Part 1a

45.1K 3.9K 161
                                    

Keep you second guessing like
"Oh my God, who is she?"
(Blank Space, Taylor Swift)


Lagu 'Shape of You' berkumandang dari gawai milik Dita, membuat sang pemilik gawai yang masih tertidur menggerutu kesal dan menyumpah pada benda tidak berdosa itu. Dita menyetel alarm pada pukul 4 fajar sebagai pengingat untuk menunaikan sholat shubuh, tapi ia berpikir 1 jam lagi masih tidak apa... masih ada waktu untuk sholat.

"Ed Sheeran, kamu berisiiiik," omel Dita, sangat kesal karena masih mengantuk. Malam tadi ia bersama teman-teman barunya hang out di sebuah diskotik di daerah Jakarta Selatan. Walau Dita tidak minum alkohol, tetap saja kepalanya terasa pusing karena ia baru tidur jam 3 pagi.

Tangan Dita menggapai gawai yang ia letakkan di nakas, kepalanya ia sembunyikan di bawah bantal. Begitu ia menemukan gawai, ia menekan tombol kuat-kuat, menon-aktifkannya.

Dita menghembuskan napas lega, menggeliatkan tubuhnya sedikit untuk mencari posisi nyaman untuk bersiap tidur kembali. Gadis itu mencari boneka polar bear yang biasa ia peluk sebagai guling, tangannya bergerilya di balik selimut tetapi ia menemukan sesuatu yang lain.

Apa ini?

Tangan Dita menepuk sesuatu yang keras yang hangat dan.... sedikit berbulu?

Astaga, apa itu?

Mata Dita sontak terbuka dan waspada memandang langit-langit, ia masih di apartemennya. Ia berharap ia cuma berkhayal , lalu membuka selimutnya dan melihat laki-laki...

LAKI-LAKI?

Iya, laki-laki... kamu pikir yang berdiri di antara dua kakinya itu apa, gadis lemot?

... melihat laki-laki yang sedang tertidur di sampingnya, wajah laki-laki itu tersembunyi di bawah boneka yang ia cari... Laki-laki itu hanya mengenakan boxer, tubuhnya sepertinya cukup kekar.

Semoga aku hanya menggerayangi perutnya, nggak jauh ke bawah lagi..

Mata Dita kembali kepada tubuh laki-laki itu, memandang sekali lagi sesuatu yang sangat terlihat atraktif, terletak di bawah perut sang laki-laki..

Apa malam tadi aku membawa laki-laki?

Apa ini yang namanya One Night Stand?

Tiba-tiba kesadaran Dita kembali menghantam dirinya dan ia menjerit keras-keras dan menendang laki-laki itu kuat-kuat hingga terjatuh ke lantai dan menimbulkan suara seperti nangka raksasa matang yang jatuh ke tanah.

"Aduh!"

Dita menutup mulutnya, ia mengenal suara bariton yang dalam itu.

"Chloe!!!"

Benar kan, orang itu!!! Hanya dia yang memanggilku dengan nama itu, Mas Dhisti, Yudhistira Yusuf Ansharri... Si Beruang kutub dingin yang sok tau!

Dita nyengir dan melihat sosok itu bangun dan berdiri, menatapnya marah. Laki-laki itu terlihat menyeramkan di mata Dita, padahal kata teman-temannya ketika kuliah dulu, Mas Dhisti sangat tampan.

Tampan? Tampan dari Hongkong?

"Mas Dhisti, kenapa datang tanpa ngasih tau dulu?" tanya Dita, berusaha terdengar semanis madu merayu supaya kakak sepupunya ini tidak marah besar.

"Suka-suka aku, dong. Ini kan apartemenku, kamu kan cuma numpang," jawab Yudhistira judes, ia kesal karena tidur nyenyaknya diganggu oleh gadis yang selalu dianggapnya sebagai setan cilik kecil.

Ga perlu nyolot gitu kali... Aku tahu kok kalau aku numpang.

Mata Yudhistira menyipit menatap Dita karena buramnya penerangan dari lampu tidur, baru menyadari bahwa gadis itu hanya memakai pakaian dalam.

"Chloe, apa yang kamu kenakan? Kamu hanya memakai bra dan celana dalam kalau tidur, ya?" Ia terkekeh, sama sekali tidak merasa risih.

Dita menjerit kembali, ia segera meraih selimut dan melilitkannya di tubuh hampir telanjangnya.

"Ckckck, Chloe... Sepertinya mengenakan pakaian seseksi apapun, kamu tetap nggak terlihat menggiurkan. Dasar anak-anak." Ia menyalakan lampu utama dan menatap Dita yang sedang terbalut selimut bagaikan kepompong. Wajah Dita merah padam karena malu.

"Omong-omong, udah subuh. Gih, sholat sana... terus siapin sarapan buat aku." Yudhistira melenggang menuju kamar mandi, tidak merasa jengah berkeliling di kamar itu hanya menggunakan boxer padahal mata Dita sudah melotot melihat kelakuannya.

"Mas Dhisti, aku capek. Masak sendiri aja, tuh mie cup ada di pantry," rengek gadis itu kembali.

"Jangan membantah. Kamu tinggal di sini gratis, tahu diri sedikit," balas Yudhistira yang telah berada di dalam kamar mandi.

Dita bersungut-sungut, segera memakai pakaian dan melaksanakan perintah Yudhistira. Ia menganggap Yudhistira akan lama berada di dalam kamar mandi. Ketika ia sedang mengenakan celana piyama, suara nyinyir Yudhistira terdengar kembali.

"Pakailah yang berenda,bisa membuatmu terlihat jauh lebih seksi. Jangan memakai bra katun seperti nenek-nenek ataupun celana dalam dengan motif kepala kelinci di bagian pantat."

Dita terkesiap, menyadari bahwa ia sedang menungging dengan bokongnya menghadap kamar mandi. Gadis itu berbalik dan melihat Yudhistira menatapnya dengan tatapan prihatin.

Seketika dan secepat kilat, Dita segera menarik celananya ke pinggang. Ia berjalan cepat menuju dapur. Gadis itu marah besar. Ia akan membuat perhitungan dengan Nakula dan Sadewa, sepupu kembar tukang rusuh. Seharusnya mereka memberitahu kedatangan sang pemilik apartemen sehingga ia bisa mempersiapkan jauh-jauh hari.

Dita memandang ruang duduk yang berbatasan dengan ruang makan dan pantry, ruang duduk terlihat bagai kapal pecah. Penuh sampah dan tidak pernah dibersihkan berhari-hari padahal syarat ia ketika diperbolehkan tinggal di apartemen adalah menjaga kebersihan semua ruang di apartemen.

Dita tahu ia berada di dalam masalah besar. Gadis itu mendesah keras.

***

Halo All.. tulisan baru yaaa...

Ini cerita Dita temannya Reefa yang modis dan seksi... Mumpung ada ide, jadi langsung ditulis. Padahal masih ada tulisan yang tertunda 2 lagi wkwkwkwk *maafin ya fans nya om Satya dan yang nunggu Shaffa.*

Jangan lupa vote dan komennya... Bye2!!!

With Love

VLeeRhysMancini

My Perfect Polar BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang