Seperti ayahmu,
Senyum lebar dan pengertianmu
: Tanggung jawab memancar dari hangat harkat mataku
Yogyakarta, 20/ 01/ "18
Ombak Kalbu
Table of contents-
Sansiro
-
Sinta
-
Suara Bujang Tua
-
Karib
-
Panorama
-
Bocah
-
Palestina
-
Pesiar
-
Bisikan Ayah
-
Leya
-
Tirai
-
Wirid Hati
-
Suasana
-
Oa Oe
-
Undangan
-
Jodoh
-
Kekasih
-
Jalan
-
Nyanyian Gunung
-
Benang Merah
-
Lena
-
Romansa Sore Hari
-
Becak
-
Aku Laki-laki Sial
-
Alin, Dewi Puisi
-
Brangkas Kantorku
-
Berdagang
-
Yang
-
Paradoks
-
Ingkar
-
Ilang
-
Juang
-
Di Bawah Jembatan
-
Fafifu
-
Marah
-
Rindu
-
Cerita
-
Sajak Cinta Seekor Anjing
-
Kata-kata Hati
-
Negeriku
-
Nostalgia Sebatang Pohon
-
Syair Kurang Tambah
-
Menghimpun Kenangan
-
Relawan
-
Sebaris Kata Kertas di Saku
-
Luka Usia
-
Srikandi
-
Dermaga
-
Dua Bait Panjang
-
Lapar (II)
-
Kalau
-
Aku Ingin Cinta
-
Kasih Hati
-
Mantra Tahan Lapar
-
Waktu terakhir
-
Hongwilaheng
-
Serambi Hati
-
Ombak Kalbu
-
.
-
Janji sendiri
-
Kalah
-
Anggayuh Tumuruning Wahyu
-
Pasir Pantai
-
Syifa
-
Cerita Anak
-
Pertemuan
-
Ainun Qolbi Mata Hati
-
Satu
-
Ratri
-
Ratri II
-
Panah Bintang
-
Lampau
-
Hokok
-
Mata Suara
-
Tubuh-tubuh Do'a
-
Pseudosains
-
Ombak
-
Main Ayunan
-
Sesaji Hati
-
Pulang
-
Ngantuk
-
Berkebun
-
Do'a Pertama
-
🎼
-
Cita
-
Perantau
-
Perjanjian
-
Yogyakarta
-
Ikhtiar Pendo'a
-
Padang Jiwa
-
Penghayat Hati
-
Mozaik
-
Rumah Hati
-
Gerbang
Where stories live. Discover now