalam cekcok. Hal ini disebabkan karena Rio, suami yang paling cepat dalam meminta maaf, bersanding dengan Ify, istri yang paling sigap memaafkan.

Misalnya ketika Rio lupa membuang sampah ke bak pembuangan kompleks. Meskipun mereka mempekerjakan pembantu, tukang kebun, dan satpam, Ify tetap menitahkan membuang sampah adalah tugas Rio. Tujuannya supaya Rio tetap bisa bersosialisasi dengan orang-orang sekitar berhubung lelaki itu jarang punya waktu di rumah saat hari masih terang.

"Rioo, ini sampah udah dua minggu kenapa masih di sini aja?" Pekik Ify karena Rio sepertinya masih di dalam kamar mereka di lantai 2.

3 lantai lagi Rio akan sampai di lantai dasar. Ia menguap tanda belum lepas dari rasa kantuk. Hari ini adalah hari minggu sehingga ia libur ke kantor. Tala juga sedang tidak ada proyek yang membutuhkan kehadiran dirinya.

Ia berjalan perlahan menuju dapur dan duduk di kursi sambil menyandarkan wajahnya ke atas meja pantry. Ia memperhatikan Ify yang berkacak pinggang melihat dua bungkus besar sampah di depan wanita itu.

"Suami kamu baru ada waktu libur abis capek kerja seminggu, ini juga baru bangun dan masih ngantuk, tawarin makan-minum gitu, atau ajakin 'ayang-ayangan'. Kok malah kena omel sih, Yang?" Rajuk Rio pura-pura.

Ify yang masih dalam posisi membelakangi Rio menegapkan badan seraya mendengus keras. "Kamu tuh bakal selalu prima kalo lagi nagih jatah doang. Mau abis maraton 700 meter bolak-balik juga bakal tetep sanggup ngajakin aku 'main' 3 ronde. Aku cuma minta kamu buang sampah doang tapi lamanya minta ampun. Kamu tuh—"

Ify tidak tahan dan berbalik badan. Ceramah paginya sesaat berhenti karena mendapati Rio sudah berdiri di belakangnya dengan wajah berseri dan cengiran tanpa bersalah.

"Iya, Yang, maaf. Ini sampahnya aku buang ya!" Ujar Rio memilih cepat-cepat mengalah. Ketimbang ia tidak diberi jatah 3 hari.

Aura mencekam Ify seketika menghilang dan sekarang berganti antusias. "Inget ya, kalo ketemu tetangga nanti disapa. Kalo belum kenal, ajak kenalan. Kalo ada bapak-bapak lagi kumpul kamu ikutan nongkrong ya. Tapi kalo yang kumpul ibu-ibu, kamu langsung pulang aja. Nanti kamu malah diajakin ngegosip. Lidah kamu bisa makin tajem kalo kebanyakan gaul sama mereka."

Rio tersenyum geli melihat sang istri amat bersemangat padahal sebelumnya sudah siaga 1. Hal ini berhubungan dengan resolusi Ify yang ingin jadi bu RT. Alasannya ada dua. Pertama, istrinya tidak ingin diperlakukan seperti anak-anak lagi oleh ibu-ibu sekitar walau dirinya mengerti kenapa semua orang mengira wanita itu masih belia. Kedua, istrinya bosan disebut Bu Rio dan penasaran jika dipanggil Bu RT.

MatchmakingWhere stories live. Discover now