Becak

47 5 0
                                    

Berlalunya hari peringkas asa
Bekerja di deru-deru laju jalanan kota
Peluh mengucuri kerah baju
Bibir komat-kamit mewirid harapan
Hari tua, hari tua, hari tua

Badan lupa jam
Jemari merangkul-rangkul upah
Cicilan dan cacing perut menggeram
"Jangan berhenti sebelum dini hari!"

Tulang-tulang mengering
Betis mengeras seperti rendaman bambu di dasar kolam
Detik-detik mengayuh jelaga
Hatinya meringis, senandung pelan-pelan
"Becak-becak, jalan hati-hati..."

Oo ia ingat berita pagi tadi
Puluhan anggota dewan minta gedung baru
Ia merasa lucu
Terhibur kayuhnya melaju..
"Becak-becak, jalan hati-hati.."

Yogyakarta, 15/ 02/ "18

Ombak KalbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang